Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pencabutan Aturan Wajib Pakai Masker, Ini Kata Epidemiolog

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Yudhi Wibowo mendukung kebijakan pemerintah yang mencabut aturan wajib menggunakan masker saat melakukan perjalanan dalam dan luar negeri, serta saat kegiatan di fasilitas publik dan berskala besar.

"Menurut saya memang sejak tanggal 5 Mei 2023, WHO sudah menyatakan pandemi menjadi endemi. Nah, transisinya 'kan salah satunya memang sudah tidak bisa lagi kita mewajibkan harus pakai masker, itu dikembalikan ke kesadaran masyarakat," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin 12 Juni 2023.

Oleh karena Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) sudah mencabut status pandemi dan sekarang menjadi endemi, kata dia, penggunaan masker tidak diwajibkan lagi dan regulasi tersebut harus diikuti oleh semua negara termasuk Indonesia.

Menurut dia, kebijakan pemerintah yang mencabut aturan wajib menggunakan masker itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan pada Masa Transisi Endemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang ditetapkan oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 pada Jumat 9 Juni 2023.

Ia mengatakan dalam surat edaran itu sudah jelas sekali disebutkan memang yang bersangkutan menderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) atau batuk, pilek, dan sebagainya sebaiknya tetap memakai masker, demikian pula saat berada di kerumunan diimbau untuk tetap menggunakan masker.

Lebih lanjut, dia mengaku sejak WHO menyatakan pandemi menjadi endemi, sudah mengecek ke Organisasi Kesehatan Dunia itu namun belum menemukan panduan terkait langkah-langkah yang harus dilakukan setelah pencabutan status tersebut.

"Seharusnya ada panduan yang nantinya diacu oleh semua negara termasuk Indonesia karena negara ini 'kan juga harus mengubah regulasi, banyak itu. Juga keppres (keputusan presiden) yang menyatakan COVID-19 sebagai bencana nasional nonalam itu kan harus dicabut dan semua regulasi lain harus mengikuti," katanya.

Ia mengatakan hal itu konsekuensinya nanti terkait dengan biaya, sehingga nantinya ada langkah-langkah tentang bagaimana pencegahan dan penanggulangan COVID-19 itu bisa terintegrasi ke dalam pelayanan dan pembiayaan yang sudah ada di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, salah satu hal yang penting dalam surat edaran tersebut berupa anjuran untuk tetap melakukan vaksinasi COVID-19 hingga vaksin penguat (booster) kedua atau vaksin dosis keempat "Itu nanti kalau sudah dicabut keppresnya, jadi bukan sebuah wabah, nanti siapa yang harus membayar biaya vaksin. Nah kalau masuk program, berarti tanggung jawab pemerintah tapi kalau tidak masuk program, berarti yang mampu harus bayar sendiri, sedangkan yang miskin mungkin masih tetap bisa dijamin oleh pemerintah," tegasnya.

Akan tetapi permasalahannya sekarang yang vaksinnya masih gratis, kata dia, target vaksin penguat 1 dan 2 hingga saat ini belum tercapai.

Dia mencontohkan di Banyumas yang ditargetkan 50 persen dari jumlah penduduk, hingga saat ini pencapaian vaksin penguat 1 baru sekitar 40 persen. "Apalagi vaksin 'booster' 2 masih sangat jauh dari target," tegas Yudhi.

Ia mengaku telah menyampaikan permasalahan tersebut saat mengikuti rapat Satgas COVID-19 Kabupaten Banyumas yang dipimpin Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono.

Bahkan saat itu, kata dia, Wabup Banyumas meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat atau pihak terkait untuk membuat semacam poster yang berisikan imbauan agar tetap menggunakan masker bagi yang sakit serta segera untuk vaksin hingga dosis keempat. "Poster itu rencananya akan dibagikan ke seluruh desa/kelurahan di Banyumas. Jadi, sudah tidak ada yang salah karena sekarang pandemi sudah menjadi endemi," katanya. 

Pilihan Editor: Ada Waktunya Orang Tetap Harus Memakai Masker, Kapan?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Epidemiolog UI : Penyakit Mpox Bisa Sembuh dalam 4 Pekan

25 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Epidemiolog UI : Penyakit Mpox Bisa Sembuh dalam 4 Pekan

Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Syahrizal Syarif menyatakan Mpox bisa sembuh sendiri dalam hitungan minggu.


Epidemiolog: Monkeypox Sangat Berpotensi Menyebar ke Indonesia Melalui Aktivitas Seksual

54 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Monkeypox Sangat Berpotensi Menyebar ke Indonesia Melalui Aktivitas Seksual

Penyebaran monkeypox (mpox) dapat ditangkal dengan meningkatkan kewaspadaan dan tidak melakukan aktivitas seks yang menyimpang.


Epidemiolog Bicara PP Larangan Jual Rokok Eceran yang Diteken Jokowi

1 Agustus 2024

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Epidemiolog Bicara PP Larangan Jual Rokok Eceran yang Diteken Jokowi

PP Kesehatan melarang menjual rokok eceran ini perlu diapresiasi, tapi tidak akan efektif kalau ...


Warga Korsel Keracunan Kimchi yang Terjangkit Norovirus, Epidemiolog Ingatkan Hal Ini

10 Juli 2024

Ilustrasi Norovirus. Shutterstock
Warga Korsel Keracunan Kimchi yang Terjangkit Norovirus, Epidemiolog Ingatkan Hal Ini

Epidemiolog Dicky Budiman menyebut kimchi bisa menempel lama pada bahan makanan yang mentah. Dikhawatirkan bisa menyebar lintas negara.


FAA Perintahkan 2.600 Pesawat Boeing 737 Diinspeksi

10 Juli 2024

Logo Boeing terlihat di sisi Boeing 737 MAX di Farnborough International Airshow, di Farnborough, Inggris, 20 Juli 2022. REUTERS/Peter Cziborra
FAA Perintahkan 2.600 Pesawat Boeing 737 Diinspeksi

2.600 pesawat Boeing 737 harus diinspeksi karena masker oksigennya bermasalah.


Kilas Balik PPKM Darurat Jawa-Bali 3 Tahun Lalu yang Mampu Ubah Pola Hidup Masyarakat

4 Juli 2024

Petugas Satpol PP melakukan razia masker di depan Stasiun Klender, Jakarta, Selasa, 10 Mei 2022. Pemerintah memastikan akan terus memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) se-Indonesia hingga waktu yang belum ditentukan. Untuk PPKM Jawa-Bali diperpanjang hingga 23 Mei 2022. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kilas Balik PPKM Darurat Jawa-Bali 3 Tahun Lalu yang Mampu Ubah Pola Hidup Masyarakat

Pandemi COVID-19 telah mengubah pola hidup masyarakat secara signifikan. Penerapan PPKM di Jawa dan Bali pun diberlakukan mulai 3 Juli 2021.


Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura karena Subvarian KP.1 dan KP.2, Jumlah Pasien Sepekan Naik 2 Kali Lipat

25 Mei 2024

Orang-orang berbelanja bahan makanan di supermarket menjelang pemberlakuan lockdown di Singapura, Jumat, 14 Mei 2021. Singapura akan kembali melakukan pembatasa pembatasan pertemuan sosial dan kegiatan publik menyusul meningkatnya kasus Covid-19 di negara tersebut. REUTERS/Caroline Chia
Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura karena Subvarian KP.1 dan KP.2, Jumlah Pasien Sepekan Naik 2 Kali Lipat

Kasus Covid-19 melonjak di Singapura kasus infeksi akibat varian KP.1 dan KP.2 bagian dari keluarga varian FLiRT yang juga merebak di AS.


Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

20 Mei 2024

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

Di saat fase pandemi telah berakhir, bukan berarti masyarakat terbebas dari terinfeksi Covid-19.


Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

20 Mei 2024

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan potensi chaos (kekacauan) bisa saja terjadi saat lonjakan kasus infeksi Covid-19.


Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

20 Mei 2024

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

Pemerintah Singapura mengatakan perkiraan jumlah kasus Covid-19 meningkat hampir dua kali lipat pada Mei ini, sementara virus makin menular.