Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manfaat Buah Srikaya Untuk Kesehatan, Tapi Waspadai Racunnya

image-gnews
Buah Srikaya. Pixabay.com/An Nhien
Buah Srikaya. Pixabay.com/An Nhien
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Buah Srikaya dikena memiliki kandungan serat, vitamin, dan mineral yang membantu sistem kekebalan tubuh. 

Buah yang berasal dari Amerika Selatan ini dikenal berkhasiat mengurangi peradangan, dan meningkatkan kesehatan mata dan jantung. Meski begitu, jika dikonsumsi terlalu banyak akan merusak sistem saraf karena terdapat beberapa bagian srikaya yang mengandung racun

Dikutip dari Healthline, kandungan antioksidan di buah yang rasanya mirip pisang dan nanas ini berfungsi untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh.

Radikal bebas yang tinggi dapat menyebabkan stres oksidatif yang menyebabkan penyakit kronis misalnya termasuk kanker dan penyakit jantung. Senyawa lainnya yang terkandung yaitu  asam kaurenoat, flavonoid, karotenoid, dan vitamin C yang memiliki efek antioksidan tinggi. 

Srikaya adalah sumber vitamin B6 yang berperan penting dalam pembentukan neurotransmiter, termasuk serotonin dan dopamin yang membantu menaikkan mood.  Mengutip vegandietsociety.com Kadar vitamin B6 dalam darah yang rendah berkaitan dengan tingkat depresi, terutama pada orang dewasa yang lebih tua. Studi pada orang dewasa ditemukan bahwa kekurangan vitamin B6 meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami depresi.

Buah ini juga kaya karotenoid lutein. Studi menunjukkan asupan lutein yang tinggi dapat meningkatkan kesehatan mata dan risiko degenerasi makula yaitu suatu kondisi yang ditandai dengan kerusakan mata dan kehilangan penglihatan. Lutein juga dapat melindungi dari masalah mata lainnya termasuk katarak. 

Tinjauan terhadap 8 penelitian menunjukkan bahwa individu dengan kadar lutein darah tertinggi memiliki risiko 27% lebih rendah terkena katarak. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan kaya lutein dapat mendukung kesehatan mata dan mengurangi risiko kondisi seperti AMD dan katarak.

NOVITA ANDRIAN

Pilihan Editor: 10 Khasiat Buah Srikaya, Awas Jangan Makan Biji Hitamnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

6 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

20 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


Tips Jaga Kesehatan Mata saat Puasa Ramadan

34 hari lalu

Ilustrasi mata kering. shutterstock.com
Tips Jaga Kesehatan Mata saat Puasa Ramadan

Berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata saat puasa Ramadan agar tak ada masalah serius pada penglihatan.


Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

41 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.


4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

46 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

Tak semua ikan bisa dimakan lantaran ada berbagai ikan yang mengandung racun dan mengakibatkan fatal bagi siapa pun yang mengonsumsinya.


Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

47 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

Tidak hanya pada ikan buntal, tetrodotoxin juga ada pada katak, guritam, dan amfibi.


Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

48 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

Ikan stonefish, lionfish, pufferfish (buntal), dan surgeonfish dikenal karena racunnya mematikan.


Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

49 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Ibu dan 2 Anak di Saparua Maluku Tewas Usai Konsumsi Ikan Buntal, Kenali Bahaya Racun Ikan Fugu Ini

Racun yang terdapat dalam ikan buntal bernama racun tetrodotoxin, yang dinilai ribuan kali lebih berbahaya dibandingkan sianida.


Rusia: Sedikitnya 1.000 Diplomat Diusir oleh Negara NATO

50 hari lalu

Sebuah bus yang membawa staf kedutaan dan anak-anak meninggalkan Kedutaan Besar Rusia di London, Inggris, 20 Maret 2018. REUTERS/Toby Melville
Rusia: Sedikitnya 1.000 Diplomat Diusir oleh Negara NATO

Jumlah diplomat Rusia yang diusir dari negara-negara anggota NATO melampaui seribu orang


Cara Operasi Katarak Pakai BPJS Kesehatan dan Syaratnya

50 hari lalu

Pemeriksaan katarak. Dok. KMN EyeCare
Cara Operasi Katarak Pakai BPJS Kesehatan dan Syaratnya

BPJS Kesehatan menjamin pembiayaan operasi katarak bagi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS).