Apakah Itu Frambusia?
Frambusia disebabkan bakteri treponema pertenue. Penyakit ini menyerang anak-anak dibawah usia 15 tahun. Penyakit frambusia sangat menular, penularan terjadi jika getah luka penderia bersentuhan secara langsung dengan kulit orang sehat yang luka. Meskipun disebabkan oleh bakteri yang sama, frambusia tidak menular melalui hubungan seksual dan tidak ditularkan dari ibu ke janin pada masa kehamilan atau persalinan.
Tepatnya, Frambusia ditularkan melalui lesi yang mengeluarkan cairan (getah, eksudat) yang mengandung banyak bakteri. Bakteri masuk melalui luka lecet, goresan atau luka infkesi kulit lainnya. Bakteri frambusia hanya hidup dalam tubuh manusia dan menular antara manusia. Biasanya ditularkan melalui luka terbuka atau adanya penyakit kudis, bisul, atau luka lain.
Penyakit frambusia memiliki dua fase, fase awal penyakit ini berupa benjolan kecil pada kulit yang menyerupai buah arbei. Namun benjolan tersebut tidak sakit dengan permukaan basah dan hilang dengan sendirinya.
Fase kedua, dimana penyakit ini biasa sering kering kecuali disertai infeksi. Pada fase ini, bagian tubuh yang terkena frambusia dapat menyebabkan kecacatan. ini biasanya terjadi di telapak tangan, telapak kaki, sendi serta tulang.
Kendati penyakit ini terdengar mengerikan, frambusia bisa diobati dengan Benzathine Penicilline. Yaitu dengan sekali suntikan penderita dapat disembuhkan. Suntikan Benzathine penicilline juga harus diberikan kepada orang yang pernah kontak fisik dengan penderita frambusia.
Disabit dari laman Kementerian Kesehatan Indoneisa, Frambusia terjadi diwilayah tropis yang memiliki sanitasi lingkungan yang buruk. Di Asia Tenggara, hanya ada dua negara yang memiliki penderita penyakit Frambusia yaitu Indonesia dan Timor Leste. Frambusia di Indonesia paling banyak ditemukan di daerah bagian timur yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT).
Frambusia mudah disembuhkan apabila ditemukan secara dini. pengobatan sedini mungkin dapat mencegah penderita dari kecacatan tetap dan sembuh dalam jangka waktu 6 bulan. Sama seperti penyakit kusta, peran masyarakat dalam pencegahan penularan juga sangat penting. Hal ini bertujuan menemukan sedini mungkin penderita frambusia dan semua kontaknya sehingga dapat segera diobati.
Selain itu, pola hidup bersih dan sehat juga perlu diterapkan agar terhindar dari penyakit kulit frambusia dan penyakit menular lainnya. Bergantian menggunakan pakaian yang sama dengan orang lain yang menderita frambusia menjadi faktor lain yang dapat mempengaruhi penularan penyakit frambusia.
Pilihan Editor: Indonesia Rawan 5 Penyakit Tropis
https://nasional.tempo.co/read/432486/indonesia-rawan-5-penyakit-tropis