Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringati Hari Bumi, PBB Ingatkan Permukaan Air Laut Global Naik 2 Kali lipat

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PBB melalui Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), menyebutkan bahwa laju permukaan laut global naik lebih cepat, tepatnya lebih dari dua kali lipat, dibandingkan dalam dekade pertama perhitungannya yaitu pada 1993-2002. Kenaikan permukaan air laut global ini mencapai angka tertingginya pada 2022. 

Laporan WMO itu menjelaskan tentang bahaya dari perubahan iklim, runtuhan glasier ekstrim dan kenaikan suhu laut yang menyebabkan kenaikan rata-rata permukaan laut sebesar 4,62 mm antara tahun 2013-2022. Angka tersebut dua kali lipatnya laju yang dicatat pada dekade pertama catatan mereka, yaitu 1993-2022.

Secara total, ada kenaikan sebesar lebih dari 10 cm sejak awal tahun 90an. Mereka memperingatkan bahwa tren itu bisa terjadi terus menerus selama seribu tahun. "Kita sudah kalah dalam permainan glasier meleleh ini dan juga permainan kenaikan permukaan laut, jadi itu berita buruk," kata Sekretaris Jenderal WMO Petteri Taalas dalam sebuah konferensi pers.

Meningkatkan permukaan air laut terjadi karena besarnya jumlah emisi rumah kaca yang sudah dikeluarkan, sehingga permukaan air akan terus naik selama 'ribuan tahun lamanya'.

Kenaikan permukaan laut mengancam kelangsungan kota-kota yang berada di pantai, serta negara-negara di dataran rendah, seperti kepulauan Tuvalu. Negara itu berencana membuat versi digital tanah airnya untuk persiapan seandainya mereka benar-benar tenggelam.

Laporan tahunan itu, yang dirilis sebelum Hari Bumi, juga menunjukkan bahwa lautan es di Antartika menyusut sampai ke angka terendahnya pada Juni dan Juli yang lalu. Dalam laporan tersebut, lautan menjadi yang paling hangat, dan 58 persen permukaan laut mengalami gelombang panas laut.

Sekitar 15 ribu orang tewas  karena gelombang panas di Eropa tahun lalu, menurut laporan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Taalas mengatakan bahwa pola cuaca ekstrem semacam itu akan terus berlanjut hingga tahun 2060-an, tak peduli apapun upaya yang sudah dilakukan untuk mengurangi emisi. Akan tetapi, masih ada kesempatan untuk mengubahnya. "Berita baiknya adalah kita bisa mengalahkan tren negatif ini, bahkan mencapai target untuk membatasi kenaikan suhu sampai 1,5 Celsius," katanya, mengutip rencana iklim ambisius yang dicanangkan oleh G7, yang memungkinkan dunia untuk mencapai target temperatur seperti tertulis dalam Perjanjian Paris 2015.

Secara keseluruhan, WMO menyebutkan bahwa 2022 adalah tahun kelima atau keenam terpanas dalam catatan mereka, dengan temperatur global naik sebesar 1.15 Celsius dibandingkan rata-rata sebelum era industri, meski ada fenomena La Nina yang mendinginkan.

Para peneliti iklim memperingatkan bahwa bumi bisa menembus angka suhu global rata-rata baru pada tahun 2023 atau 2024 akibat perubahan iklim serta perkiraan fenomena El Nino yang akan datang.

Pilihan Editor: Studi: Sungai Bawah Es Antartika Berperan Penting dalam Kenaikan Permukaan Laut

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.


Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

1 hari lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawahnya menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.


Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

2 hari lalu

Sisifus. Ilustrasi TEMPO/Imam Yunianto
Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.


Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

4 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.


Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

5 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat thermometer pengukur suhu udara di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

7 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

8 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.


Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

9 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

9 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

11 hari lalu

Kapal Gas Arjuna milik PT Pertamina International Shipping (PIS). Dok. Pertamina
Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.