TEMPO.CO, Jakarta - Batuk merupakan tindakan refleks yang menjaga tenggorokan dan saluran pernapasan tetap bersih. Walaupun terasa mengganggu, batuk membantu tubuh menyembuhkan atau melindungi dirinya sendiri.
Dikutip dari MedlinePlus, batuk dimulai secara tiba-tiba dan biasanya berlangsung tidak lebih dari 2 pekan hingga 3 pekan. Batuk akut jenis batuk yang paling sering dialami saat pilek, flu, atau bronkitis.
Perbedaan Batuk
Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit St. Elisabeth Bekasi Patriotika Ismail menjelaskan, batuk dibedakan dari kecenderungan akutnya.
“Penyebab dan jenis batuk bisa berbeda-beda, tetapi yang patut diperhatikan adalah jika batuk sudah dialami lebih dari dua minggu termasuk batuk kronis, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter,” kata Patriotika Ismail, dikutip dari Antara, Rabu, 26 Juni 2024.
Patriotika mengatakan, kondisi batuk dapat dibedakan berdasarkan sifatnya seperti batuk akut, yang dapat berlangsung hanya beberapa hari sampai dua pekan. Kondisi ini menjadi batuk yang paling umum dialami dan jenisnya dibagi jadi batuk produktif atau berdahak dan batuk non-produktif atau kering.
Kedua batuk ini jamak terjadi sebagai gejala awal penyakit lain, salah satunya iritasi saluran napas akibat polusi udara, alergi zat tertentu, dan asap rokok. Beberapa tipe batuk ini biasanya bisa mereda dengan obat batuk OTC (dijual bebas) atau tablet iisap untuk batuk kering.
Kedua jenis batuk tersebut harus diwaspadaai apabila hanya terjadi pada malam hari. Sebab, bisa menjadi gejala asam lambung yang naik ke saluran pernapasan. Ada batuk psikogenik atau batuk kebiasaan, batuk yang bukan disebabkan oleh penyakit fisik, tapi disebabkan ketika kecemasan dan rasa panik mempengaruhi pikiran dan tubuh.
Batuk ini ketika orangnya dalam situasi yang membuat gugup, panik dan tidak nyaman, udara dingin. “Habit cough umumnya tidak berdahak, tidak merespons terhadap terapi konvensional, namun tidak berbahaya. Batuk akan membaik jika masalah psikologis teratasi,” kata dia.
“Bisa jadi penyebabnya adalah chronic obstructive pulmonary disease (COPD), batuk rejan atau bahkan tuberkulosis. Jangan lalai menangani gejala-gejala parah, terutama jika batuk sudah dialami menetap selama lebih dari dua minggu,” ucapnya.
Pilihan Editor: Batuk Membandel di Malam Hari, Berikut Ragam Pemicunya