Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada Penyebab dan Gejala Virus Oz, Apakah Ini Ancaman Baru Dunia?

image-gnews
Ilustrasi kutu.[www.nidirect.gov.uk]
Ilustrasi kutu.[www.nidirect.gov.uk]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Awal mula diidentifikasi adanya virus Oz belakangan ini karena seorang perempuan berusia 70-an memeriksakan diri ke sebuah lembaga medis di Ibaraki, dekat Tokyo, musim panas lalu. Ia mengalami gejala seperti kelelahan dan muntah. Mencurigai pneumonia, fasilitas medis memberikan perawatan medis dan memintanya untuk menunggu kesembuhannya di rumah.  

Ketika kondisinya memburuk, wanita itu dirawat di rumah sakit, di mana staf menemukan gigitan kutu di selangkangan kanannya. Dia meninggal karena miokarditis pada hari ke-26 setelah masuk. Virus Oz ditemukan di sel otot jantungnya. 

Menurut National Institute of Infectious Diseases, Jepang pertama kali menemukan virus Oz pada tahun 2018. Tetapi belum ada kasus yang dikonfirmasi dari siapa pun yang mengalami gejala atau kematian akibat virus tersebut, ketika hasil tes dari antibodi menunjukkan kemungkinan bahwa beberapa hewan liar, seperti seperti monyet liar dan babi, dan manusia terinfeksi.  

Menurut National Institute of Infectious Diseases (NIID), virus Oz pertama kali terdeteksi pada 2018. Virus ini berasal dari genus Thogotovirus yang biasa berinang pada kutu dan menyebabkan infeksi mematikan pada tikus.

Secara klinis, gejala yang terkait dengan infeksi virus Oz bervariasi. Gejala pernapasan seperti batuk, pilek, dan sesak napas telah dilaporkan dalam beberapa kasus. Namun, gejala gastrointestinal seperti mual, muntah dan diare juga telah dilaporkan. 

Beberapa kasus yang lebih serius termasuk komplikasi seperti pneumonia dan gangguan sistem kekebalan tubuh. Namun, penting untuk dicatat bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami spektrum gejala yang terkait dengan infeksi virus Oz.

Sampai saat ini, tidak ada pengobatan atau vaksin khusus untuk melawan virus Oz yang telah dikembangkan. Oleh karena itu, pencegahan adalah kunci untuk melindungi diri kita dan masyarakat dari virus ini. 

Tindakan pencegahan umum seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari kontak langsung dengan hewan liar atau hewan asli Ozland dianggap penting untuk mengurangi risiko infeksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara Virus Oz masih menjadi area penelitian yang aktif, kita harus tetap waspada dan beradaptasi dengan situasi yang berubah. Penting untuk memeriksa dengan sumber yang dapat dipercaya seperti Organisasi Kesehatan Dunia atau otoritas kesehatan setempat untuk informasi terbaru tentang virus Oz dan tindakan pencegahan yang direkomendasikan. 

Menurut penelitian berjudul Zoonotic Infection with Oz Virus, a Novel Thogotovirus, virus Oz secara alami dapat menginfeksi manusia maupun mamalia.

Virus Oz masuk dalam famili Orthomyxoviridae. Virus ini sering menyerang spesies kutu keras maupun lunak. Berdasarkan analisis filogenetik, virus Oz memiliki kekerabatan dengan virus Dhori, Batken, dan Bourbon.

Tidak ada informasi pasti tentang gejala pasti yang mungkin dialami pasien akibat terpapar virus ini. Beberapa orang mungkin mengalami gejala mulai dari ringan hingga berat.

Gejala serius yang bisa berujung kematian sebenarnya bisa terjadi pada orang yang terpapar virus ini. Khususnya, baru-baru ini juga ada kematian pertama pada seorang wanita akibat paparan virus Oz. Pencegahan terbaik adalah menghindari kontak kulit tempat kutu membawa virus Oz. Gunakan pakaian ketat saat pergi ke hutan, semak-semak, dan sejenisnya.

Hal ini dilakukan untuk menghindari gigitan kutu yang membawa virus Oz, terutama pada musim gugur saat banyak serangga. Anda juga bisa menggunakan obat nyamuk untuk menghindari paparan virus ini. Selain itu, jika Anda digigit kutu penyebab virus Oz di Jepang, segera temui dokter Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat.  

Pilihan Editor: Ahli Minta Pemerintah Indonesia Tak Sepelekan Kematian Akibat Virus Oz di Jepang 

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jepang Izinkan Pengungsi Ukraina Miliki Visa Tinggal dan Bekerja

9 jam lalu

Orang-orang menunggu di pusat penampungan pengungsi dari Ukraina di bekas bandara Tegel di Berlin, Jerman, 17 Mei 2023. REUTERS/Michele Tantussi
Jepang Izinkan Pengungsi Ukraina Miliki Visa Tinggal dan Bekerja

Pengungsi Ukraina di Jepang diizinkan mendapatkan status tinggal jangka panjang dengan visa kerja di bawah perubahan hukum imigrasi.


Waktu Terbaik Traveling ke Tokyo, Tarif Hotel Lebih Murah dan Banyak Festival

13 jam lalu

Koenji merupakan spot berkumpulnya seniman dari berbagai pelosok Tokyo dan mancanegara. Foto: Eerkmans/Flickr.com
Waktu Terbaik Traveling ke Tokyo, Tarif Hotel Lebih Murah dan Banyak Festival

Banyak alasan mengunjungi Tokyo di luar musim semi, bisa menikmati ibu kota Jepang itu sepuasnya.


9 Destinasi Wisata Alam di Jepang, Luna Maya dan Maxime Bouttier Berkunjung ke Sini?

2 hari lalu

Destinasi wisata Gunung Fuji, Jepang.
9 Destinasi Wisata Alam di Jepang, Luna Maya dan Maxime Bouttier Berkunjung ke Sini?

Luna Maya dan Maxime Bouttier tengah berada di Jepang, negeri dengan berbagai wisata alam yang elok. Apa saja?


FamilyMart Buka 5 Gerai Serentak di Surabaya, Berikut Sepak Terjang Bisnis Retail Asal Jepang Ini

2 hari lalu

Family Mart. familymartindonesia.com
FamilyMart Buka 5 Gerai Serentak di Surabaya, Berikut Sepak Terjang Bisnis Retail Asal Jepang Ini

FamilyMart merupakan retail dan convenience store asal Jepang yang berhasil melebarkan sayap hingga ke seluruh dunia. Begini sejarah berdirinya.


AS, Korea Selatan dan Jepang Makin Cemas soal Kerja Sama Militer Rusia-Korea Utara

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un selama pertemuan di Kosmodrom Vostochny di wilayah Amur timur jauh, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Mikhail Metzel/Kremlin via REUTERS
AS, Korea Selatan dan Jepang Makin Cemas soal Kerja Sama Militer Rusia-Korea Utara

Menteri luar negeri Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang "benar-benar khawatir" atas kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara


Pemimpin Kepulauan Solomon Kecam Jepang: Jika Air Fukushima Aman, Buang Saja di Jepang!

3 hari lalu

Manasseh Sogavare, Perdana Menteri Kepulauan Solomon. Sumber: Reuters
Pemimpin Kepulauan Solomon Kecam Jepang: Jika Air Fukushima Aman, Buang Saja di Jepang!

Perdana Menteri Kepulauan Solomon mengecam tindakan Jepang yang membuang air radioaktif Fukushima ke Samudera Pasifik


Inggris Jadi Pusat Kerja Sama 3 Negara Ini Bangun Jet Tempur Masa Depan

5 hari lalu

Model jet tempur baru dari Global Combat Air Program (GCAP) yang dipimpin oleh Inggris, Jepang, dan Italia, terlihat di acara pertahanan DSEI di London, Inggris, 12 September 2023. Reuters/Sarah Young/File Photo
Inggris Jadi Pusat Kerja Sama 3 Negara Ini Bangun Jet Tempur Masa Depan

Tekad Jepang, Inggris dan Italia makin bulat melanjutkan program pembangunan pesawat tempur baru., masih membuka pintu untuk negara lain.


Cara Mudah Membuat Sandwich Buah Ala Jepang yang Viral

5 hari lalu

Seorang wanita memilih bahan makanan untuk
Cara Mudah Membuat Sandwich Buah Ala Jepang yang Viral

Sandwich buah adalah hidangan yang populer di seluruh dunia, tetapi versi Jepang memiliki pendekatan unik untuk membuatnya.


Pelatih Timnas Turki Stefan Kuntz Dipecat setelah Mengkritik Para Pemainnya

6 hari lalu

Stefan Kuntz. REUTERS/Murad Sezer
Pelatih Timnas Turki Stefan Kuntz Dipecat setelah Mengkritik Para Pemainnya

Stefan Kuntz mengatakan para pemain timnas Turki tak menampilkan performa terbaiknya saat dikalahkan Jepang 2-4.


Yang Perlu Diketahui soal Virus Nipah yang Belakangan Mewabah di India

7 hari lalu

Anggota tim medis dari Kozhikode Medical College membawa sampel buah pinang dan jambu biji untuk melakukan tes virus Nipah di desa Maruthonkara di distrik Kozhikode, Kerala, India, 13 September 2023. REUTERS/Stringer
Yang Perlu Diketahui soal Virus Nipah yang Belakangan Mewabah di India

Virus Nipah (NiV) merupakan virus zoonosis atau virus yang dapat menyebar antara hewan dan manusia.