Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Mencabut Gigi saat Hipertensi Tidak Disarankan?

image-gnews
Biaya cabut gigi di Puskesmas bagi peserta JKN atau pemegang KIS adalah gratis. Lantas, berapa biaya cabut gigi di Puskesmas bagi masyarakat umum? Foto: Canva
Biaya cabut gigi di Puskesmas bagi peserta JKN atau pemegang KIS adalah gratis. Lantas, berapa biaya cabut gigi di Puskesmas bagi masyarakat umum? Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Prosedur pencabutan gigi umumnya dianggap sederhana. Namun, bagi penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi, tindakan ini bisa berisiko serius. Memahami bahaya dan tindakan pencegahan yang diperlukan sangat penting sebelum memutuskan untuk mencabut gigi pada kondisi tekanan darah tinggi.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit umum yang menyerang jutaan orang di seluruh dunia. Bahayanya terletak pada kemampuannya menyebabkan gangguan sekunder lainnya, seperti penyakit kardiovaskular, gagal jantung, gagal ginjal, kebutaan, dan stroke.

Dikutip dari Myfirst Dental, dokter gigi tidak akan melakukan prosedur atau perawatan gigi pada seseorang dengan tekanan darah sistolik atau diastolik lebih tinggi dari 180 atau 109 karena risiko yang terkait dengan prosedur perawatan gigi jauh lebih tinggi pada penderita tekanan darah tinggi. Misalnya, dalam prosedur pencabutan gigi, pendarahan yang terjadi di dalam gusi bisa sangat berbahaya dan merugikan bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi.

Dilansir dari Phoenix Oral Surgeons, berikut adalah berbagai risiko kesehatan mencabut gigi saat hipertensi:

1. Pendarahan Hebat

Lonjakan tekanan darah saat operasi mulut dapat menyebabkan pendarahan berlebihan, yang menjadi sangat berbahaya bagi pasien dengan hipertensi. Pendarahan yang parah tidak hanya sulit dihentikan, tetapi juga bisa menyebabkan pasien kehilangan kesadaran akibat penurunan tajam tekanan darah yang mendadak.

Stres yang dialami selama operasi juga dapat memperburuk kondisi pasien, mempercepat detak jantung, dan meningkatkan tekanan darah lebih lanjut, sehingga menambah risiko komplikasi serius seperti serangan jantung atau stroke. 

2. Komplikasi Serius

Selain itu, kondisi ini juga meningkatkan risiko angina, aritmia (gangguan irama jantung), stroke, dan bahkan serangan jantung. Stres selama operasi dapat memperburuk kondisi pasien, mempercepat detak jantung, dan meningkatkan tekanan darah lebih lanjut, sehingga menambah risiko komplikasi serius. 

3. Risiko Syok

Tekanan darah tinggi dianggap sebagai kontraindikasi untuk operasi, sehingga prosedur Anda akan ditunda hingga tekanan darah kembali normal. Ini karena tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko pendarahan berlebihan, sehingga kehilangan darah selama operasi bisa lebih banyak dari yang diharapkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam situasi seperti ini, mengendalikan pendarahan menjadi tantangan yang signifikan selama operasi. Hal ini menempatkan pasien pada risiko syok atau bahkan komplikasi jantung yang dapat mengancam jiwa. Karena itu, ketika tekanan darah terlalu tinggi, operasi harus ditunda.

4. Memungkinkan Perawatan Medis Tambahan

Pendarahan yang tidak terkendali mungkin memerlukan transfusi darah atau perawatan medis tambahan, memperpanjang waktu pemulihan, dan meningkatkan risiko infeksi. Karena itu, sangat penting bagi pasien dengan tekanan darah tinggi untuk mengelola kondisi mereka dengan baik sebelum menjalani prosedur operasi mulut.

5. Penggunaan Anestesi

Alasan lainnya adalah penggunaan anestesi. Banyak prosedur bedah mulut minor dilakukan dengan anestesi lokal, dan obat yang paling umum digunakan adalah lidokain yang dicampur dengan adrenalin untuk membantu mengontrol pendarahan selama prosedur. Namun, adrenalin juga dapat meningkatkan tekanan darah.

Karena itu, pada pasien dengan hipertensi, dokter bedah mulut menggunakan lidokain tanpa adrenalin dan menyesuaikan dosisnya untuk mencegah timbulnya komplikasi tersebut.

6. Risiko Penggunaan Obat 

Selain itu, banyak obat analgesik yang digunakan untuk mengendalikan rasa sakit dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, sehingga tidak boleh digunakan oleh pasien dengan hipertensi. Akibatnya, dokter bedah mulut harus mengetahui tekanan darah, riwayat medis, dan obat-obatan yang sedang Anda konsumsi. Berbagai obat dapat berinteraksi satu sama lain dan menyebabkan komplikasi.

Karena itu, sangat penting bagi dokter bedah mulut untuk mengetahui setiap obat yang Anda konsumsi karena hal ini dapat mempengaruhi jalannya operasi dan kemampuan tubuh Anda untuk sembuh.

Pilihan Editor: Dokter Jantung Sebut Pentingnya Jaga Tekanan Darah yang Normal untuk Hindari Masalah Koroner

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Orang yang Tidak Dianjurkan Makan Buah Naga

2 hari lalu

Buah naga (Pixabay.com)
3 Orang yang Tidak Dianjurkan Makan Buah Naga

Orang yang tidak dianjurkan makan buah adalah orang yang alergi buah naga, penderita asam lambung, dan orang yang akan operasi.


Operasi Memoles Citra Jokowi

3 hari lalu

Hari-hari menjelang lengser, Jokowi memerintahkan anak buahnya mengampanyekan puja-puji terhadap kebijakan dan programnya dalam dua periode. Konten itu diorkestrasi oleh para pejabat pemerintahan atas suruhan Jokowi sendiri.
Operasi Memoles Citra Jokowi

Tempo mengulas bagaimana Jokowi dan para pejabat di sekitarnya menggelar operasi memoles citra positif.


Perhatikan Posisi Tangan saat Cek Tekanan Darah, Jangan Sampai Hasilnya Keliru

8 hari lalu

Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Perhatikan Posisi Tangan saat Cek Tekanan Darah, Jangan Sampai Hasilnya Keliru

Meletakkan lengan di pangkuan atau membiarkannya menggantung tanpa penyangga di samping mempengaruhi pembacaan tekanan darah.


Cedera ACL: Penyebab dan Cara Pemulihannya

9 hari lalu

Ilustrasi nyeri lutut. shutterstock.com
Cedera ACL: Penyebab dan Cara Pemulihannya

Cedera ACL salah satu kondisi, yang biasa dialami atlet


Trik Batasi Asupan Garam agar Terhindar dari Hipertensi

13 hari lalu

Ilustrasi menaburkan garam. shutterstock.com
Trik Batasi Asupan Garam agar Terhindar dari Hipertensi

Asupan garam yang berlebihan merupakan salah satu pemicu utama hipertensi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.


5 Jenis Penyakit Stroke, Kenali Penyebab dan Bahayanya

14 hari lalu

ilustrasi stroke (Pixabay.com)
5 Jenis Penyakit Stroke, Kenali Penyebab dan Bahayanya

Stroke ada beberapa jenis seperti stroke iskemik, stroke hemoragik, dan transient ischemic attack. Masing-masing memiliki penyebab dan efek berbeda.


Aktris Korea Selatan Park Ji Ah Meninggal Karena Stroke Iskemik, Apakah Itu?

15 hari lalu

Park Ji Ah. Dok. Billions
Aktris Korea Selatan Park Ji Ah Meninggal Karena Stroke Iskemik, Apakah Itu?

Aktris Korea Selatan, Park Ji Ah, meninggal pada usia 52 tahun akibat infark serebral atau yang lebih dikenal sebagai stroke iskemik.


8 Cara Mengajarkan Anak Gosok Gigi dengan Benar dan Mudah

15 hari lalu

Tips menggosok gigi anak. Foto: Canva
8 Cara Mengajarkan Anak Gosok Gigi dengan Benar dan Mudah

Penting untuk mengajarkan sikat gigi pada anak sejak dini. Berikut ini cara mengajarkan anak gosok gigi yang benar dengan mudah.


Yang Perlu Dipahami Jika Ingin Melakukan Implan Gigi

17 hari lalu

Implantasi gigi.
Yang Perlu Dipahami Jika Ingin Melakukan Implan Gigi

Implan gigi dilakukan dengan menanamkan implan titanium ke dalam tulang rahang untuk mengganti gigi yang copot. Pahami prosedurnya.


Durasi Pemakaian Sikat Gigi, Kapan Sebaiknya Diganti?

18 hari lalu

Ilustrasi sikat gigi. boldsky.com
Durasi Pemakaian Sikat Gigi, Kapan Sebaiknya Diganti?

Sikat gigi tergolong peranti yang rentan terpapar bakteri, karena sering terkontaminasi mikroorganisme dalam air liur dan jaringan mulut