Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Post Traumatic Stress Disorder, Trauma para Korban Bencana Alam

image-gnews
Pendongeng Keliling Asal Indramayu, Samsudin mengajak anak-anak korban gempa bumi Cianjur mengenal satwa langka Indonesia sambil mendongeng tenda pengungsian di Desa Sarampad kecamatan Cugenang Kapupaten Cianjur, 24 November 2022. Sambil mendongeng tentang satwa Samsudin menghibur anak-anak yang menjadi korban terdampak bencana gempa bumi di kabupaten Cianjur untuk membantu meringankan rasa trauma mereka setelah rumahnya porak-poranda akibat gempa. Tempo/Amston Probel
Pendongeng Keliling Asal Indramayu, Samsudin mengajak anak-anak korban gempa bumi Cianjur mengenal satwa langka Indonesia sambil mendongeng tenda pengungsian di Desa Sarampad kecamatan Cugenang Kapupaten Cianjur, 24 November 2022. Sambil mendongeng tentang satwa Samsudin menghibur anak-anak yang menjadi korban terdampak bencana gempa bumi di kabupaten Cianjur untuk membantu meringankan rasa trauma mereka setelah rumahnya porak-poranda akibat gempa. Tempo/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Gempa Cianjur, Jawa Barat pada Senin, 21 November 2022 siang berdampak amat luas, termasuk ke puluhan ribu korban bencana. Akibat gempa, sedikitnya 318 orang meninggal dunia dan korban hilang yang belum ditemukan sebanyak 24 orang.

Gempa ini berdampak bagi 15 kecamatan di Cianjur. Ribuan rumah warga hancur dan sekitar 61 ribu lebih warga harus mengungsi.

Hingga Sabtu, 26 Agustus 2022, pengungsi korban gempa bumi Cianjur masih enggan kembali ke kediaman. Selain karena rumah mereka rusak parah, gempa susulan pun masih terjadi. Pada umumnya mereka mengalami trauma bencana alam, sehingga memilih bertahan di tempat pengungsian.

Mengenal Trauma Pasca-Bencana atau PTSD

Menurut American Psychological Association, PTSD merupakan trauma sebagai respons emosional terhadap peristiwa mengerikan seperti kecelakaan, pemerkosaan, atau bencana alam.

Baca : Penjarahan Saat Bencana, Ini Hukuman Bagi Pelaku

Trauma akibat bencana alam biasanya disebabkan oleh hilangnya rumah, hancurnya lingkungan tempat tinggal, raibnya harta benda, bahkan kematian keluarga dan teman. Jenis pengalaman ini sangat berbahaya karena cenderung mempengaruhi banyak orang sekaligus.

Reaksi trauma yang paling cepat dan khas terhadap bencana adalah syok, yang pada awalnya bermanifestasi sebagai mati rasa atau penyangkalan. Rasa terkejut ini kemudian dapat berubah menjadi keadaan emosi berlebihan yang sering kali mencakup tingkat kecemasan, rasa bersalah, atau depresi yang tinggi. Kondisi ini bahkan dapat mempengaruhi semangat hidup dan kehilangan harapan bagi korban karena kehilangan harta benda atau orang yang dicintai akibat bencana.

Gejala Umum Penderita Gangguan Trauma Pasca-Bencana

Berikut beberapa gejala umum seseorang mengalami trauma Post Traumatic Stress Disorder, menurut American Psychological Association.

1. Perasaan menjadi intens dan terkadang tidak dapat diprediksi, lekas marah, suasana hati yang berubah-ubah, kecemasan, dan depresi.

2. Pasien mengalami ingatan berulang dan jelas tentang peristiwa yang menyebabkan reaksi fisik seperti detak jantung yang cepat atau berkeringat.

3. Kebingungan atau kesulitan mengambil keputusan.

4. Susah tidur atau makan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Ketakutan bahwa peristiwa emosional akan teterulang.

6. Perubahan keterampilan hubungan interpersonal, seperti peningkatan konflik atau kepribadian yang lebih menarik diri dan menghindar.

7. Gejala fisik seperti sakit kepala, mual, dan nyeri dada.

Mengutip laman scientificamerican.com, rasa trauma korban akibat bencana alam mungkin akan semakin parah saat mereka sendirian. Karenanya, upaya pengungsian menjadi alternatif untuk penyembuhan.

Saat berkumpul dengan sesama penyintas, mereka dapat saling berbagi keresahan, merekonstruksi kejadian sehingga tidak menjadi beban pikiran, serta mereka dapat saling menguatkan satu sama lain. Upaya penyuluhan oleh pihak terkait juga perlu dilakukan untuk membantu korban bencana alam healing akibat trauma.

Tak hanya pada orang dewasa, trauma bencana alam juga riskan terhadap anak-anak, menurut laman psychologytoday.com. Bencana alam dapat menyebabkan 1 dari 3 anak mengalami Post Traumatic Stress Disorder akibat bencana, menurut penelitian terhadap 800 anak-anak setelah Badai Katerina pada 2005 dan gempa bumi dan tsunami Chili pada 2010.

Remaja umumnya lebih tahan terhadap trauma bencana alam, dibandingkan anak-anak. Penelitian pada 400 remaja yang terdampak Badai Katerina menunjukkan bahwa 71 persen di antaranya tidak mengalami Post Traumatic Stress Disorder.

Orang dewasa secara kognitif mampu memahami peristiwa traumatis bencana alam dalam konteks sebab-akibat geografis. Tetapi tidak demikian bagi anak-anak yang belum dapat memahami hal ini. Anak-anak sering melihat peristiwa traumatis sebagai hukuman atas perilaku buruk.

Oleh karenanya, penting untuk memberi paham kepada anak-anak terkait bencana alam. Upaya lainnya adalah melibatkan anak penderita Post Traumatic Stress Disorder dengan anak-anak lainnya dalam pengungsian. Cara tersebut diklaim dapat membantu menyembuhkan trauma yang mengendap dalam diri para korban bencana.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga : Perilaku Looting Behaviour, Penjarahan Saat Bencana yang Perlu Diwaspadai

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korban Bencana Longsor dan Banjir Bandang di Kabupaten Bogor Akan Tempati 3.771 Unit Huntap

27 Desember 2023

Hunian tetap (huntap) khusus korban bencana di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANTARA/HO-Humas Pemkab Bogor
Korban Bencana Longsor dan Banjir Bandang di Kabupaten Bogor Akan Tempati 3.771 Unit Huntap

Pemkab Bogor berencana melengkapi fasilitas penunjang hunian tetap bagi korban bencana itu dengan drainase dan instalasi air.


Update Dampak Gempa Jawa Bara, 102 Warga Kabupaten Bogor Diungsikan

15 Desember 2023

Dampak gempa magnitudo 4,6 yang mengguncang Kabupaten Bogor, Kamis, 14 Desember 2023, pukul 06:35:12 WIB. (BMKG)
Update Dampak Gempa Jawa Bara, 102 Warga Kabupaten Bogor Diungsikan

Sebanyak 102 warga mengungsi akibat gempa bumi yang mengguncang Jawa Barat pada Kamis 14 Desember 2023 kemarin.


22 Gedung SMP yang Rusak Akibat Gempa Cianjur Telah Selesai Diperbaiki

9 Desember 2023

Sejumlah siswa melakukan simulasi gempa saat kegiatan belajar mengajar di tenda sekolah darurat di SDN Citamiang, Sarongge, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin 9 Januari 2023. Sebanyak 262 siswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam tenda darurat bantuan PMI Kabupaten Cianjur karena ruang kelas sekolah tersebut rusak akibat gempa Cianjur. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
22 Gedung SMP yang Rusak Akibat Gempa Cianjur Telah Selesai Diperbaiki

Akibat gempa Cianjur itu, memang ada 22 gedung SMP yang mengalami kerusakan. Rinciannya, 18 sekolah rusak berat dan empat lainnya rusak sedang.


Setahun Gempa Cianjur 21 November, Gempa Susulan Terjadi 579 Kali

21 November 2023

Peta zonasi bahaya gempa Cianjur dengan sumber sesar atau patahan Cugenang. Warna merah untuk Zona Terlarang, oranye untuk Zona Terbatas, dan kuning Zona Bersyarat. Bmkg.go.id
Setahun Gempa Cianjur 21 November, Gempa Susulan Terjadi 579 Kali

BMKG mencatat kekuatan gempa susulan sejak gempa Cianjur pada November tahun lalu itu beragam.


Gempa Bermagnitudo 5,2 di Selatan Cianjur Akibat Subduksi Lempeng

18 November 2023

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Bermagnitudo 5,2 di Selatan Cianjur Akibat Subduksi Lempeng

Gempa ini sumbernya berada di laut selatan Cianjur hingga terasa meluas ke beberapa daerah di Jawa Barat.


Cianjur Masuk Daerah Rawan Gempa, Ini Penjelasan Badan Geologi

31 Oktober 2023

Pusat gempa berada di darat 8 km BaratLaut Kab. Cianjur berkekuatan M3,4. Foto/twitter/bmkg
Cianjur Masuk Daerah Rawan Gempa, Ini Penjelasan Badan Geologi

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkap sumber gempa bumi berupa sesar Rajamandala dan tumbukan dua lempeng benua.


Kebakaran TPA Rawa Kucing, Cerita Pilu Limah dan Wanto yang Rumahnya Ludes Terbakar

22 Oktober 2023

Limah dan Wanto, warga Kelurahan  Mekarsari, Neglasari, yang rumahnya  terdampak kebakaran TPA Rawa Kucing, Ahad 22 Oktober  2023. TEMPO I AYU CIPTA
Kebakaran TPA Rawa Kucing, Cerita Pilu Limah dan Wanto yang Rumahnya Ludes Terbakar

Tak hanya rumah mereka, rumah orang tua Wanto juga habis terbakar dalam peristiwa kebakaran TPA Rawa Kucing ini.


Kebakaran TPA Rawa Kucing, Warga Dievakuasi ke 2 Tempat Pengungsian

22 Oktober 2023

Kondisi terkini di TPA Rawa Kucing Kota Tangerang yang terbakar  Sabtu 21 Oktober 2023. TPA terbesar milik Pemerintah Kota Tangerang itu terbakar sejak Jumat siang kemarin. Dok Humas Pemkot Tangerang
Kebakaran TPA Rawa Kucing, Warga Dievakuasi ke 2 Tempat Pengungsian

Kepolisian dan Forkopimda sepakat untuk fokus pada pemadaman dan melokalisir api sehingga kebakaran TPA Rawa Kucing tidak semakin meluas.


Terdampak Konflik Antarkampung di Mataram, Para Siswa akan Dapat Trauma Healing

19 Oktober 2023

Ilustrasi tawuran. TEMPO/Iqbal Lubis
Terdampak Konflik Antarkampung di Mataram, Para Siswa akan Dapat Trauma Healing

Sebelumnya para siswa sempat belajar di rumah akibat konflik antarkampung di Mataram.


Gempa Susulan Sesar Cugenang di Cianjur Tercatat 576 Kali

11 Oktober 2023

Peta zonasi bahaya gempa Cianjur dengan sumber sesar atau patahan Cugenang. Warna merah untuk Zona Terlarang, oranye untuk Zona Terbatas, dan kuning Zona Bersyarat. Bmkg.go.id
Gempa Susulan Sesar Cugenang di Cianjur Tercatat 576 Kali

Ratusan lindu susulan itu terhitung setelah Gempa Cianjur dari pergerakan Sesar Cugenang pada November tahun lalu.