TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu gejala kolesterol tinggi yang harus diwaspadai adalah PAD atau penyakit arteri periferal. Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia memberikan dampak yang serius untuk kesehatan. Kondisi tersebut juga dapat menimbulkan risiko penyakit komplikasi serius seperti serangan jantung dan stroke.
Kolesterol yang berlebihan dalam darah dapat menyebabkan kerusakan arteri dan menghalangi aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular yang saat ini sudah dialami oleh 18 juta orang setiap tahunnya. Yang berbahaya dari kolesterol adalah kenaikan kadarnya seringkali tidak diketahui oleh penderitanya sebelum melakukan tes cek darah.
Gejala berat yang akan dialami oleh penderita kolesterol tinggi salah satunya adalah penyakit arteri peripheral atau PAD. Dalam kondisi tersebut, kolesterol akan menumpuk pada arteri sehingga menghambat aliran darah ke otot kaki. Kemudian, PAD akan menyebabkan rontoknya bulu kaki dan luka-luka, tetapi tidak semua PAD mengalami kondisi yang sama.
“Gejala PAD sering berkembang perlahan seiring waktu. Jika gejala berkembang cepat atau tiba-tiba memburuk, bisa jadi itu tanda masalah serius yang perlu penanganan medis segera," jelas NHS, dikutip dari Express.co.uk.
Dilansir dari NHS, PAD dengan kondisi yang parah akan menyebabkan sakit saat berjalan meskipun rasa sakit tersebut dapat hilang dengan sendirinya jika beristirahat setelah beberapa menit. “Kedua kaki bisa mengalaminya secara bersamaan meski rasa sakit bisa lebih terasa di satu kaki," tambah keterangan itu.
Menurut Konsultan nutrisi dan diet, Neeti Sharma, gejala lain dari kolesterol tinggi dapat dilihat dari timbulnya bercak kuning di mata terutama di sekitar kelopak mata. Hal ini disebut dengan xanthelasma yang terbentuk dari timbunan kolesterol pada tubuh. Maka dari itu, kondisi ini dapat menjadi tolak ukur yang sesuai.
Timbunan kolesterol tersebut juga dapat memicu munculnya cincin berwarna putih atau abu-abu yang disebut arcus senilis pada tepi kornea. Kondisi ini biasanya akan terlihat jelas ketika penderitanya berusia dibawah 45 tahun.
Dilansir dari Hindustan Times, salah satu cara untuk mengatasi kolesterol tinggi di antaranya mengonsumsi asam lemak omega-3 yang biasanya dihasilkan oleh air biji chia, kenar, dan bahan pangan lainnya. Asam lemak esensial tersebut dapat meningkatkan profil lipid dan mengurangi peradangan.
Selain itu, makanan dengan serat tinggi dan kaya akan protein seperti oat akan membantu mengurangi kadar kolesterol jahat atau LDL. Hal ini juga perlu dibantu dengan adanya aktivitas seperti berjalan kaki selama 10-15 menit. Tujuannya adalah untuk menyeimbangkan kadar gula darah dan meningkatkan profil lipid.
Bagi penderita kolesterol juga harus membatasi beberapa jenis bahan pangan seperti keripik olahan karena dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sangat disarankan untuk menambahkan bahan pangan seperti jahe dan bawang putih kedalam makanan karena akan membantu menurunkan kadar kolesterol. Selain itu, kedua bahan pangan tersebut juga dapat membantu mencegah aterosklerosis atau penumpukan plak di arteri.
Pilihan Editor: Mengenal PAD, Gejala Kolesterol Tinggi yang Nampak di Kaki