Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Metode Bedah Toraks Minim Sayatan, Cocok untuk Kanker Paru

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Secara historis, bedah kanker paru dilakukan dengan sayatan besar (torakotomi) untuk membuka dan memasukkan alat bedah ke rongga dada hingga mencapai organ paru. Namun, inovasi teknologi bedah minimal invasif mendorong hadirnya torakoskopi, yakni bedah toraks dengan sayatan minimal dan dibantu video kamera (VATS).

VATS atau Video Assisted Thoracoscopic Surgery adalah metode pembedahan minimal invasif atau bedah sayatan kecil yang dilakukan untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai kondisi medis di rongga dada (toraks), termasuk kanker paru. 

"Bedah toraks dengan VATS dilakukan dengan memasukkan kamera video kecil dan instrumen bedah melalui lubang yang dibuat di dinding dada, kira-kira berukuran kurang lebih 5 milimeter. Penggunaan video ini bertujuan untuk membuka pandangan saat operasi walau dengan sayatan yang kecil," kata Hariadi Hadibrata, spesialis bedah toraks kardiovaskular RS Siloam MRCCC Semanggi, Jakarta, Senin, 22 Juli 2024.

Gambar dari kamera akan muncul di monitor yang dapat disaksikan juga oleh tim bedah lain. Berbeda dari bedah terbuka, tindakan VATS hanya memerlukan sayatan kecil sekitar 1-2 cm sehingga menjadikan risiko nyeri dan infeksi luka pascabedah jauh berkurang.

Manfaat VATS
Prosedur VATS dilakukan dengan menggunakan kamera video yang mengirimkan gambar realtime dari dalam dada melalui endoskopi, memungkinkan dokter untuk melihat, dan bergerak dengan presisi di dalam rongga dada tanpa membuat sayatan besar. Berbeda dengan bedah konvensional yang memerlukan sayatan besar di dada, VATS memiliki beberapa manfaat, antara lain:

Minimal invasif
VATS melibatkan sayatan kecil yang mengurangi risiko infeksi, nyeri, pendarahan, dan waktu pemulihan setelah operasi.

Pemulihan lebih cepat
Karena ukuran sayatan lebih kecil dan minimnya kerusakan jaringan, waktu pemulihan pasien biasanya lebih cepat daripada operasi konvensional.

Minimal terhindar dari kerusakan struktural
VATS memungkinkan dokter secara tepat menargetkan area yang harus ditangani, mengurangi risiko kerusakan struktural sekitarnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak setiap kasus kanker paru memenuhi syarat untuk VATS. Setiap pasien memiliki kondisi yang berbeda dan dokter akan mengevaluasi setiap kasus secara individual, termasuk lokasi dan stadium kanker, sebelum menentukan apakah VATS adalah metode yang tepat untuknya.

Kriteria pasien VATS
Ada beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan saat menentukan apakah seseorang cocok untuk menjalani VATS. Kriteria itu dapat berbeda, tergantung pada dokter dan kondisi pasien. Berikut beberapa faktor umum yang dapat mempengaruhi keputusan tersebut:

Lokasi dan ukuran tumor
VATS biasanya lebih efektif jika tumor berada pada lokasi yang dapat dijangkau torakoskopi, tumor dengan ukuran kecil hingga sedang, biasanya kurang dari 6 cm.

Stadium kanker
VATS direkomendasikan untuk pengangkatan tumor paru stadium awal. Sedangkan untuk stadium lanjut, VATS bisa direkomendasikan untuk pemeriksaan biopsi.

Kondisi fisik pasien
Pasien harus memiliki kapasitas paru-paru yang cukup untuk mengatasi prosedur VATS dan pemulihan pascaoperasi.

Riwayat medis pasien
Faktor-faktor seperti usia, riwayat operasi sebelumnya, adanya kondisi medis yang berhubungan dengan risiko operasi, misalnya penyakit jantung, dan faktor-faktor risiko lain akan dievaluasi untuk menentukan kelayakan VATS.

Pilihan Editor: Pakar Jelaskan Pencegahan Kanker Paru Secara Medis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru, Ini Riwayatnya

6 jam lalu

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) sebelum meninggalkan Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 6 September 2024. Dok. INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ DANU KUSWORO
Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru, Ini Riwayatnya

Pada November tahun lalu, Paus Fransiskus sempat dirawat di rumah sakit di Roma akibat radang paru-paru.


Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

16 jam lalu

Tangkap layar Presiden Joko Widodo meresmikan gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan Surabaya di Provinsi Jawa Timur, melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat (6/9/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan RS Kemenkes di Surabaya, Jawa Timur, ini dapat menambah perbaikan layanan kesehatan publik.


Kajian di Bawah WHO: Tak Ada Hubungan antara Ponsel dan Kanker Otak

2 hari lalu

Ilustrasi ponsel dapat meningkatkan kanker. media.mercola.com
Kajian di Bawah WHO: Tak Ada Hubungan antara Ponsel dan Kanker Otak

Kajian komprehensif yang dilakukan di bawah WHO menegaskan kalau penggunaan ponsel aman dari risiko peningkatan kanker otak atau kanker lain di kepala


Paus Fransiskus Ternyata Hidup Hanya dengan Satu Paru-paru

2 hari lalu

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (kanan) mendampingi Presiden Joko Widodo bersama pimpinan lembaga tinggi saat bersalaman dengan Paus Fransiskus, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Dok. MPR
Paus Fransiskus Ternyata Hidup Hanya dengan Satu Paru-paru

Paus Fransiskus yang telah berusia 87 tahun, hanya memiliki satu paru-paru. Kenapa?


Pakar Sebut Perlunya Peran Kelompok untuk Bantu Pasien Kanker Anak

3 hari lalu

Dua orang guru mengajarkan sambil bermain bersama anak penderita kangker di Yayasan Kasih Kangker Anak Indonesia (YKAKAI) di Salemba, Jakarta, 15 Februari 2016. Selain belajar bermain, anak-anak penderita Kanker juga melakukan pengobatan. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Pakar Sebut Perlunya Peran Kelompok untuk Bantu Pasien Kanker Anak

Dukungan dan kehadiran kumpulan anak penyintas kanker bisa membantu mempertahankan kualitas hidup pasien kanker anak agar menjalani hidup sehat.


Guru Besar FKUI Ungkap Bahaya Makanan Cepat Saji pada Anak, Berisiko Kanker

3 hari lalu

ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com)
Guru Besar FKUI Ungkap Bahaya Makanan Cepat Saji pada Anak, Berisiko Kanker

Pakar mengatakan makanan cepat saji sebaiknya tidak dimakan secara berlebihan karena berefek tidak baik pada kesehatan secara umum.


Memahami Keunggulan Operasi Jantung MInimal Invasif

4 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Memahami Keunggulan Operasi Jantung MInimal Invasif

Operasi jantung minimal invasif adalah prosedur yang dilakukan melalui satu atau lebih sayatan kecil di tubuh, berbeda dari operasi jantung terbuka.


Sebab Tumor Tulang Bisa Sebabkan Kematian bila Didiamkan

4 hari lalu

Ilustrasi implan tulang. REUTERS
Sebab Tumor Tulang Bisa Sebabkan Kematian bila Didiamkan

Kasus tumor tulang sering terjadi pada umur 10-30 tahun. Namun pada banyak kasus ternyata cenderung dibiarkan sehingga kondisinya menjadi parah.


60 Tahun Keanu Reeves, Pemeran John Wick Peduli Anak-anak Penderita Kanker

4 hari lalu

Actor Keanu Reeves speaks during his hand and foot print ceremony, in the forecourt of TCL Chinese theatre in Los Angeles, California, U.S. May 14, 2019. REUTERS/Mario Anzuoni
60 Tahun Keanu Reeves, Pemeran John Wick Peduli Anak-anak Penderita Kanker

Banyak catatan Keanu Reeves di usia 60 tahun ini, bukan hanya karir gemilang di Hollywood, tapi kepedulian sosialnya banyak dipuji.


Jokowi Resmikan Gedung Pelayanan Kanker RS Dharmais: Serasa Masuk Hotel Bintang Lima

7 hari lalu

Presiden Jokowi ditemui usai acara di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur pada Jumat, 30 Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Resmikan Gedung Pelayanan Kanker RS Dharmais: Serasa Masuk Hotel Bintang Lima

Presiden Joko Widodo atau Jokowi kagum dengan gedung pelayanan kanker RS Dharmais. Menurutnya seperti hotel bintang lima.