Dua Tanda Kanker Kulit yang Harus Diwaspadai Wanita Berusia 40 Tahun

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring bertambahnya usia, kulit kita secara alami menjadi lebih kendur karena kehilangan elastisitasnya. Kulit juga menjadi lebih rentan terhadap kerusakan akibat paparan sinar matahari sehingga meningkatkan risiko terkena kanker kulit. Jadi, wanita berusia di atas 40 tahun perlu mewaspadai tanda kelainan apa pun pada kulit.

Elizabeth Hale, dokter kulit bersertifikat dan profesor di New York University Langone Medical Center, membagikan tanda-tanda peringatan penyakit ini.

Hale mengatakan bahwa selain melanoma, terdapat jenis kanker kulit karsinoma sel basal dan skuamosa yang lebih lebih umum daripada melanoma. "Karsinoma sel basal sering muncul sebagai jerawat yang tidak kunjung hilang, atau luka cukur yang tidak kunjung sembuh," kata Hale. Sementara, karsinoma sel skuamosa muncul seperti bercak kulit bersisik yang tidak kunjung hilang meski sudah menggunakan krim pelembap. 

Kanker kulit nonmelanoma biasanya didiagnosis oleh penyedia layanan kesehatan pada tahap awal, ketika flek masih kecil dan belum menyebar ke bagian tubuh yang lain. "Jika Anda melihat adanya perubahan signifikan pada kulit, penting untuk segera menemui dokter kulit bersertifikat atau dokter perawatan primer," dia menyarankan.

Ada dua tanda-tanda kanker kulit karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa. 

1. Tambalan Berkilau seperti Mutiara

Jika bercak mengkilap pada kulit, ini bisa menjadi indikasi karsinoma sel basal, kata Hale. "Ini biasanya muncul sebagai patch kecil, berkilau atau seperti mutiara di kulit, dan menyumbang sekitar delapan puluh persen jenis kanker kulit baru," kata dia. 

2: Benjolan Merah Bersisik

Tanda peringatan umum lain dari karsinoma sel skuamosa, kata Hale, adalah benjolan merah yang mungkin menyerupai jerawat. Ini kadang-kadang muncul dari keratosis prakanker dan sering muncul sebagai benjolan merah bersisik yang keras. "Ini adalah jenis kanker kulit paling umum kedua dan yang paling berkorelasi langsung dengan paparan sinar matahari kronis," kata dia.

Itu sebabnya, dia mengingatkan untuk selalu memakai tabir surya dengan cara yang tepat. "Banyak orang memiliki penyesalan sinar matahari disebabkan pergi keluar tanpa tabir surya, menggunakan tanning bed untuk memulai tanning mereka dan mendapatkan sengatan matahari yang terik," Hale menjelaskan.

Ini bisa meningkatkan risiko kanker kulit nonmelanoma. Meskipun biasanya dapat diobati, banyak orang menyesali kebiasaan paparan sinar matahari mereka hanya setelah mereka didiagnosis menderita kanker kulit nonmelanoma.

SHE FINDS

Pilihan Editor: Tanda-tanda Penyakit Eksim yang Perlu Diketahui