Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Cara Menjaga Kadar Gula agar Seimbang

image-gnews
Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Lalu, berapa kadar gula darah yang normal? Ini informasinya.  Foto: Canva
Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Lalu, berapa kadar gula darah yang normal? Ini informasinya. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah baru saja mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 yang membahas aturan ketat mengenai kandungan gula, garam, dan lemak (GGL) dalam pangan olahan. Aturan ini merupakan upaya dalam mengurangi prevalensi penyakit tidak menular seperti diabetes yang terus meningkat di Indonesia.

Diabetes, sebagai salah satu penyebab kematian terbesar di dunia, kini menjadi fokus utama dalam kebijakan kesehatan nasional. Dengan adanya peraturan ini, penting bagi masyarakat untuk lebih sadar dalam menjaga keseimbangan kadar gula darah.

Berikut beberapa cara efektif yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil, sekaligus mengikuti pola hidup yang lebih sehat sesuai dengan anjuran pemerintah.

1. Konsumsi Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah

Diabetes terjadi akibat gangguan dalam produksi insulin, yang menyebabkan gula darah cepat naik dan menjadi tidak stabil. Untuk menjaga kestabilan gula darah, disarankan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah.

2. Perhatikan Kebutuhan Kalori

Meskipun sedang menjalani diet gula, penderita diabetes tetap perlu memperhatikan asupan kalori. Sayangnya, sekitar 60 persen sumber kalori berasal dari karbohidrat, padahal makanan yang mengandung karbohidrat umumnya juga memiliki kadar glukosa yang tinggi.

3. Pilih Karbohidrat yang Sehat

Setelah memperhatikan asupan kalori, pengaturan makanan dapat dilakukan dengan mempertimbangkan indeks glikemik. Indeks glikemik ditentukan oleh kandungan karbohidrat dan serat dalam makanan. Makanan yang tinggi serat biasanya memiliki indeks glikemik yang lebih rendah. Penderita diabetes disarankan untuk memilih jagung sebagai pengganti nasi. Mereka juga dapat mengonsumsi nasi yang berwarna.

4. Setengah Lingkaran Piring untuk Sayur

Selain menjaga pola makan dengan mengurangi asupan makanan tinggi glukosa, penting juga untuk memberikan pedoman makan bagi penderita diabetes. Sebagai acuan, setengah piring sebaiknya diisi dengan sayuran, sementara setengahnya lagi dibagi untuk lauk hewani atau nabati, protein, dan karbohidrat.

5. Kurangi Konsumsi Gula

Gula secara efektif menambah kalori yang dapat menyebabkan lonjakan hiperglikemia. Tingginya asupan gula terkait dengan resistensi insulin, yang terjadi ketika sel-sel tidak merespons pelepasan insulin dengan baik, sehingga tubuh kesulitan mengendalikan kadar gula darah secara efektif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

6. Kendalikan Berat Badan

Kelebihan berat badan atau obesitas menyulitkan tubuh dalam menggunakan insulin dan mengatur kadar gula darah. Akibatnya, hal ini dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

7. Berolahraga

Olahraga dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mendorong sel-sel untuk mengeluarkan gula dari darah. Selain itu, olahraga juga bermanfaat untuk membantu penurunan berat badan, yang penting dalam mencegah lonjakan kadar gula darah.

8. Konsumsi Makanan Berserat

Mengonsumsi makanan tinggi serat dapat memperlambat penyerapan karbohidrat dan pelepasan gula ke dalam darah. Ini juga membantu mengendalikan nafsu makan, sehingga berperan penting dalam mengontrol lonjakan kadar gula darah.

9. Cukupi Asupan Air Mineral

Kekurangan cairan atau dehidrasi dapat berdampak buruk pada pengendalian gula darah. Ketika mengalami dehidrasi, tubuh memproduksi hormon vasopresin yang menyebabkan ginjal menahan cairan dan menghentikan pembuangan kelebihan gula melalui urin.

10. Kurangi Asupan Karbohidrat Olahan

Karbohidrat olahan memiliki indeks glikemik yang tinggi karena mudah dicerna oleh tubuh, yang menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Selain itu, karbohidrat olahan hampir tidak memiliki nilai gizi dan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 serta penambahan berat badan. Contoh sumber karbohidrat olahan termasuk roti putih, soda, permen, sereal sarapan, dan makanan penutup.

ANTARA | FITRA MOERAT RAMADHAN | BRAM SETIAWAN

Pilihan Editor: Terlalu Banyak Makan Karbohidrat Olahan, Efeknya Jadi Begini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

4 jam lalu

Ilustrasi Gula Pasir. Tempo/Tony Hartawan
Simak Aturan Terbaru PP Nomor 28 Tahun 2024 soal Pembatasan Konsumsi Gula

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 adalah langkah konkret dari pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui regulasi asupan gula.


Kemenkes Akan Buat Aturan Labeling Kadar Gula, Garam, dan Lemak

6 jam lalu

FPC. Gula, Garam, Lemak. Shutterstock
Kemenkes Akan Buat Aturan Labeling Kadar Gula, Garam, dan Lemak

Kemenkes tengah menyusun Peraturan Menteri Kesehatan terkait implementasi penambahan label Gula, Garam, Lemak (GGL) dalam produk pangan.


6 Tanda Anda Berisiko Alami Gangguan Makan

1 hari lalu

Perempuan rentan mengalami gangguan makan, seperti bulimia dan anoreksia. (Pexels/Alex Green)
6 Tanda Anda Berisiko Alami Gangguan Makan

Tak hanya pada remaja, orang dewasa juga banyak yang mengalami gangguan makan. Berikut enam tanda Anda berisiko mengalami gangguan makan.


Ketahui Batas Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak Dalam Sehari

6 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
Ketahui Batas Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak Dalam Sehari

Konsumsi gula tersebut setara dengan 4 sendok makan gula per orang per hari atau 50 gram per orang per hari.


Kelebihan Berolahraga di Sore Hari dan Manfaatnya

9 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Kelebihan Berolahraga di Sore Hari dan Manfaatnya

Penelitian menemukan kemampuan tubuh untuk berolahraga mencapai puncaknya di antara pukul 14.00-18.00. Berikut manfaat olahraga sore hari.


Ingin Berat Badan Ideal? Kenali 5 Jenis Diet Sehat Berikut Ini

12 hari lalu

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
Ingin Berat Badan Ideal? Kenali 5 Jenis Diet Sehat Berikut Ini

Memilih jenis diet yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pribadi Anda sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang.


10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan Tanpa Harus Diet

12 hari lalu

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan Tanpa Harus Diet

Dengan menerapkan cara-cara ini, Anda dapat menurunkan berat badan secara efektif tanpa harus terjebak dalam program diet yang membatasi.


Profil Nikocado Avocado, YouTuber Mukbang yang Turun Berat Badan 114 Kg

14 hari lalu

Transformasi Nikocado Avocado, YouTuber mukbang yang menurunkan berat badan 114 kilogram. Foto: YouTube Nikocado Avocado
Profil Nikocado Avocado, YouTuber Mukbang yang Turun Berat Badan 114 Kg

Profil Nikocado Avocado, YouTuber mukbang kelahiran Ukraina yang berhasil menurunkan berat badan 114 kilogram.


Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

18 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?


Perlu Cara Bertahap, Ini Tips Kurangi Asupan Manis pada Anak

20 hari lalu

Ilustrasi minuman manis (pixabay.com)
Perlu Cara Bertahap, Ini Tips Kurangi Asupan Manis pada Anak

Kesukaan terhadap rasa manis seringkali terbentuk sejak dini dan dapat bertahan hingga dewasa jika tidak diintervensi dengan tepat.