Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Abaya Dilarang Dikenakan Siswi Muslim di Sekolah Prancis, Pakaian Seperti Apakah Ini?

image-gnews
Seorang wanita Muslim mengenakan gaya berpakaian abaya, berjalan di sebuah jalan di Nantes, Prancis, 29 Agustus 2023. REUTERS/Stephane Mahe
Seorang wanita Muslim mengenakan gaya berpakaian abaya, berjalan di sebuah jalan di Nantes, Prancis, 29 Agustus 2023. REUTERS/Stephane Mahe
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMenurut Menteri Pendidikan Prancis, Gabriel Attal, larangan mengenakan pakaian abaya di sekolah Prancis terjadi pada hari pertama tahun ajaran baru. Pada 5 September 2023, ia mengungkapkan kepada BFM, ada sekitar 300 perempuan muncul pada Senin pagi dengan mengenakan abaya. Lalu, pihak sekolah menyuruh para perempuan tersebut melepaskan pakaiannya. Sebagian besar mereka setuju untuk melepas abaya, tetapi 67 orang menolak dan dipulangkan.

Pada Oktober 2023, pemerintah Prancis melarang penggunaan abaya dan jilbab di sekolah-sekolah. Sebab, penggunaan pakaian tersebut melanggar aturan sekularisme dalam pendidikan yang dinilai bentuk afiliasi keagamaan, termasuk salib Kristen besar dan kippa Yahudi. Pada Undang-Undang dari 2004, Prancis melarang "pengenaan tanda atau pakaian yang membuat siswa menunjukkan afiliasi agama" di sekolah.

Terkait pakaian abaya, Attal mengungkapkan, para perempuan muslim yang menolak melepaskannya diberikan surat pengantar untuk keluarga mereka dengan pernyataan, "sekularisme bukan sebuah hambatan, melainkan kebebasan”.

Pakaian Abaya

Abaya adalah pakaian panjang, longgar, seperti jubah yang menutupi seluruh tubuh, kecuali wajah, tangan, dan kaki. Biasanya, abaya dikenakan oleh perempuan Muslim. Dipakai di atas pakaian sehari-hari, abaya biasanya dipasangkan dengan jilbab untuk menutupi rambut. Dengan abaya, perempuan dapat mengekspresikan identitas agama dan dedikasi untuk mengikuti pedoman atau ajaran Islam mengenakan pakaian sederhana.

Sementara itu, dalam lingkaran sosial yang lebih konservatif, abaya adalah bagian dari pakaian yang diharapkan sesuai dengan norma dan budaya sosial. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengacu theconversation, abaya pertama kali digunakan di Afrika Utara, tepatnya di kawasan Tanduk Afrika. Adapun, kawasan Tanduk Afrika meliputi beberapa daerah, seperti Somalia, Somaliland, dan Semenanjung Arab. Secara tradisional, abaya berwarna hitam atau gelap yang mencerminkan pendekatan konservatif. Namun, saat ini, desain dan estetika abaya dapat bervariasi antara wilayah dan komunitas. 

Di beberapa tempat, abaya menampilkan sulaman rumit yang khusus untuk wilayah itu. Sementara itu, di tempat yang lain, pilihan kain dan gaya draping (pembuatan pakaian mengandalkan lipatan dan kerutan tanpa harus dijahit) dapat berbeda. Dengan perbedaan tersebut, perempuan lebih baik menyelaraskan abaya dengan preferensi mode regional. Variasi regional abaya menawarkan perempuan untuk mengekspresikan identitas budaya sambil menghormati norma-norma agama Islam.

Abaya juga memiliki variasi modern yang menawarkan spektrum warna luas dan desain inovatif. Bahkan, abaya variasi ini telah menjadi pernyataan mode. Abaya ini menawarkan keberangkatan dari gaya polos konvensional dan menggabungkan pola inovatif, seperti cetakan bunga dan desain geometris. Abaya variasi modern juga menggunakan hiasan logam, seperti ikat pinggang dan pin untuk menambah kesan esetetika sesuai perkembangan zaman. 

Perempuan Muslim dapat menggunakan abaya sebagai sarana untuk terhubung dengan warisan budaya. Namun, pemakaian abaya juga mendapatkan kritik. Kritikus berpendapat bahwa pakaian religius seperti abaya mewakili bentuk kontrol agama atas tubuh wanita dan penguatan patriark. Kritik ini menggarisbawahi ketegangan praktik keagamaan dan hak individu dalam masyarakat multikultural.

Pilihan Editor: MA Prancis Tolak Banding Soal Larangan Abaya Muslim di Sekolah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

13 jam lalu

Foto udara menunjukkan kawasan Place de l'Etoile dan Arc de Triomphe yang sepi di Paris, saat lockdown untuk memperlambat penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19) Prancis, Rabu, 1 April 2020. REUTERS/Pascal Rossignol
Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.


Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

16 jam lalu

Warga membeli seragam sekolah di Pasar Jatinegara, Jakarta, Ahad, 29 Agustus 2021. Permintaan seragam sekolah meningkat menjelang pelaksanaan sekolah tatap muka di Jakarta yang akan dimulai Senin esok, 30 Agustus 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

9 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".


Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

13 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Tren Baju Abaya: Ada Abaya Shimmer hingga Abaya Cupang dan Pocong

17 hari lalu

Irrish Bella mengenalkan gaun atau gamis shimmer dari toko Arinna Hijab. Foto: Instagram/@_irishbella_
Tren Baju Abaya: Ada Abaya Shimmer hingga Abaya Cupang dan Pocong

Menjadi saingan gamis shimmer, terdapat tren baju Lebaran yang ramai di media sosial dengan bentuk unik berupa abaya cupang dan pocong. Seperti apa?


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

24 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.


Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

25 hari lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Adrea Zoe, pelancong asal Prancis, yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Minggu, 7 April 2024. Foto: Istimewa
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo