TEMPO.CO, Jakarta - Cuaca panas ekstrem belakangan ini berdampak pada masalah kesehatan, termasuk dehidrasi. Yang terpenting, jaga kesehatan anak-anak. Dehidrasi bukan hanya masalah haus. Kondisi yang parah dan lama bisa mengakibatkan infeksi saluran kemih, masalah ginjal, tak sadarkan diri, dan menurunnya tekanan darah.
Bila anak-anak aktif dan senang bermain di luar rumah, pastikan mereka tetap terhidrasi. Apalagi kita sering lupa membawakan anak botol air minum.
"Lebih baik sekarang anak dibekali botol air minum," saran dokter anak di New York, Amerika Serikat, Dr. Jen Trachtenberg, kepada HuffPost.
Orang tua perlu mengenali gejala dehidrasi pada anak. Apalagi mereka lebih sensitif terhadap cuaca panas dan lebih mudah kehilangan cairan karena tubuh yang lebih kecil.
Cek gejala
"Orang yang terhidrasi baik urinenya berwarna kuning pucat cerah seperti jerami. Warna kuning yang lebih gelap menunjukkan kekurangan cairan, dan warna lebih coklat lagi tanda dehidrasi," papar ilmuwan dehidrasi di Abbott, Jennifer Williams.
Berikut gejala dehidrasi pada balita yang perlu diperhatikan:
-Demam
-Kelelahan yang tak biasa
-Cerewet
-Mulut kering
-Tak ada air mata saat menangis.
-Tidak kencing selama tiga jam atau lebih.
Sementara pada anak yang lebih besar gejalanya adalah:
-Pusing
-Sakit kepala
-Kelelahan
-Mulut kering
-Uring-uringan
-Lebih jarang kencing
-Sembelit
-Muntah
Pilihan Editor: Cuaca Panas Membara, Hindari Dehidrasi dan Radang Tenggorokan