Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Pasien Gagal Ginjal

Reporter

image-gnews
Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTransplantasi ginjal merupakan prosedur penanganan gagal ginjal kronis. Dokter akan mengangkat ginjal yang sudah rusak dan menggantinya dengan ginjal sehat dari pendonor. Donor ginjal didapat dari pendonor yang masih hidup atau yang telah meninggal dunia. 

Umumnya donor hidup berasal dari anggota keluarga. Hal tersebut lebih disarankan karena risiko penolakan lebih kecil. Namun, Ketua Perhimpunan Transplantasi Indonesia, Dr. dr. Maruhum Bonar Hasiholan Marbun, SpPDKGH, mengatakan pasien gagal ginjal kebanyakan tidak serius dan mengacuhkan perawatan usai menjalani transplantasi ginjal.

"Yang paling sulit pasien tidak pernah serius menanggapi dengan kondisi pascatransplantasi, hampir 60 persen seperti itu,” katanya.

Maruhum menyebut pasien yang abai biasanya karena merasa kondisi kesehatan telah membaik dari biasanya usai transplantasi sehingga tidak melakukan pengobatan secara teratur. Padahal, pengobatan pasien transplantasi ginjal mutlak sepanjang hidup. Perawatan setelah transplantasi perlu dilakukan secara optimal mengingat prosedur ini termasuk operasi yang cukup berat.

Selain itu, meski pasien transplantasi ginjal tidak perlu lagi menjalani hemodialisis atau cuci darah seumur hidup, pengobatan rutin diperlukan mengingat ada berbagai risiko fatal yang wajib diperhatikan. Risiko tersebut seperti infeksi pada perut, penurunan imun akibat obat imunosupresan, kemungkinan menurunnya fungsi ginjal akibat gaya hidup yang tidak sehat, dan yang terparah adalah kemungkinan penolakan ginjal.

“Artinya itu benda asing, ginjal yang dipasang itu bukan ginjal dia, masuk ke dalam tubuhnya. Tubuhnya beradaptasi, kalau tubuh menganggap dia benda asing dan kalau tidak ditekan dengan obat imunosupresan akan terjadi penolakan,” paparnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akut dan kronis
Ada dua kategori penolakan ginjal, yakni penolakan akut dan kronis. Maruhum mengatakan penolakan ginjal akut masih dapat ditangani dengan obat-obatan. Namun penolakan ginjal kronis dapat menyebabkan hingga kematian.

“Kalau kronis biasanya agak sulit diatasi, bukan hanya kembali lagi ke cuci darah tapi meninggal dunia,” imbuhnya.

Perlu diingat transplantasi ginjal bukan pengobatan dan pascaoperasi pasien langsung sembuh dan terbebas. Artinya, kehidupan setelah transplantasi ginjal perlu perawatan atau konsumsi obat-obatan yang penting untuk keberlangsungan ginjal cangkok.

"Pasien baru dapat dikatakan kondisinya stabil umumnya tiga bulan hingga satu tahun pascatransplantasi," kata Maruhum.

Pilihan Editor: Ini Perbedaan Batu Empedu dan Batu Ginjal

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waktu yang Tepat Pemasangan Akses Cuci Darah Menurut Pakar

24 hari lalu

Ilustrasi cuci darah (REUTERS/Hannah McKay)
Waktu yang Tepat Pemasangan Akses Cuci Darah Menurut Pakar

Berikut waktu yang tepat bagi pasien gagal ginjal untuk memasang akses hemodialisis atau cuci darah menurut pakar.


Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

32 hari lalu

 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

KemenPPPA mengingatkan sebaiknya anak hingga usia 2 tahun tidak diberikan gula dan garam dalam MPASI., apalagi kian banyak kasus anak cuci darah.


BPKN Sebut Vonis 2 Perusahaan Farmasi di Kasus Gagal Ginjal Akut Tak Adil: Harus Ada Ganti Rugi Immaterial

32 hari lalu

Ekspresi kesedihan keluarga korban gagal ginjal akut saat hadiri persidang perdana sebagai pengugat terkait obat sirup yang tercemar Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG)  di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Selasa, 17 Januari 2023. Sebanyak 25 keluarga korban menuntut Kementrian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), produsen obat serta penyedia bahan baku obat yang mengakibatkan meninggalnya 199 anak itu untuk diadili. TEMPO/ Febri Angga Palguna
BPKN Sebut Vonis 2 Perusahaan Farmasi di Kasus Gagal Ginjal Akut Tak Adil: Harus Ada Ganti Rugi Immaterial

Vonis ganti rugi Rp 60 juta terhadap PT Afi Farma dan CV Samudera Chemical dalam kasus gagal ginjal akut dinilai tak adil. Kenapa?


Cek Kelainan Ginjal pada Anak sejak Dalam Kandungan

47 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kandungan dengan USG (Ultrasonografi). marrybaby.vn
Cek Kelainan Ginjal pada Anak sejak Dalam Kandungan

Dokter meminta ibu hamil menanyakan kondisi air ketuban pada dokter saat pemeriksaan untuk mendeteksi ada tidaknya kelainan pada ginjal janin.


Penyebab Terbanyak Gagal Ginjal Menurut Dokter

47 hari lalu

Ilustrasi ginjal. ANTARA-Shutterstock
Penyebab Terbanyak Gagal Ginjal Menurut Dokter

Dokter menjelaskan beberapa penyebab gagal ginjal pada anak, dari diare sampai infeksi berulang.


Risiko Obesitas Akibat Minuman Berpemanis, Ini Pesan Ahli Gizi

50 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Risiko Obesitas Akibat Minuman Berpemanis, Ini Pesan Ahli Gizi

Ahli gizi mengingatkan risiko obesitas akibat minum minuman berpemanis setiap hari secara terus-menerus.


7 Tips Mengurangi Asupan Gula Harian

53 hari lalu

Ilustrasi susu kental manis. Shutterstock
7 Tips Mengurangi Asupan Gula Harian

Menurut rekomendasi dari Kementerian Kesehatan, asupan gula harian maksimal adalah 50 gram atau sekitar 4 sendok makan per hari.


Marak Pasien Anak Cuci Darah, Menkes: Orang Indonesia Suka Gula

57 hari lalu

Seorang wanita pengidap penyakit gagal ginjal, Monalisa Theresia melakukan cuci darah menggunakan proses Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysys (CAPD) di RSCM Salemba, Jakarta, (28/3). Tempo/Aditia Noviansyah
Marak Pasien Anak Cuci Darah, Menkes: Orang Indonesia Suka Gula

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan fenomena kasus ginjal pada anak terkait dengan tren konsumsi gula yang tinggi.


Epidemiolog Tegaskan Puluhan 'Bocil' Pasien Gagal Ginjal Bukan Imbas Vaksin Covid-19

57 hari lalu

Ilustrasi - Petugas memeriksa kesehatan anak di tengah kasus gagal ginjal akut misterius yang sedang merebak. Dugaannya kasus disebabkan cemaran etilen glikol pada obat sirup. (HO/Antara)
Epidemiolog Tegaskan Puluhan 'Bocil' Pasien Gagal Ginjal Bukan Imbas Vaksin Covid-19

Gagal ginjal pada anak malahan bisa dipicu oleh infeksi Covid-19 sebagai bentuk efek jangka panjangnya. Bagaimana itu bisa terjadi?


Banyak Anak yang Cuci Darah, Pakar di RSHS Sebut Bukan Akibat Minuman Manis

59 hari lalu

Cuci darah. TEMPO/ Santirta
Banyak Anak yang Cuci Darah, Pakar di RSHS Sebut Bukan Akibat Minuman Manis

Pasien anak yang saat ini menjalani cuci darah telah memiliki riwayat penyakit gagal ginjal yang sudah lama, jadi bukan karena minuman manis.