TEMPO.CO, Jakarta - Tahun Baru 2024 sudah di depan mata. Psikolog dari Universitas Gadjah Mada, Novi Poespita Candra, menjelaskan pentingnya membuat resolusi tahun baru sebagai komitmen untuk menjadi diri yang lebih baik di masa depan serta cara menerapkannya.
“Membangun resolusi itu perlu karena manusia itu berbeda dengan makhluk hidup lain. Bedanya, salah satu hal yang utama adalah manusia memiliki kesadaran diri yang digunakan untuk membuat pemikiran-pemikiran prediktif dalam hidup,” kata Novi.
Misalnya, mereka bekerja hari ini tetapi selalu memikirkan masa depan, seperti keinginan untuk membeli atau mencapai sesuatu. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai resolusi karena adanya semacam komitmen untuk menjadi lebih baik atau perubahan.
“Itu bagus dan butuh momen karena kalau enggak, ada enggak manusia yang enggak punya resolusi atau cita-cita? Ada, sehingga butuh momen untuk merefleksi dia mencatat capaian apa yang sudah dibuat dan perbaikan apa yang ingin dia lakukan untuk ke depan,” jelasnya.
Menurut Novi, resolusi juga bisa dilakukan di momen lain dan tidak harus selalu di momen pergantian tahun. Bahkan, ada baiknya resolusi dilakukan setiap hari meskipun melalui hal kecil. Dari hal kecil, seperti ingin bangun tidur lebih pagi, atau tersenyum lebih banyak, niscaya perjalanan resolusi yang ingin dicapai juga lebih mudah untuk dilakukan. Di Jepang, ada istilah kaizen atau cara untuk memperbaiki diri dengan tindakan kecil secara bertahap, kemudian akan menjadi kebiasaan dan dapat mengarah pada kesuksesan.
“Manusia itu perlu setiap hari mempunyai resolusi. Resolusi per tahun itu sebetulnya momentum pergantian tahun. Momentum yang terbaik itu mungkin di pergantian tahun,” paparnya.
Namun, orang sering menemui kegagalan saat ingin mewujudkan resolusi. Faktornya pun beragam, salah satunya kurang berkomitmen untuk melakukannya meskipun dari hal kecil.
“Kuncinya itu komitmen untuk mengubah perilaku-perilaku sederhana atau kebiasaan kecil. Resolusi besar itu tidak akan ke mana-mana kalau kita memulai dari langkah kecil,” ujar Novi. “Kalau itu tidak dilakukan, dia tidak bisa melakukan perubahan-perubahan kecil setiap hari, itu yang kemudian menjadi gagal. Jadi, resolusi saja tidak cukup karena harus diikuti kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten,” jelasnya.
Lima pertanyaan
Selain melakukan resolusi secara konsisten, Novi juga memberikan tips agar resolusi tahun baru 2024 dapat diterapkan dengan baik. Menurutnya, orang harus memiliki alasan yang kuat dari resolusi yang dibuatnya sehingga akan memiliki aksi yang sama kuat untuk mewujudkannya.
“Dia tahu alasan untuk berubah. Itu yang terpenting. Dia tahu kalau ditanya orang lain alasannya kuat. Misalnya, ‘Kenapa ingin menurunkan berat badan?’ Ada lima pertanyaan ‘mengapa’ untuk mengujinya,” kata Novi.
Pertama, tanyakan ke diri sendiri alasan ingin melakukan resolusi tersebut. Contohnya, ingin menurunkan berat badan dan jika selama lima kali diri sendiri dapat menjawab pertanyaan alasan menurunkan berat badan, seperti ingin sehat, masih ada banyak agenda dalam hidup yang ingin dilakukan, dan lainnya selama lima kali, niscaya keinginannya untuk berubah akan kuat dan resolusi tahun baru dapat tercapai.
“Jika dia bisa menjawab lima pertanyaan mengapa itu sebanyak lima kali maka keinginannya itu kuat. Kalau nggak tau mengapa dan hanya mengikuti tren, biasanya enggak akan bertahan lama,” tutur Novi. “Perubahan apapun dalam kehidupan ini, resolusi sebesar apapun di dalam hidup itu dimulai dari hal-hal kecil yang kita lakukan secara kontinyu,” tegasnya.
Pilihan Editor: Perlunya Masukkan Unsur Kesehatan di Resolusi Tahun Baru