TEMPO.CO, Jakarta - Singapura mengalami lonjakan kasus gagal ginjal yang tinggi, per hari terdapat 6 orang yang didiagnosis mengidap gagal ginjal.
Menurut laporan Singapore Renal Registry tahun 2021, setidaknya ada tambahan 6 pasien gagal ginjal setiap harinya. Dilansir dari Channel News Asia, hanya 9 ribu kasus gagal ginjal yang berhasil terdiagnosis. Sementara lebih dari 300 ribu orang di Singapura menderita ginjal kronis, yang berpotensi memicu gagal ginjal.
Sementara itu, di Indonesia kasus gagal ginjal akut utamanya yang terjadi pada anak-anak turut meningkat.
Dilansir dari Kemkes.go.id, kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak usia 6 bulan sampai 18 tahun terjadi peningkatan, utamanya dalam 2 bulan terakhir. Per tanggal 18 Oktober 2022 lalu, terdapat sebanyak 189 kasus telah dilaporkan dan paling banyak didominasi oleh usia 1 sampai 5 tahun.
Gagal ginjal adalah saat dimana ginjal Anda tidak lagi berfungsi dengan baik. Seperti yang kita ketahui, pekerjaan utama ginjal adalah membersihkan darah dan membuat urin. Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, maka limbah dan cairan akan menumpuk di dalam tubuh. Terdapat dua jenis utama gagal ginjal yaitu gagal ginjal akut dan penyakit ginjal kronis.
Gagal ginjal akut
Gagal ginjal akut adalah hilangnya fungsi ginjal jangka pendek. Kondisi tersebut akan berkembang selama beberapa jam atau hari. Kondisi seperti ini umumnya disebabkan cedera atau penyakit seperti dehidrasi parah atau infeksi dan obat-obatan atau racun. Dalam kebanyakan kasus, fungsi ginjal Anda akan pulih dari waktu ke waktu. Biasanya durasi pulih ini cukup cepat selama beberapa hari saja. Namun, dalam kasus lain gagal ginjal akut dapat menyebabkan kerusakan permanen dan penyakit ginjal kronis.
Gagal ginjal kronis
Penyakit gagal ginjal kronis adalah ketika ginjal Anda telah rusak dengan cara yang tidak dapat dikembalikan. Penyakit ini membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk berkembang.
Penyebab Gagal Ginjal
Dilansir dari Healthdirect, gagal ginjal akut biasanya disebabkan oleh penyakit, infeksi atau racun, dehidrasi, trauma atau kerusakan fisik pada ginjal (biasanya terjadi setelah operasi besar atau kecelakaan), ureter yang tersumbat, dan beberapa obat. Selain itu, gagal ginjal akut juga mungkin merupakan efek dari batu ginjal, tumor atau pembesaran prostat. Sementara itu, gagal ginjal kronis biasanya disebabkan oleh diabetes, tekanan darah tinggi, dan peradangan pada ginjal.
Gejala Gagal Ginjal
Gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis memiliki gejala yang berbeda-beda. Berikut penjelasannya.
Waspada gejala gagal ginjal akut, antara lain:
- Jumlah urine berkurang
- Edema (retensi cairan)
- Pergelangan kaki bengkak
- Kebingungan
- Mual
- Merasa sesak nafas
Sedangkan, gejala gagal ginjal kronis, sebagai berikut:
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Buang air kecil di malam hari
- Perubahan dimana urin Anda terlihat seperti berbusa
- Hematuria (darah dalam urin)
- Edema atau bengkak (biasanya di kaki atau sekitar mata)
- Kelemahan atau kelelahan
- Mual dan muntah
- Gatal
- Kaki gelisah
- Sesak nafas
Pengobatan untuk gagal ginjal biasanya tergantung pada jenisnya. Untuk gagal ginjal akut pengobatan bisa melalui obat-obatan dan pemantauan yang dilakukan oleh dokter.
Namun, untuk gagal ginjal yang sudah kronis, Anda hanya memiliki dua opsi pengobatan yakni dialisis dan transplantasi ginjal. Dialisis dilakukan untuk membuang cairan ekstra dari dalam darah melalui hemodialisis atau dialisis peritoneal. Sedangkan transplantasi ginjal adalah kondisi dimana Anda menerima ginjal yang sehat dari pendonor.
Pilihan Editor: Kasus Gagal Ginjal Akut Muncul Lagi, Begini Perjalanan Kasusnya