Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dokter Paru Ungkap Kaitan Polusi Udara dan Pneumonia

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Data kasus pneumonia menunjukkan Jakarta Barat dengan kasus paling tinggi per 6 September 2023, yakni 84 kasus, disusul Kota Bogor 79 kasus, dan Kabupaten Tangerang 36 kasus. Kabupaten Bogor sempat mencatat kenaikan kasus tertinggi pada 4 September 2023, yakni 192 kasus.

Spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi (paru) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Agus Dwi Susanto, mengatakan polusi udara salah satu faktor risiko peningkatan kasus pneumonia atau infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang hingga paru-paru.

"Kalau dilihat dari angka memang terjadi peningkatan seiring peningkatan partikel polutan PM 2,5. Terkait ada hubungannya atau tidak, pneumonia salah satu faktor risikonya yakni polusi, angkanya sekitar 20-25 persen, sedangkan yang lain faktor risikonya bukan polusi," kata Agus.

Ia menjelaskan peningkatan kasus pneumonia tidak serta merta bisa dikaitkan dengan polusi tetapi polusi berkontribusi terhadap peningkatan kasus, baik pada anak maupun dewasa. Untuk itu, Agus berpesan agar melakukan pencegahan dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta memakai masker saat keluar rumah.

"Masyarakat harus memahami pencegahan untuk mengurangi risiko terpapar polusi, yakni dengan PHBS, penggunaan masker, mengurangi aktivitas di luar bila polusi sedang tinggi, dan yang terpenting mengenali gejala sedini mungkin karena kalau sudah dikenali bisa segera diobati sehingga cepat sembuh," ujarnya.

Awasi gejala pada anak
Ia juga menekankan pentingnya orang tua mengawasi gejala-gejala gangguan pernapasan yang muncul pada anak di bawah 5 tahun (balita). "Orang tua perlu mengawasi gejala-gejala gangguan pernapasan yang muncul. Kalau ada gejala segera ke dokter untuk penanganan lebih lanjut," sarannya. "Juga perkuat dengan menjalankan protokol kesehatan di masa polusi. Kalau membawa anak keluar rumah pakai masker dan kurangi aktivitas keluar rumah apabila tidak begitu penting."

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, memaparkan kasus pneumonia meningkat pada awal September 2023 dan sebagian besar menyerang balita, yakni 55 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Hingga saat ini, proporsi kasus ISPA secara keseluruhan masih didominasi usia produktif (17-50 tahun). Tetapi kalau masalah pneumonia itu lebih banyak balita, 55 persen, karena balita pendek saluran pernapasannya, jadi lebih rentan terkena pneumonia,” kata Imran.

Untuk itu, Kemenkes mengeluarkan strategi 6M dan 1S untuk menjaga kesehatan ketika polusi sedang tinggi. M yang pertama yakni memeriksa kualitas udara melalui aplikasi atau situs web. Kedua, mengurangi aktivitas luar ruangan dan menutup ventilasi rumah, kantor, sekolah, dan tempat umum saat polusi udara tinggi.

M ketiga yakni menggunakan penjernih udara dalam ruangan. Keempat, menghindari sumber polusi udara dan asap rokok. Kelima, memakai masker saat polusi udara tinggi serta melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Sedangkan untuk S yakni segera konsultasi secara daring atau luring dengan tenaga kesehatan jika muncul keluhan pada saluran pernapasan. Kemenkes juga telah melakukan upaya pemantauan kualitas udara, di antaranya melengkapi 674 puskesmas di Jabodetabek dengan perangkat Air Quality Monitoring System (AQMS), melengkapi laboratorium rujukan, serta menyiapkan mobile lab untuk identifikasi jenis dan sumber polutan.

Pilihan Editor: Awas, Polusi Udara Satu dari Lima Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Masuk Kategori Tidak Sehat, Warga Disarankan Bermasker

3 hari lalu

Suasana Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Masuk Kategori Tidak Sehat, Warga Disarankan Bermasker

Kualitas udara Jakarta hari ini, Senin 19 September 2024, berdasarkan indeks kualitas udara (AQI), berada di angka 148.


Atasi Kualitas Udara Buruk Jakarta, Mahasiswa UI Gagas Penyaring Karbon Monoksida Raksasa

5 hari lalu

Gedung perkantoran terselimuti kabut polusi di Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Atasi Kualitas Udara Buruk Jakarta, Mahasiswa UI Gagas Penyaring Karbon Monoksida Raksasa

Lima mahasiswa UI merancang The Green Giant Purifier, sebuah alat penyaring udara berukuran besar untuk mengatasi masalah udara di DKI.


Mitos Pneumonia dan Paru-paru Basah karena Mandi Malam, Cek Faktanya

6 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Mitos Pneumonia dan Paru-paru Basah karena Mandi Malam, Cek Faktanya

Dokter paru mengatakan pneumonia dan paru-paru basah dapat disebabkan mandi malam hari hanya mitos. Bagaimana faktanya?


Polusi Udara Jabodetabek, Pemerintah Didesak Sediakan BBM Standar Euro 4

6 hari lalu

Warga beraktivitas dengan menggunakan masker di kawasan Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Selasa 22 Agustus 2023. Terkait buruknya kualitas udara di Jakarta akibat polusi, pemerintah mengeluarkan imbauan untuk kembali wajib menggunakan masker saat di luar rumah. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Jabodetabek, Pemerintah Didesak Sediakan BBM Standar Euro 4

Hasil simulasi penerapan BBM ramah lingkungan yang sesuai teknologi Euro 4 disebut mampu menurunkan polusi udara secara signifikan.


Polusi Udara akan Menjadi Pekerjaan Rumah Besar Pemerintahan Prabowo-Gibran

11 hari lalu

Pedagang menjual foto Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024. Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Presiden terpilih Prabowo Subianto mempertimbangkan berbagai aspek terkait lokasi pelantikannya pada 20 Oktober 2024 mendatang.  TEMPO/Subekti.
Polusi Udara akan Menjadi Pekerjaan Rumah Besar Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pemerintahan Prabowo-Gibran akan dituntut untuk menyelesaikan persoalan polusi udara yang semakin parah.


Penyebab Paus Fransiskus Hanya Hidup dengan Satu Paru-paru

11 hari lalu

Paus Fransiskus disambut oleh Wakil Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso setelah mendarat di Bandara Internasional Port Moresby Jackson, di Port Moresby, Papua Nugini, 6 September 2024. REUTERS/Guglielmo Mangiapan
Penyebab Paus Fransiskus Hanya Hidup dengan Satu Paru-paru

Meski hanya memiliki satu paru-paru, Paus Fransiskus sanggup melakukan perjalanan jauh ke berbagai penjuru dunia.


Potensi Awan Hujan Sepekan di Selatan Indonesia dan Gempa Bali di Top 3 Tekno

11 hari lalu

Ilustrasi cuaca hujan. Shutterstock
Potensi Awan Hujan Sepekan di Selatan Indonesia dan Gempa Bali di Top 3 Tekno

Topik BMKG mendeteksi peluang pembentukan awan hujan di selatan Indonesia, terutama Jawa, 6-12 September 2024, menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Risiko Hidup dengan Satu Paru-Paru

11 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Risiko Hidup dengan Satu Paru-Paru

Pneumonektomi atau operasi pengangkatan salah satu paru-paru, merupakan operasi berisiko tinggi yang dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian. Apa saja resikonya?


Usai Masa Kunjungan Paus Fransiskus, Kualitas Udara Jakarta Kembali Berkategori Tidak Sehat

12 hari lalu

Gedung perkantoran terselimuti kabut polusi di Jakarta, Rabu, 19 Juni 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Usai Masa Kunjungan Paus Fransiskus, Kualitas Udara Jakarta Kembali Berkategori Tidak Sehat

Dipantau dari IQAir, tingkat polusi Jakarta yang sempat menurun saat kunjungan Paus Fransiskus kembali meningkat hari ini, Sabtu, 7 September 2024.


Bicara Udara: Masalah Polusi Udara Perlu Jadi Prioritas Pemerintahan Baru

12 hari lalu

Suasana Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Bicara Udara: Masalah Polusi Udara Perlu Jadi Prioritas Pemerintahan Baru

Bicara Udara mendorong pemerintahan Prabowo menjadikan polusi udara sebagai masalah prioritas nasional yang perlu diatasi.