Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perbedaan Rumput Hybrid JIS, Rumput Gajah, dan Rumput Jepang

image-gnews
Pekerja tengah melakukan perawatan rumput pada proyek Jakarta International Stadium, Papanggo, Jakarta, Kamis 24 Maret 2022. PT Jakpro mengungkap progres pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) telah mencapai 98%. Tempo/Tony Hartawan
Pekerja tengah melakukan perawatan rumput pada proyek Jakarta International Stadium, Papanggo, Jakarta, Kamis 24 Maret 2022. PT Jakpro mengungkap progres pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) telah mencapai 98%. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rumput hybrid di lapangan utama Jakarta International Stadium (JIS) kini tengah menjadi perbincangan hangat publik Indonesia. Pasalnya, stadion yang dibangun dengan menghabiskan dana triliunan rupiah ini dianggap tidak memenuhi standar federasi sepak bola dunia FIFA dari segi penggunaan rumputnya. Hal ini disampaikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri BUMN Erick Thohir setelah mengunjungi stadion yang berlokasi di Jakarta Utara tersebut pada Selasa, 4 Juli 2023.

Bersama dengan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dan ahli agronomi rumput bernama Kamal, Basuki dan Erick meninjau langsung kondisi lapangan dan stadion yang berkapasitas hingga 82 ribu penonton tersebut. Kunjungan kedua menteri tersebut dilakukan dalam rangka pengecekan kelayakan JIS sebagai salah satu tempat pertandingan Piala Dunia U-17 pada November 2023 mendatang. 

“Hari ini kami melihat JIS, stadion yang bagus namun kamu evaluasi, kalau nanti dievaluasi FIFA mudah-mudahan bisa memenuhi standar, salah satu yang utama rumput,” ucap Basuki dilansir Tempo.co

Rumput yang digunakan untuk lapangan sepak bola, khususnya JIS, tentu bukan jenis yang sembarangan. Hal ini akan berbeda dengan jenis rumput lain, seperti rumput gajah maupun rumput Jepang. Lantas, apa perbedaan rumput hybrid JIS, rumput gajah, dan rumput Jepang? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.

Rumput Hybrid JIS

Rumput yang dipakai pada lapangan utama Jakarta International Stadium (JIS) adalah rumput jenis hibrida berstandar internasional yang merupakan gabungan dari rumput sintetis dan alami. Selain pada lapangan utama, jenis rumput ini juga dipasang di dua lapangan latih yang letaknya berada di luar bangunan utama stadion. Penggunaan jenis rumput ini pun sebenarnya menjadi salah satu hal yang diunggulkan dari JIS.

Corporate Communication Manager PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Melisa D. Sjach mengungkapkan jika rumput berjenis hibrida ini memiliki daya serap air yang lebih baik daripada rumput biasa. Keunggulan jenis rumput ini adalah genangan air di lapangan JIS ketika hujan dirancang tidak lebih dari 10 detik. 

“Lapangan dapat digunakan hingga 1.000 jam pertandingan bila dibandingkan hanya menggunakan rumput natural, yakni hanya 300 jam pertandingan,” ucap Melisa dalam keterangannya seperti ditulis Tempo.co pada 28 Desember 2022 lalu.

Rumput hibrida yang digunakan pada lapangan latih JIS merupakan perpaduan dari 95 persen rumput natural berjenis Zoysia matrella dan lima persen rumput sintetis yang diimpor dari Italia. Adapun salah satu kelebihan dari jenis rumput ini adalah sangat cocok dengan kondisi iklim pesisir, seperti JIS yang terletak di Jakarta Utara.

Rumput Gajah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rumput gajah atau Pennisetum purpureum adalah jenis rumput berukuran besar dan mengandung nutrisi yang tinggi. Umumnya, jenis rumput ini digunakan sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing, atau gajah. Salah satu kelebihan dari rumput gajah yang tidak dimiliki oleh tanaman sejenis adalah ketahanannya pada cuaca panas. Bahkan, rumput ini membutuhkan sinar matahari penuh atau minimal 40 persen untuk dapat tumbuh.

Dalam hal tanaman hias, rumput gajah dibagi ke dalam tiga jenis rumput berbeda. Mulai dari rumput gajah mini, rumput gajah mini putih, dan rumput gajah besar. Ketiga jenis rumput gajah ini umumnya digunakan sebagai tanaman hias yang ditanam di halaman rumah.

Rumput Jepang

Rumput Jepang menjadi salah satu jenis tanaman hias yang kerap dipakai di halaman rumah. Selain dapat memberikan kesan yang hijau dan asri, rumput ini juga dapat menyerap air dengan baik sehingga tidak akan menimbulkan genangan. Jenis rumput yang satu ini juga dikenal dengan sebutan rumput jarum. Hal ini karena bentuk ujung rumput yang runcing seperti jarum.

Rumput Jepang memiliki karakteristik daun yang kecil, halus, serta memanjang. Selain itu, rumput ini juga membutuhkan perawatan rutin agar dapat tumbuh dengan baik. Pasalnya, rumput Jepang membutuhkan sinar matahari yang cukup, pemberian pupuk urea minimal dua minggu sekali, dan pemangkasan yang rutin agar tetap terlihat rapi.

Pilihan editor: Spesifikasi Rumput Standar FIFA, Rumput JIS Masuk?

RADEN PUTRI

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Kampung Bayam Direlokasi ke Rusun Nagrak Blok C Lantai 12 dan 13 tanpa Biaya Sewa

1 hari lalu

Tenda warga eks Kampung Bayam dibongkar oleh Kelurahan Papanggo, Selasa, 26 September 2023. Pembongkaran dilakukan setelah penandatanganan surat perjanjian relokasi sementara ke Rusun Nagrak. TEMPO/Novali Panji
Warga Kampung Bayam Direlokasi ke Rusun Nagrak Blok C Lantai 12 dan 13 tanpa Biaya Sewa

Eks warga Kampung Bayam akhirnya sepakat dengan tawaran relokasi karena ada fasilitas transportasi anak sekolah ke kawasan JIS.


Tenda Eks Warga Kampung Bayam Dibongkar Hari Ini, Camat Koja Borong Dagangannya

1 hari lalu

Petugas membantu warga kampung bayam mengemasi barangnya saat relokasi jelang Piada dunia U-17, Jakarta International Stadium (JIS), Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa, 26 September 2023. Puluhan warga yang menempati tenda didepan JIS akan dipindahkan sementara ke Rumah Susun Nagrak Cilincing, Jakarta Utara, sebelumnya warga dan Lurah Papanggo telah membuat perjanjian secara tertulis relokasi ini hanya sementara sampai warga bisa menempati hunian di Kampung Susun Bayam. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Tenda Eks Warga Kampung Bayam Dibongkar Hari Ini, Camat Koja Borong Dagangannya

Pembongkaran tenda eks warga Kampung Bayam dilakukan karena Pemprov DKI akan melakukan pembangunan trotoar JIS.


Pengamat Nilai, Penataan JIS Keniscayaan Jelang Piala Dunia U-17

1 hari lalu

Pengamat Nilai, Penataan JIS Keniscayaan Jelang Piala Dunia U-17

Pemprov DKI tidak mengenakan biaya sewa unit di Rusun Nagrak kepada warga eks Kampung Bayam. Mereka diimbau segera pindah agar tidak menggagalkan Piala Dunia U-17.


Warga Kampung Bayam Tetap Mau Tinggal di Kampung Susun Bayam, ke Rusun Nagrak Hanya Sementara

1 hari lalu

Sejumlah anak bermain bola pada fasilitas Kampung Susun Bayam, Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan pembangunan Kampung Susun Bayam di kawasan Jakarta Internasional Stadium (JIS), Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu malam.  TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Warga Kampung Bayam Tetap Mau Tinggal di Kampung Susun Bayam, ke Rusun Nagrak Hanya Sementara

Warga Kampung Bayam hingga kini belum bisa menghuni Kampung Susun Bayam yang telah diresmikan Anies Baswedan Oktober 2022 lalu.


Eks Warga Kampung Bayam Akhirnya Mau Pindah ke Rusun Nagrak, tapi Bersyarat

4 hari lalu

Puluhan warga eks Kampung Bayam berkumpul di depan tenda dekat Jakarta International Stadium (JIS) untuk memutuskan tawaran pemerintah agar direlokasi ke Rusun Nagrak, Jumat, 22 September 2023. TEMPO/Novali Panji
Eks Warga Kampung Bayam Akhirnya Mau Pindah ke Rusun Nagrak, tapi Bersyarat

Eks warga Kampung Bayam akhirnya luluh dan mau mengosongkan tenda depan JIS. Mereka akan menempati Rusun Nagrak, tapi dengan sejumlah syarat.


Penyempurnaan JIS Jelang Piala Dunia U-17 2023, Dinas Bina Marga Bikin Jalan Akses ke Stadion

5 hari lalu

Pekerja Dinas Bina Marga DKI Jakarta melakukan perbaikan trotoar di sekitar kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Rabu, 20 September 2023. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah memperbaiki infrastruktur di sekitar JIS setelah lapangan tersebut menjadi opsi venue pertandingan Piala Dunia U-17. Perbaikan infrastruktur itu ditargetkan selesai pada Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Penyempurnaan JIS Jelang Piala Dunia U-17 2023, Dinas Bina Marga Bikin Jalan Akses ke Stadion

Pengerjaan penyempurnaan JIS ditargetkan rampung pada akhir Oktober 2023.


Eks Warga Kampung Bayam Bisa Huni Rusun Nagrak Gratis, DKI Mengacu ke Pergub Anies

5 hari lalu

Seorang petugas keamanan berkomunikasi dengan radio panggilnya di salah satu tower Rusunawa Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa, 18 Juli 2023. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta berencana menyiapkan Rusunawa Nagrak untuk menampung warga Kampung Bayam yang terdampak pembangunan stadion Jakarta International Stadium (JIS) yang hingga kini masih tinggal di tenda di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Eks Warga Kampung Bayam Bisa Huni Rusun Nagrak Gratis, DKI Mengacu ke Pergub Anies

Eks warga Kampung Bayam dapat menghuni Rusun Nagrak tanpa membayar tarif sewa. Dasar hukumnya adalah Pergub yang diterbitkan Anies Baswedan pada 2020.


Eks Warga Kampung Bayam Belum Sepakat, Tenda Dekat JIS Tak Dibongkar Hari Ini

5 hari lalu

Eks warga Kampung Bayam yang tinggal di tenda di depan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Rabu 20 September 2023. Pemda DKI meminta Eks warga Kampung Bayam pindah sebelum Piala Dunia U-17 2023 dihelat pada 10 November-2 Desember. Eks warga Kampung Bayam memilih tinggal di tenda-tenda yang dipasang di depan JIS sebagai bentuk protes terhadap Pemprov DKI Jakarta dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Warga yang huniannya digusur demi pembangunan JIS ini belum bisa menempati Kampung Susun Bayam karena belum sepakat soal harga sewa. TEMPO/Subekti.
Eks Warga Kampung Bayam Belum Sepakat, Tenda Dekat JIS Tak Dibongkar Hari Ini

Warga eks Kampung Bayam mengaku sepanjang hari dirinya didesak oleh Lurah Papango agar segera pindah dari tenda dekat JIS.


Eks Warga Kampung Bayam bakal Dikumpulkan Bahas Tawaran DKI Pindah ke Rusun Nagrak

5 hari lalu

Eks warga Kampung Bayam yang tinggal di tenda di depan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Rabu 20 September 2023. Pemda DKI meminta Eks warga Kampung Bayam pindah sebelum Piala Dunia U-17 2023 dihelat pada 10 November-2 Desember. Eks warga Kampung Bayam memilih tinggal di tenda-tenda yang dipasang di depan JIS sebagai bentuk protes terhadap Pemprov DKI Jakarta dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Warga yang huniannya digusur demi pembangunan JIS ini belum bisa menempati Kampung Susun Bayam karena belum sepakat soal harga sewa. TEMPO/Subekti.
Eks Warga Kampung Bayam bakal Dikumpulkan Bahas Tawaran DKI Pindah ke Rusun Nagrak

Eks warga Kampung Bayam belum memutuskan tawaran pindah ke Rusun Nagrak. Mereka akan mendiskusikannya terlebih dulu.


Sebelum Direlokasi, Eks Warga Kampung Bayam Minta DKI Buat Perjanjian Hitam di Atas Putih

5 hari lalu

Satu hari sebelum tenggat gugatan sterilisasi, warga eks Kampung Bayam terlihat masih mendirikan tenda di dekat Jakarta International Stadium, Kamis, 21 September 2023. TEMPO/Novali Panji
Sebelum Direlokasi, Eks Warga Kampung Bayam Minta DKI Buat Perjanjian Hitam di Atas Putih

Eks warga Kampung Bayam meminta ada perjanjian hitam di atas putih soal kejelasan menghuni Kampung Susun Bayam.