Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Berlebihan, Simak Kebutuhan Protein Sesuai Usia dan Aktivitas

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi telur sebagai sumber protein yang meningkatkan massa otot (pixabay.com)
Ilustrasi telur sebagai sumber protein yang meningkatkan massa otot (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKebutuhan protein setiap orang berbeda-beda sesuai dengan usia, tingkat aktivitas, serta kondisi kesehatan yang bersangkutan. Menurut ahli gizi utama di Allium Healthcare Mary-ann Chiam, kebutuhan protein orang dewasa sehat berusia 18 hingga 49 tahun sekitar 0,8 gram protein per kilogram berat badan setiap hari. "Misalnya, orang dengan berat 70 kilogram seharusnya mengonsumsi sekitar 56 gram protein setiap hari," katanya sebagaimana dikutip oleh Channel News Asia pada Senin 2 September 2024.

Kebutuhan protein bisa dipenuhi dengan mengonsumsi sumber protein seperti telur dan tempe. Sebagai gambaran, tiga telur atau empat potong tempe dapat menyediakan 20 gram hingga 25 gram protein.

Chiam menyampaikan bahwa kebutuhan protein berubah seiring dengan pertambahan usia. Pada usia 30-an, sekitar 0,8 gram protein per kilogram berat badan setiap hari dapat membantu menjaga massa otot dan kesehatan secara keseluruhan.

Namun, Chiam mengatakan, beberapa ahli menyarankan orang yang memasuki usia 40-an sedikit meningkatkan asupan protein menjadi sekitar satu gram per kilogram berat badan per hari untuk membantu mengatasi hilangnya otot akibat usia dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. "Ketika menginjak usia 50-an, sebaiknya meningkatkan lagi asupan protein menjadi 1,2 gram per kilogram berat badan setiap hari," kata Chiam.

Ia menambahkan, orang dewasa yang lebih tua lebih rentan mengalami penurunan kekuatan dan masa otot atau sarkopenia dan dapat membutuhkan lebih banyak protein untuk mempertahankan massa dan kekuatan otot.

Jaclyn Reutens, ahli gizi klinis dan olahraga dari Aptima Nutrition & Sports Consultants, menyampaikan bahwa kebutuhan asupan protein juga dipengaruhi oleh tingkat aktivitas. Orang yang sedang melatih kekuatan disarankan menggandakan asupan protein menjadi 1,6 sampai dua gram per kilogram berat badan per hari menurut referensi yang dibagikan oleh Reutens.

Bagi orang yang berolahraga dengan intensitas regular sampai sedang seperti bersepeda, asupan protein bisa ditingkatkan menjadi 1,2 hingga 1,5 gram per kilogram berat badan sehari.

Sementara itu, orang yang melakukan aktivitas ringan seperti berbelanja, mengerjakan pekerjaan rumah tangga, atau berjalan-jalan tidak perlu mengonsumsi lebih banyak daging atau tahu untuk meningkatkan asupan protein.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Reutens mengatakan bahwa bagi kebanyakan orang, asupan protein tidak boleh melebihi 1,5 gram per kilogram berat badan per hari. Faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan protein adalah kondisi kesehatan. "Orang dewasa dengan kondisi medis seperti kanker atau penyakit ginjal akan memiliki kebutuhan protein yang berbeda," kata Chiam.

Diane Seto, ahli gizi senior dari Mount Elizabeth Hospital di Singapura, menyampaikan bahwa ibu hamil juga memerlukan asupan protein ekstra.

Menurut dia, ibu hamil membutuhkan tambahan asupan protein untuk mendukung pertumbuhan bayi serta mengatasi peningkatan volume darah dan perubahan dalam tubuh. Ibu hamil membutuhkan protein sekitar 1,1 gram per kilogram berat badan setiap hari.

Sebagaimana hal lain dalam hidup, konsumsi protein juga tidak boleh berlebihan. Kelebihan asam amino akan disimpan sebagai lemak dalam tubuh. Kebanyakan asupan protein dapat menimbulkan peningkatan kadar lemak dalam darah dan memicu penyakit jantung.

Di samping itu, kelebihan asupan protein dapat membebani ginjal, menimbulkan risiko tambahan bagi orang yang rentan sakit ginjal. Oleh karena itu, lebih baik berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan protein yang tepat sesuai dengan usia, tingkat aktivitas, dan kondisi kesehatan.

Pilihan Editor: Perbandingan Kebutuhan Pria dan Wanita akan Protein per Hari

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Susu Ikan Dinilai Cocok untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

2 hari lalu

Ilustrasi susu ikan. Foto: Canva
Susu Ikan Dinilai Cocok untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Susu ikan rendah laktosa sehingga aman untuk anak yang intoleransi laktosa pada susu sapi atau sering disebut alergi susu sapi.


10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan Tanpa Harus Diet

4 hari lalu

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan Tanpa Harus Diet

Dengan menerapkan cara-cara ini, Anda dapat menurunkan berat badan secara efektif tanpa harus terjebak dalam program diet yang membatasi.


Kelebihan Susu Ikan Menurut Peneliti BRIN

4 hari lalu

Perbedaan susu ikan dan susu sapi. Foto: Canva
Kelebihan Susu Ikan Menurut Peneliti BRIN

Periset menyebut kelebihan susu ikan dibanding susu sapi biasa, yakni tidak mengandung alergen jika alergi terhadap laktosa.


Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

5 hari lalu

Ilustrasi susu. Shutterstock
Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

Susu yang dibuat dari ekstrak daging ikan bisa menjadi pilihan sumber protein hewani. Simak juga plus dan minusnya.


Meski Bergizi, Ini Dampak Negatif Makan Keju

19 hari lalu

Ilustrasi pria makan keju. Shutterstock
Meski Bergizi, Ini Dampak Negatif Makan Keju

Meski bergizi tinggi, keju tak selalu berdampak baik buat kesehatan. Berikut dampak buruknya, terutama bila dimakan berlebihan.


Restoran di Singapura Mulai Tawarkan Hidangan dari Serangga

48 hari lalu

Ilustrasi pria memilih restoran saat berlibur. shutterstock.com
Restoran di Singapura Mulai Tawarkan Hidangan dari Serangga

Jangkrik dan serangga lainnya telah lama dinikmati sebagai makanan kaki lima di Asia Tenggara, tetapi tidak di Singapura.


6 Jenis Susu Plus Kekurangan dan Kelebihannya

51 hari lalu

Ilustrasi susu almond. Foto: Freepik.com/Jcomp
6 Jenis Susu Plus Kekurangan dan Kelebihannya

Jenis-jenis susu selain susu sapi, antara lain susu kedelai, susu almond, susu beras, dan susu santan. Apa kelebihan dan kekurangannya?


Dianggap Kuliner Ekstrem, Serangga Dianggap Layak Dikonsumsi di Singapura

52 hari lalu

Foto belalang dibumbui dengan cabai kering dengan salad yang disajikan di Berlin, Jerman (7/5). Para Koki beralasan serangga mempunyai protein yang tinggi dengan biaya rendah menjadikan serangga alternatif makanan di tengah mahalnya bahan makanan pokok. (Sean Gallup/Getty Images)
Dianggap Kuliner Ekstrem, Serangga Dianggap Layak Dikonsumsi di Singapura

Serangga yang disetujui Badan Pangan Singapura meliputi belalang, belalang sembah, ulat hongkong, dan beberapa spesies kumbang.


Saran Memilih Makanan Bergizi dan Berkualitas dari Ahli Gizi

56 hari lalu

Ilustrasi sayuran. Unsplash.com/Inigo De la Maza
Saran Memilih Makanan Bergizi dan Berkualitas dari Ahli Gizi

Makanan bergizi tidak harus dari sumber pangan impor atau dengan pengemasan baik. Berikut saran ahli gizi.


Anak dengan Kanker Perlu Banyak Konsumsi Protein Saat Jalani Kemoterapi

13 Juli 2024

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Anak dengan Kanker Perlu Banyak Konsumsi Protein Saat Jalani Kemoterapi

Protein hewani sangat penting dibutuhkan anak dengan kanker untuk mempertahankan massa otot dan mencegah anak jatuh ke malnutrisi.