Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah 4 Risiko Kesehatan jika Mengonsumsi Santan Berlebihan

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Santan menjadi salah satu bahan masakan yang sering digunakan masyarakat Indonesia. Dalam jumlah sedang, santan dapat memberikan manfaat untuk kesehatan. Namun, mengonsumsi santan secara berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek untuk tubuh.

Mengutip Medical News Today, santan mengandung kalori dan lemak yang tinggi. Menggabungkan asupan santan yang tinggi dengan karbohidrat dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Dilansir dari Live Strong, berikut beberapa risiko kesehatan jika mengonsumsi santan berlebihan:

1. Lemak Jenuh

Satu sendok makan santan mengandung 2,8 gram lemak jenuh. Jumlah ini bisa bertambah dengan cepat, terutama jika menggunakan santan dalam resep makanan.

"Produk kelapa cenderung mengandung lemak jenuh dalam jumlah tinggi, jadi ini bukan makanan kesehatan yang harus Anda makan kapan pun Anda mau, seperti stroberi atau bayam," kata Down Jackson Blatner, seorang ahli gizi nutrisi.

Lemak jenuh dianggap sebagai salah satu lemak tidak sehat, sama dengan lemak trans karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dengan menyebabkan kolesterol menumpuk di pembuluh darah dan meningkatkan kolesterol LDL (jahat).

Asupan lemak yang terlalu banyak secara umum juga dapat berkontribusi pada penambahan berat badan karena lemak mengandung 9 kalori per gram, yang lebih dari dua kali jumlah yang ditemukan dalam protein dan karbohidrat.

2. Iritasi Usus Besar

Sindrom iritasi usus besar (IBS) adalah kondisi kronis umum yang mempengaruhi usus besar dan dapat menyebabkan gejala seperti sakit perut, kram, diare, kembung, gas, dan sembelit. Gejala-gejala ini mungkin dipicu oleh stres, hormon, atau makanan.

Jumlah lemak yang tinggi seperti yang ditemukan dalam santan dapat memicu kondisi ini dan para ahli biasanya menyarankan orang untuk menghindari makanan berlemak.

Kondisi ini terjadi karena lemak menunda pengosongan perut dan mempercepat makanan bergerak melalui usus kecil dan penderita IBS sering melaporkan kembung setelah makan tinggi lemak. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang dengan kondisi ini harus membatasi asupan lemak secara keseluruhan tidak lebih dari 40 sampai 50 gram per hari.

3. Interaksi obat

Makanan tinggi lemak seperti santan dapat mengubah efek obat-obatan tertentu, seperti:

- Teofilin (bronkodilator yang digunakan untuk mengobati gejala asma, bronkitis kronis, dan emfisema).

-Cycloserine (antibiotik yang digunakan untuk mengobati tuberkulosis dan infeksi saluran kemih).

-Esomeprazole (penghambat pompa proton yang digunakan untuk mengobati penyakit gastroesophageal reflux).

4. Alergi

Kebanyakan orang yang alergi kacang pohon bisa makan kelapa dengan aman. Meskipun Food and Drug Administration mengakui kelapa sebagai kacang pohon, secara botani kelapa diklasifikasikan sebagai buah. Jika alergi, sebaiknya bicarakan dengan ahli sebelum menambahkan santan ke dalam makanan.

WINDA OKTAVIA

Baca juga: Jangan Makan Makanan Bersantan Jika Anda Menderita Penyakit ini

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

11 jam lalu

Ilustrasi bayi menguap. Foto: Unsplash.com/Minnie Zhou
6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.


Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

7 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. fearlessparent.org
Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.


Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

7 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

15 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

21 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.


Cara Membuat Ketupat dan Hidangan Sayur Pelengkapnya

22 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Cara Membuat Ketupat dan Hidangan Sayur Pelengkapnya

Ketupat hidangan utama saat Lebaran atau Idulfitri


Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

23 hari lalu

Kacang salah satu penyebab alergi (pixabay.com)
Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.


Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

24 hari lalu

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.


Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

24 hari lalu

Ilustrasi makanan khas Lebaran. Shutterstock
Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

Sajian makanan kaya lemak saat Lebaran aman dikonsumsi asal tahu batasannya. Simak penuturan ahli gizi dari Unair berikut ini.


Jangan Kalap, Ini Kalori Opor Ayam Lebaran yang Wajib Diketahui

24 hari lalu

Saat Idul Fitri, jangan sampai kalap. Anda harus mengetahui kalori opor ayam per porsinya. Mengingat bahan baku opor ayam adalah santan. Foto: Canva
Jangan Kalap, Ini Kalori Opor Ayam Lebaran yang Wajib Diketahui

Saat Idul Fitri, jangan sampai kalap. Anda harus mengetahui kalori opor ayam per porsinya. Mengingat bahan baku opor ayam adalah santan.