Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Gejala Demensia pada Lansia dan Cara Mengatasinya

image-gnews
Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Demensia pada lansia sering dianggap normal. Orang kerap beranggapan, lansia, khususnya mulai 65 tahun akan mengalami penurunan cara berpikir dan daya ingat. 

Kementerian Kesehatan menyebutkan penurunan fungsi berpikir disertai dengan kemunduran pengendalian emosi dan perilaku sosial yang menyebabkan demensia sebagai penyebab utama hilangnya perilaku mandiri pada lansia

Apakah demensia berbahaya untuk lansia? Mengutip dari Prevention, seorang ahli saraf dan psikiater geriatri dari California, David A. Merrill mengatakan bahwa pada penderita demensia, kematian bisa ditimbulkan karena berbagai faktor.

Faktor usia merupakan faktor risiko yang tidak dapat dihindarkan untuk demensia. Ketika demensia menjadi semakin parah, jaringan otak seseorang menyusut dan tidak dapat merawat diri sendiri atau bahkan sekedar berkomunikasi. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan komplikasi mematikan dari penyakit demensia. 

Untuk Anda yang ingin tahu informasi lebih dalam, berikut penjelasan tentang gejala demensia, penyebab, hingga cara mengobatinya. 

Apa itu Demensia?

Mengutip dari Mayo Clinic, demensia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok gejala yang memengaruhi ingatan, pemikiran, dan kemampuan sosial yang cukup mengganggu kehidupan sehari-hari. Ini bukan penyakit khusus, namun beberapa penyakit dapat menyebabkan demensia. 

Meskipun demensia melibatkan hilangnya ingatan, namun kehilangan ingatan memiliki penyebab yang berbeda. Jika mengalami hilang ingatan, tidak berarti menderita demensia, namun itu bisa jadi tanda awal dari demensia. 

Dikutip dari National Institute on Aging, beberapa penderita demensia tidak dapat mengendalikan emosinya dan kepribadiannya yang bisa saja berubah. Tingkat keparahan demensia terdiri dari tahap paling ringan ketika baru mulai memengaruhi fungsi otak seseorang, hingga ke tahap yang paling parah, yaitu harus bergantung sepenuhnya pada orang lain untuk aktivitas sehari-hari. 

Gejala Demensia

Gejala demensia terjadi ketika neuron berhenti bekerja, kemudian kehilangan koneksi dengan sel otak lainnya, hingga akhirnya mati. Berikut gejala demensia menurut National Institute on Aging, sebuah situs resmi pemerintah Amerika Serikat.   

1. Mengalami kehilangan ingatan, pemikiran yang tidak stabil, dan cenderung kebingungan.
2. Kesulitan berbicara, memahami dan mengungkapkan pikiran, atau membaca dan menulis.
3. Berkeliaran dan tersesat di lingkungan sekitar. 
4. Kesulitan menangani uang secara bertanggung jawab.
5. Selalu melontarkan pertanyaan berulang. 
6. Menggunakan kata-kata yang tidak biasa untuk merujuk pada objek yang sudah dikenal. 
7. Butuh waktu lebih lama untuk melakukan sesuatu aktivitas sehari-hari. 
8. Kehilangan minat pada aktivitas atau acara sehari-hari. 
9. Berhalusinasi atau mengalami delusi atau paranoia. 
10. Bertindak impulsif. 
11. Tidak peduli dengan perasaan orang lain. 
12. Kehilangan keseimbangan dan masalah dengan gerakan. 

Penyebab Demensia

Adapun penyebab demensia adalah terjadi kerusakan pada sel-sel saraf otak. Gangguan pada fungsi otak ini bisa muncul di berbagai kondisi yang berbeda setiap penderita, tergantung pada area otak yang berdampak. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain karena kerusakan pada sel-sel saraf otak, demensia juga terjadi akibat kerusakan otak yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah di dalam pembuluh darah otak. Beberapa masalah pada pembuluh darah otak antara lain, seperti infeksi katup jantung, stroke, atau kondisi lain pada pembuluh darah. 

Cara Mengobati Demensia

Terdapat beberapa cara pengobatan demensia yang dapat dilakukan, seperti sebagai berikut.

1. Terapi Okupasi

Terapi ini bertujuan untuk mengajarkan cara melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal dan aman. Sehingga tetap dapat berkegiatan dalam kesehariannya. 

2. Terapi Kognitif

Karena demensia sangat mempengaruhi kerja otak, maka terapi kognitif ini dapat membantu menstimulasi daya ingat, cara berpikir, kemampuan berbahasa, hingga memecahkan masalah. 

3. Terapi Perilaku

Penderita demensia seringkali berperilaku yang tidak seperti biasanya atau di luar kendali. Oleh sebab itu, dengan terapi ini dapat menekan perubahan perilaku yang lebih baik. 

4. Inhibitor Kolinesterase

Ini adalah obat untuk meningkatkan zat kimia asetilkolin yang berguna untuk menunda gejala demensia agar tidak semakin buruk. 

Itulah penjelasan mengenai gejala demensia pada lansia yang disertai penyebab hingga pengobatannya. Apabila di sekitar Anda terdapat penderita demensia, sebaiknya beri dukungan yang kuat dan selalu mengajarkan hal-hal baik agar bisa menjadi contoh. Semoga bermanfaat!

Pilihan Editor: Derita Demensia Berat, Satu Jemaah Calon Haji dari Kabupaten Demak Dipulangkan ke Daerah Asal

ANNITA RAHMAWATI DEWI | MAYOCLINIC

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Spesialis Saraf Ingatkan Kurang Aktivitas dan Sosialisasi Berisiko Demensia

2 hari lalu

Ilustrasi demensia. REUTERS
Spesialis Saraf Ingatkan Kurang Aktivitas dan Sosialisasi Berisiko Demensia

Dokter saraf mengatakan perlunya deteksi dini demensia karena bisa berdampak pada kualitas hidup penderita maupun keluarganya.


Tak Bisa Dilakukan Sendiri, Neurolog Sebut Perlunya Berbagi Tugas Merawat Orang Demensia

3 hari lalu

Ilustrasi demensia. Pexels/Nilov
Tak Bisa Dilakukan Sendiri, Neurolog Sebut Perlunya Berbagi Tugas Merawat Orang Demensia

Perawat orang demensia sebaiknya berbagi tugas dengan anggota keluarga lain dan penting dilakukan karena perawat pun perlu waktu istirahat.


Studi: Konsumsi Kafein Dapat Menurunkan Risiko Demensia

5 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi atau teh hangat. Freepik.com/Tirachardz
Studi: Konsumsi Kafein Dapat Menurunkan Risiko Demensia


Perbedaan Demensia dan Alzheimer

9 hari lalu

Ilustrasi demensia. Shutterstock
Perbedaan Demensia dan Alzheimer

Semua orang dengan Alzheimer mengalami demensia, tetapi tidak semua demensia disebabkan oleh Alzheimer.


Bisa Menyerang Siapa Saja, Kenali Faktor Pemicu Terbanyak Demensia

11 hari lalu

Ilustrasi demensia. Shutterstock
Bisa Menyerang Siapa Saja, Kenali Faktor Pemicu Terbanyak Demensia

Ada beberapa faktor pemicu demensia, mulai dari kesibukan sampai gaya hidup tak sehat. Jenis apa yang paling banyak ditemukan?


Mengenal Skiatika, Nyeri Menjalar di Satu Bagian Kaki

15 hari lalu

Pelari asal Jamaika, Usian Bolt menahan sakit pada kakinya setelah ditabrak oleh juru kamera saat merayakan kemenangannya pada lomba lari 200 meter putra di ajang IAAF World Championships di Stadion Nasional Beijing, Cina, 27 Agustus 2015. REUTERS
Mengenal Skiatika, Nyeri Menjalar di Satu Bagian Kaki

Skiatika adalah nyeri yang menjalar dari satu bagian kaki ke panggul. Biasa terjadi akibat cedera atau iritasi pada saraf skiatik di tubuh.


Jumlah Lansia di Jepang Cetak Rekor Tertinggi, Sepertiga Populasi di Atas 65 Tahun

16 hari lalu

Sejumlah lansia menari saat direkam, di Tokyo, Jepang, 12 April 2021. Grup pemandu sorak atau cheerleader bernama Japan Pom Pom ini tampil beda karena beranggotakan lansia. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Jumlah Lansia di Jepang Cetak Rekor Tertinggi, Sepertiga Populasi di Atas 65 Tahun

Sepertiga dari jumlah populasi di Jepang adalah lansia berumur di atas 65 tahun. Orang muda mulai ogah punya anak.


Percobaan Pencurian Mobil di Duren Sawit, Lansia Terseret 3 Meter Saat Hendak Mempertahankan Kendaraan

16 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis, 12 September 2024. TEMPO/Dani Aswara
Percobaan Pencurian Mobil di Duren Sawit, Lansia Terseret 3 Meter Saat Hendak Mempertahankan Kendaraan

Warga sekitar yang melihat lansia itu terseret langsung meneriaki APS sebagai maling dan meringkus pelaku pencurian mobil itu.


Ahli Gizi Bagi Saran Sehat buat Lansia, dari Makanan sampai Olahraga

20 hari lalu

Para lansia melakukan senam sehat di Alun-alun Kota Depok, Rabu 22 Juni 2022. Acara puncak Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-26 Tingkat Kota Depok dihadiri ratusan warga lanjut usia (lansia) yang ada di 11 kecamatan se-Kota Depok dengan mengadakan kegiatan senam sehat bersama dan pentas seni. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Ahli Gizi Bagi Saran Sehat buat Lansia, dari Makanan sampai Olahraga

Selain mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan gizi seimbang, lansia perlu rutin melakukan aktivitas fisik untuk menjaga badan tetap bugar.


Mengenal Pijat Geriatri untuk Lansia

23 hari lalu

Ilustrasi pijat. Freepik.com/@jcomp
Mengenal Pijat Geriatri untuk Lansia

Pijat geriatri merupakan terapi khusus untuk orang lanjut usia atau lansia