Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Kanker Paru pada Bukan Perokok

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKanker paru disebut sebagai jenis kanker nomor dua terbanyak pada laki-laki di Amerika Serikat setelah kanker postat, juga kedua pada perempuan setelah kanker payudara, menurut American Cancer Society (ACS). ACS memperkirakan hampir seperempat juta orang didiagnosis kanker paru di 2024 dan sekitar separuhnya meninggal dunia.

Kebanyakan yang terdiagnosis berumur di atas 65 tahun dan hanya sedikit yang di bawah 45 tahun. Pakar kesehatan menyebut angka kasus menurun berkat berkurangnya jumlah perokok serta kemajuan teknologi yang membuat pasien lebih cepet terdeteksi dan tertangani. Namun angka kasus sekarang dianggap masih terlalu tinggi dan pakar berharap angka itu bisa berkurang.

"Manfaat berhenti merokok langsung terasa dalam hitungan menit sehingga tak ada kata terlambat untuk melakukannya," kata Alejandra Ellison-Barnes, asisten pengajar kedokteran di Johns Hopkins Tobacco Treatment and Cancer Screening Clinic, kepada USA TODAY.

Berikut beberapa hal yang pakar ingin masyarakat ketahui mengenai penyebab dan gejala kanker paru-paru. ACS menyebut 80 persen kematian akibat kanker paru disebabkan merokok. Namun pakar juga menegaskan tak semua perokok terkena kanker paru. Artinya, keturunan dan paparan faktor risiko lain juga berperan.

"Sekitar 10-20 persen perokok akan terserang kanker paru dan yang merokok lebih banyak lebih tinggi risikonya dibanding yang lebih jarang merokok," ujar Ellison-Barnes.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyebab pada bukan perokok
Pakar juga menyebut bukan hanya perokok yang bisa terkena kanker paru. Paparan asap rokok, polusi udara, asbes, asap diesel, dan radon atau gas radioaktif tanpa bau dan warna, juga bisa menyebabkan kanker paru. Namun ACS juga menyebut orang bisa saja terserang kanker paru lewat penyebab yang acak dan tak termasuk yang sudah disebut di atas.

ACS pun mengingatkan untuk mewaspadai gejala kanker paru-paru berikut:
-Batuk terus menerus dan semakin parah.
-Batuk darah atau dahak berwarna tembaga.
-Infeksi yang sudah lama diidap seperti bronkitis dan pneumonia.
-Nyeri dada yang semakin parah saat batuk, tertawa, atau bernapas.
-Berat badan turun dan hilang nafsu makan.
-Rasa lelah, lemah, dan napas tersengal.
-Bengek dan suara serak.

Pilihan Editor: Metode Bedah Toraks Minim Sayatan, Cocok untuk Kanker Paru

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hubungan Batuk Berdahak dan Berkepanjangan dengan Gejala Kanker Paru-Paru

8 jam lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Hubungan Batuk Berdahak dan Berkepanjangan dengan Gejala Kanker Paru-Paru

Gejala kanker paru-paru dapat dikenali dengan batuk berdahak dan berkepanjangan. Dua kondisi ini memiliki hubungan yang berkaitan satu sama lain.


Prevalensi Kanker Paru-paru Semakin Lama Semakin Meningkat, Ini Jenisnya

11 jam lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Prevalensi Kanker Paru-paru Semakin Lama Semakin Meningkat, Ini Jenisnya

Meskipun tidak menjadi perokok, tetapi kanker paru-paru juga dapat terjadi pada seseorang yang tidak merokok.


7 Bahan Makanan Alami yang Dapat Membunuh Pertumbuhan Sel Kanker

4 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
7 Bahan Makanan Alami yang Dapat Membunuh Pertumbuhan Sel Kanker

Makanan alami tidak hanya memberikan nutrisi penting bagi tubuh, tetapi juga berperan sebagai pejuang dalam melawan penyakit, termasuk kanker.


7 Fakta Deteksi Dini Kanker dan Metode Pemeriksaanya

4 hari lalu

Pendeteksi Kanker
7 Fakta Deteksi Dini Kanker dan Metode Pemeriksaanya

Meskipun kanker adalah penyakit serius, deteksi dini dapat meningkatkan peluang penyembuhan.


Alasan Peluang Sembuh dari Kanker Lebih Besar Karena Deteksi Dini

4 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Alasan Peluang Sembuh dari Kanker Lebih Besar Karena Deteksi Dini

Deteksi kanker sejak dini sangatlah penting agar penanganan dapat segera dilakukan dan peluang sembuh pun semakin tinggi.


Tips Mencegah Paparan Bahaya ketika Menjadi Perokok Pasif

4 hari lalu

Ilustrasi larangan merokok. ChinaFotoPress/Getty Images
Tips Mencegah Paparan Bahaya ketika Menjadi Perokok Pasif

Beberapa orang kerap menjadi perokok pasif karena berada di sekitar asap rokok yang dapat membahayakan kesehatan. Simak tips berikut.


Alasan Perlunya Iklan dan Promosi Rokok Dihilangkan Total

5 hari lalu

Ilustrasi kemasan rokok. Freepik
Alasan Perlunya Iklan dan Promosi Rokok Dihilangkan Total

Promosi produk rokok harus diperketat atau dihilangkan. Tujuannya untuk mengurangi konsumsi rokok pada anak sekolah maupun di bawah umur.


Dorong Kemasan Rokok Polos, Rukki: Bisa Belajar dari Keberhasilan Australia

5 hari lalu

Kemasan rokok polos di Australia (REUTERS)
Dorong Kemasan Rokok Polos, Rukki: Bisa Belajar dari Keberhasilan Australia

Australia mengeluarkan kebijakan kemasan rokok polos dengan tujuan mengurangi jumlah perokok muda.


Hati-hati, Kedutan Ternyata Bisa Jadi Gejala Kanker dan Tumor Otak

6 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Hati-hati, Kedutan Ternyata Bisa Jadi Gejala Kanker dan Tumor Otak

Meski tak secara langsung menjadi indikator kanker, kedutan bisa juga menjadi sinyal kanker otak, menurut Asosiasi Tumor Otak Amerika.


Saran Pakar untuk Tekan Kasus Kanker Serviks, Salah Satu Penyebab Kematian Tertinggi

7 hari lalu

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Saran Pakar untuk Tekan Kasus Kanker Serviks, Salah Satu Penyebab Kematian Tertinggi

Kanker serviks bisa dideteksi dan dicegah dengan melakukan pap smear secara rutin. Berikut penjelasan pakar ginekologi onkologi.