Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Alasan Agar Tidak Terlalu Berekspektasi Tinggi dengan Orang Lain

Reporter

Editor

Tempo.co

image-gnews
Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaEmosi manusia adalah hal kompleks dan fluktuatif. Kita bisa merasa bahagia, sedih, marah, atau kecewa dalam waktu singkat. Berinteraksi dengan manusia lain adalah bagian penting dari kehidupan kita. Namun, memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan kekecewaan dan ketidaknyamanan loh, pasti sesak sekali. Oleh karena itu, penting untuk belajar mengelola ekspektasi kita. Berikut ini 10 alasan agar tidak terlalu berekspektasi tinggi dengan orang lain:

1. Setiap Orang Berbeda-Beda

Setiap individu memiliki kepribadian, nilai-nilai, dan latar belakang berbeda-beda. Ekspektasi yang terlalu tinggi seringkali timbul dari asumsi bahwa orang lain akan berperilaku atau berpikir seperti kita. Mengenali perbedaan ini dapat membantu kita untuk lebih realistis dalam menentukan harapan. Jadi kita harus mampu mengerti kepribadian masing-masing ya!

2. Tidak Semua Individu Memiliki Kapasitas yang Sama

Baca Juga:

Tidak semua individu memiliki kapasitas yang sama dalam memberikan dukungan dan kontribusi dalam berhubungan. Beberapa mungkin sedang mengalami kesulitannya ssendiri sehingga tidak dapat mendukung sebanyak yang kita harapkan. 

Terlalu berharap pada kemampuan orang untuk memenuhi ekspektasi kita dapat berujung pada ketidakadilan dan konflik dalam sebuah hubungan. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menghormati batasan-batasan orang lain dan janganlah memaksakan kehendak pribadi!

3. Mengurangi Tekanan pada Orang Lain

Terlalu tinggi berharap pada orang lain dapat menciptakan tekanan dan membuat hubungan menjadi tidak sehat, dan pastinya membuat mereka merasa tertekan. Tekanan ini muncul karena mereka merasa harus memenuhi ekspektasi kita, bahkan jika itu melibatkan komitmen yang melebihi kapasitas dan kemampuan mereka. Hal ini dapat mengarah pada ketegangan dalam hubungan dan membuat rasa tidak nyaman atau stres.

Baca Juga:

Mengurangi tekanan pada orang lain dapat dilakukan dengan cara menyesuaikan ekspektasi agar lebih realistis. Hal ini dilakukan lewat komunikasi terbuka dan bersikap pengertian terhadap keadaan dan kondisi mereka. Hal ini berujung pada hubungan yang lebih positif loh.

4. Menghindari Kekecewaan yang Tidak Perlu

Semakin tinggi ekspektasi, semakin besar potensi untuk kecewa. Kekecewaan merujuk pada perasaan frustasi, kesalahan, atau ketidakpuasan karena harapan yang tak terpenuhi.

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kita sering berharap orang lain dapat membaca pikiran kita, memahami keinginan kita tanpa diungkapkan, atau bertindak sesuai dengan standar yang mungkin terlalu tinggi. Dengan memiliki ekspektasi yang lebih realistis, kita dapat mengurangi risiko kekecewaan yang tidak perlu dan mempertahankan keseimbangan emosional.

5. Setiap Orang Memiliki Prioritas Berbeda

Setiap orang pasti memiliki prioritas, nilai-nilai, dan tujuan hidup berbeda-beda, dan tentunya tidak mungkin semuanya sesuai dengan ekspektasi kita bukan? Meskipun kita mungkin menaruh harapan tertentu kepada orang lain, penting untuk diingat bahwa setiap manusia memiliki jalan hidupnya sendiri.

Tidak realistis untuk mengharapkan bahwa setiap orang akan memiliki fokus dan prioritas yang sama dalam hidup. Dengan menyadari perbedaan ini, kita dapat mengurangi tingkat ekspektasi kita.

6. Menghormati Batasan Pribadi Masing-masing

Setiap individu memiliki batasan pribadi dan tentunya perlu dihormati. Terlalu banyak menuntut atau mengharapkan sesuatu tanpa memperhitungkan batasan mereka dapat merugikan hubungan dan membuat orang lain merasa tidak dihargai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menghormati batasan pribadi masing-masing melibatkan kesediaan untuk tidak menuntut lebih dari apa yang mereka mampu atau bersedia berikan. Dengan saling menghormati, kita menciptakan dasar yang kuat untuk hubungan lebih harmonis satu dengan lainnya.

7. Meminimalkan Konflik

Memiliki ekspektasi terlalu tinggi terhadap orang lain dapat menjadi sumber konflik dalam hubungan. Ketika kita menetapkan standar atau harapan yang sulit diraih, akan ada potensi konflik timbul ketika harapan tersebut ternyata tidak tercapai.

Dengan mengurangi ekspektasi, kita dapat meminimalkan potensi konflik dan membangun hubungan yang lebih harmonis. Diperlukan kesediaan untuk menerima bahwa tidak semua ekspektasi dapat terpenuhi dan harus bijak dalam mengatasi perbedaan.

8. Menghindari Rasa Ketergantungan Berlebihan

Bergantung terlalu banyak pada orang lain untuk memenuhi ekspektasi kita dapat menciptakan rasa ketergantungan berlebihan. Ketergantungan berlebihan dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti mengandalkan seseorang secara emosional, finansial, atau bahkan sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dengan menghindari rasa ketergantungan dapat membuat kita lebih bertanggung jawab atas diri sendiri, lebih mandiri, dan membantu menjaga keseimbangan dalam hubungan dengan manusia lainnya.

9. Meningkatkan Empati Diri

Penting untuk meningkatkan kemampuan merasakan dan memahami perasaan serta perspektif orang lain. Meningkatkan empati dapat membantu kita menjadi manusia yang lebih peka terhadap berbagai perasaan, kebutuhan, dan pengalaman mereka yang berada di sekitar kita.

Dengan meningkatkan empati juga dapat mengurangi tingkat ekspektasi terhadap orang lain karena kita sudah lebih memahami kondisi dan keterbatasan mereka. Hal ini dapat membantu kita lebih memahami dan mendukung orang di sekitar kita.

10. Menjaga Kesehatan Mental

Terlalu banyak berharap pada orang lain dapat memberikan tekanan tambahan pada kesehatan mental kita. Ekspektasi yang diberikan harus sesuai kenyataan, maksudnya sesuai dengan kondisi fisik, kemampuan, maupun mental seseorang. Jangan sampai ekspektasi yang diberikan justru menjadi beban dan menimbulkan perasaan depresi. Dengan mengurangi ekspektasi, kita dapat menjaga kesehatan mental dan menciptakan hubungan yang lebih positif.

Berkomitmen untuk tidak terlalu berekspektasi tinggi dengan orang lain adalah langkah positif untuk meningkatkan kesejahteraan emosional dan membangun hubungan yang sehat. Menghargai perbedaan, fokus pada kontrol diri, dan menjaga ekspektasi lebih realistis dapat membawa kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup Anda.

MAGDALENA NATASYA

Iklan


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada