Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kanker Kulit Melanoma dan Non-melanoma, Mana Lebih Ganas?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Melanoma. freepik.com
Ilustrasi Melanoma. freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker kulit terbagi menjadi melanoma dan non-melanoma. Non-melanoma mengacu pada kanker yang muncul di lapisan teratas kulit dan berkembang lambat, dialami oleh lebih banyak laki-laki, terutama di usia lanjut.

Melanoma tipe kanker yang lebih jarang tapi lebih agresif dan bisa berdampak lebih serius. Melanoma adalah jenis kanker kulit yang berawal dari sel-sel pigmen yang berada jauh di dalam kulit, sering berawal dari tahi lalat, bisa tahi lalat lama atau baru. Melanoma berawal dari sel-sel di kulit yang disebut melanosit.

Pemicu melanoma beragam tergantung faktor gaya hidup dan beberapa kondisi medis tertentu. Sengatan sinar matahari bisa meningkatkan risiko melanoma. Riset menunjukkan jenis sinar matahari yang bisa memicu melanoma adalah UVA. Risiko melanoma juga meningkat seiring usia, biasanya di atas 75 tahun, namun orang muda juga bisa terkena.

Curiga, segera ke dokter
Kasus melanoma jarang terjadi pada ras kulit hitam. Jika orang Afrika atau Asia terkena melanoma, maka jenisnya biasanya yang berkembang di tumit, telapak tangan, atau di bawah kuku.

Jika melihat atau curiga ada tanda kanker kulit, segera berkonsultasi ke dokter. Mereka akan memeriksa kondisi kulit dengan alat dermatoskop. Spesialis kulit akan memeriksa kulit dan mengatur penghilangan tahi lalat atau area tak normal di kulit untuk melihat apakah itu kanker kulit. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tindakan ini disebut biopsi eksisi. Area kulit yang dinilai tak normal atau tahi lalat itu kemudian dikirim ke laboratorium. Spesialis patologi memeriksa jaringan di bawah mikroskop untuk mendapatkan diagnosis yang lebih akurat.

Untuk perawatannya, Anda mungkin akan disarankan operasi untuk membuang sumber kanker dan mengurangi risiko kanker kembali muncul di area yang sama, yang disebut eksisi lokal besar. Operasi ini biasanya dilakukan dengan bius lokal. Begitu penjelasan yang diberikan Dr. Peter Dziewulski kepada Hello.

Pilihan Editor: Dokter Sebut Bahaya Gelapkan Kulit dengan Sinar Buatan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

5 hari lalu

Ilustrasi Air Minum. shutterstock.com
Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

5 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

6 hari lalu

Jamaah haji mengelilingi Ka'bah, 1 Juli 2022. REUTERS/Mohammed Salem
Tips Atasi Serangan Panas dan Dehidrasi saat Ibadah Haji dari Pakar Kesehatan

Berikut saran pakar kesehatan agar tidak mengalami serangan panas dan dehidrasi selama menjalani ibadah haji.


Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

6 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan flek hitam di wajah. Unsplash.com/Ayo Ogunseinde
Saran Dermatolog untuk Cegah Flek Hitam kala Cuaca Panas

Paparan berlebihan terhadap sinar matahari dapat meningkatkan risiko munculnya hiperpigmentasi atau flek hitam pada kulit.


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

7 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

9 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

10 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

12 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

16 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

17 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.