Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Ragam Jenis Penyakit Asma, Penyebab, dan Gejalanya

image-gnews
Ilustrasi serangan asma. shutterstock
Ilustrasi serangan asma. shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAsma merupakan kondisi kesehatan kronis yang berdampak pada saluran pernapasan dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari bagi penderita. Kondisi ini ditandai dengan penyempitan saluran napas, peradangan, serta produksi lendir yang berlebihan, yang mengakibatkan kesulitan bernapas, batuk, dan mengi.

Meskipun banyak orang mengenal asma sebagai satu jenis penyakit, sebenarnya terdapat berbagai jenis asma dengan pemicu, gejala, dan metode perawatan yang berbeda-beda.

Apa yang dimaksud dengan serangan asma? 

Dilansir dari my.clevelandclinic.com, saat Anda bernapas normal, otot-otot di sekitar saluran napas dalam keadaan rileks, sehingga udara dapat bergerak dengan lancar. Namun, selama serangan asma, tiga hal bisa terjadi:

- Bronkospasme: Otot-otot di sekitar saluran napas mengencang, menyebabkan penyempitan saluran napas. Hal ini membuat aliran udara tidak dapat bergerak bebas.

- Peradangan: Lapisan saluran napas menjadi bengkak, membatasi aliran udara yang masuk dan keluar dari paru-paru.

- Produksi lendir: Tubuh menghasilkan lebih banyak lendir yang kental selama serangan, yang dapat menyumbat saluran napas.

Akibat penyempitan saluran napas, Anda mungkin mendengar suara mengi saat bernapas, suara yang dihasilkan ketika udara melewati saluran napas yang menyempit. Serangan asma juga dikenal sebagai eksaserbasi atau flare-up, yang terjadi saat kondisi asma tidak terkontrol.

Jenis-jenis asma

1. Asma akibat kerja

Dilansir dari asthma.org.au, jika Anda mengalami mengi, batuk, sesak di dada, atau napas pendek saat bekerja, kemungkinan Anda mengalami asma akibat lingkungan kerja. Kondisi ini sering dialami oleh mereka yang bekerja di lingkungan yang terpapar asap kimia, debu, atau zat iritan lainnya di udara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan jika asma Anda disebabkan oleh faktor lain, iritan di tempat kerja bisa memperburuk gejalanya. Jika Anda memiliki asma dan menduga bahwa lingkungan kerja memperburuk kondisi tersebut, berkonsultasi dengan dokter spesialis alergi dapat membantu mengelola penyakit ini.

2. Asma non-alergi

Dikutip dari laman asthma.org, Asma non-alergi dipicu oleh faktor-faktor yang bukan alergen, seperti infeksi virus pada saluran pernapasan, olahraga, iritan udara, stres, obat-obatan tertentu, bahan tambahan makanan, dan kondisi cuaca.

Ketika Anda tidak dapat mengaitkan asma Anda dengan alergen tertentu seperti bulu hewan atau debu rumah, mengenali pemicunya menjadi lebih sulit. Itulah mengapa penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis alergi guna menemukan penyebab pasti dan merencanakan pengelolaannya.

3. Asma alergi

Dilansir dari acaai.org, menurut acaai.org, alergi dan asma sering kali saling berhubungan. Meskipun tidak semua orang dengan alergi memiliki asma, dan tidak semua penderita asma memiliki alergi, alergen seperti serbuk sari, debu, dan bulu hewan peliharaan bisa memicu gejala dan serangan asma pada beberapa orang. Ini disebut asma alergi.

4. Asma pediatrik

Asma dapat menyerang di usia berapa pun, dan penyakit ini tidak menular. Selama serangan asma, saluran udara yang menuju paru-paru mengalami pembengkakan, penyempitan, dan produksi lendir berlebih, yang membuat pernapasan menjadi sulit.

Gejala asma pada anak dapat berkisar dari batuk yang berlangsung berhari-hari atau berminggu-minggu hingga kesulitan bernapas yang mendadak dan menakutkan. Tanda-tanda umum termasuk batuk yang lebih sering di malam hari, mengi atau bunyi siulan saat bernapas, kesulitan bernapas atau napas cepat yang menyebabkan kulit di sekitar tulang rusuk atau leher tertarik, sesak di dada, serta sering pilek yang berakhir dengan batuk di dada.

Pilihan Editor: RagamPemicu Asma yang Tak terduga dari Sosis sampai Menangis

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah Naik Motor Tanpa Jaket Bisa Menyebabkan Paru-paru Basah?

4 jam lalu

Pemanasan tubuh sebelum memulai perjalanan dengan motor mampu mengurangi rasa kantuk saat bulan Ramadan. (Dok Wahana)
Benarkah Naik Motor Tanpa Jaket Bisa Menyebabkan Paru-paru Basah?

Naik motor tanpa jaket disebut sebagai penyebab terjadinya paru-paru basah hanyalah mitos.


Raja Salman Infeksi Paru-paru, Ini Gejala dan Kelompok Orang yang Berisiko Kena Penyakit Ini

1 hari lalu

Aksi Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud saat melakukan tarian pedang tradisional Ardha dalam festival Budaya Janadriyah di Riyadh, Arab Saudi, 20 Februari 2018. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Raja Salman Infeksi Paru-paru, Ini Gejala dan Kelompok Orang yang Berisiko Kena Penyakit Ini

Raja Salman pada Mei 2024 dikabarkan terima antibiotik untuk penanganan penyakit infeksi paru-paru yang ia derita. Apa gejala dan bahaya penyakit ini.


Penyebab Orang Marah pada Pasangan saat Lelah

1 hari lalu

Ilustrasi suami marah/pasangan bertengkar. Shutterstock
Penyebab Orang Marah pada Pasangan saat Lelah

Meski bukan perilaku yang baik, memarahi pasangan sebenarnya bagian dari respons manusia ketika sedang stres atau lelah.


5 Penyebab Pohon Mangga Tidak Berbuah

1 hari lalu

Ilustrasi mangga muda (Pixabay.com)
5 Penyebab Pohon Mangga Tidak Berbuah

Berikut sejumlah penyebab pohon mangga tidak berbuah.


Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

1 hari lalu

Ilustrasi wanita memasak di rumah. Freepik.com/Senivpetro
Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

Aktivitas memasak bermanfaat untuk kesehatan mental, seperti meredakan stres dan kecemasan


5 Bahaya Tidur Bersama Hewan Peliharaan

2 hari lalu

Ilustrasi wanita paruh baya tidur. Freepik.com/Wayhomestudio
5 Bahaya Tidur Bersama Hewan Peliharaan

Bagi mereka yang rentan terhadap infeksi atau memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, tidur bersama hewan peliharaan bisa berdampak serius.


Tips Redakan Kecemasan dan Stres di Masa Perimenopause

2 hari lalu

Ilustrasi wanita lansia. Pexels/Marcus Aurelius
Tips Redakan Kecemasan dan Stres di Masa Perimenopause

Berikut macam kebiasaan yang bisa membantu meredakan kecemasan dan stres di masa perimenopause, tetap aktif sepanjang hari.


Nyeri Lutut, Apa Saja Penyebabnya?

4 hari lalu

Ilustrasi nyeri lutut. shutterstock.com
Nyeri Lutut, Apa Saja Penyebabnya?

Nyeri lutut dipengaruhi berbagai penyebab. Biasanya, nyeri lutut disertai kaku, sulit meluruskan kaki, dan pembengkakan


Kaitan Stres Bisa Membuat Rambut Beruban

5 hari lalu

Ilustrasi rambut beruban. Shutterstock
Kaitan Stres Bisa Membuat Rambut Beruban

Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah mengurangi stres dapat memperlambat atau membalikkan munculnya uban prematur.


Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

8 hari lalu

Ilustrasi video viral atau media sosial. Shutterstock
Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

Pentingnya mengelola stres dengan mempelajari cara membangun hubungan lebih sehat di ruang digital menjadi solusi bijak bagi pengguna media sosial.