TEMPO.CO, Jakarta - Ramai kasus perundungan anak di Tasikmalaya yang berujung kematian korban akibat depresi. Psikolog keluarga Ketti Murtini mengatakan orang tua perlu mendidik anak dengan kasih sayang yang tepat agar dapat tumbuh menjadi individu yang memiliki konsep diri dan karakter yang baik.
"Dampingi tumbuh kembang anak dengan kasih sayang yang tepat, puji anak jika melakukan kebaikan, beri hukuman yang mendidik jika melakukan kesalahan," katanya.
Psikolog dari Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Jawa Tengah Cabang Barlingmascakeb itu menambahkan cara orang tua dalam menerapkan konsep pemberian penghargaan dan hukuman harus dilakukan dengan seimbang dan ditetapkan berdasarkan diskusi dengan anak.
"Jangan memberikan penghargaan dan hukuman yang berlebihan, lakukan dengan tepat dan dengan tetap memperhatikan kesejahteraan psikologis anak," imbaunya.
Dengan pola asuh yang tepat, diharapkan anak akan tumbuh dan berkembang dengan karakter yang kuat namun penuh dengan cinta kasih. Hal ini sangat penting sehingga anak tidak tumbuh menjadi pelaku kekerasan atau perundungan. Bahkan, dengan pola asuh yang mengedepankan konsep pemberian kasih sayang yang tepat, anak juga diharapkan tidak tumbuh menjadi individu dengan konsep diri yang rendah.
"Ini juga sama pentingnya agar anak tumbuh menjadi karakter yang kuat hati dan dapat terbentuk mentalnya sehingga mampu menguasai keadaan saat menjadi korban perundungan," ujarnya.
Untuk mendukung pembentukan mental anak agar tidak menjadi pelaku perundungan dan agar kuat hati saat menjadi korban perundungan, orang tua dan sekolah perlu mengarahkan anak sejak dini. Misalnya, anak diajak untuk mengikuti kegiatan yang bisa mengembangkan diri dan bersosialisasi, ajak anak untuk berani menyampaikan ide dan pendapatnya.
Selain itu, orang tua juga perlu memberi anak banyak kesempatan dan bukan larangan meskipun hasilnya kurang sempurna. Dengan pola asuh tepat yang dimulai dari keluarga dan juga sekolah, diharapkan akan dapat meminimalisir praktik perundungan.
"Pencegahan terhadap praktik perundungan sangat diperlukan karena dikhawatirkan dapat membawa dampak psikologis yang berat bagi korban, terutama jika korban memiliki konsep diri yang rendah atau lemah hati atau memang mempunyai kekurangan," katanya.
Baca juga: Perlunya Peran Keluarga dalam Menerapkan Pola Asuh Antikekerasan