TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa G30S/PKI menjadi tragedi paling kelam dalam sejarah Indonesia. Setiap tanggal 30 September, bangsa Indonesia memperingati peristiwa tersebut. Salah satu cara untuk mengenangnya adalah dengan menyampaikan ucapan peringatan G30S/PKI.
Dalam peristiwa ini, enam jenderal, satu kapten, dan beberapa orang lainnya terbunuh. Oleh karenanya, ucapan peringatan G30S/PKI menjadi bentuk penghormatan para pahlawan revolusi yang telah gugur dan pengingat akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan negara dari berbagai ancaman ideologi.
Berikut ini adalah 30 ucapan yang dapat dijadikan inspirasi untuk memperingati G30S/PKI, baik dalam bentuk doa, refleksi, maupun pesan pengingat bagi generasi muda.
- Kami takkan pernah melupakan pengorbanan pahlawan revolusi. Jasa mereka abadi dalam sejarah bangsa.
- Mari kita belajar dari sejarah kelam G30S/PKI untuk selalu waspada dan menjaga persatuan bangsa.
- Setiap tetes darah para pahlawan adalah pengorbanan yang harus kita hargai dan jaga.
- Sejarah adalah guru terbaik. Jangan biarkan masa lalu yang kelam terulang kembali.
- G30S/PKI adalah pengingat betapa pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.
- Mari kenang jasa pahlawan revolusi dengan penuh hormat dan doakan agar mereka tenang di sisi-Nya.
- Mari jaga keutuhan bangsa dengan semangat persatuan dan kesatuan, seperti yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan revolusi.
- Tidak ada tempat bagi ideologi yang merusak persatuan bangsa di Indonesia.
- Jangan pernah lupakan sejarah. Mari kita bangun masa depan dengan belajar dari masa lalu.
- Indonesia bersatu, tak akan runtuh oleh ideologi yang ingin menghancurkan persatuan.
- G30S PKI bukan hanya soal kejatuhan, tetapi kebangkitan bangsa yang mampu membedakan mana musuh dan mana saudara.
- Setiap kali kita menengok G30S PKI, ingatlah bahwa sejarah ada untuk mengajarkan: siapa yang lupa pada akar, akan tersapu badai perpecahan.
- Mengheningkan Cipta untuk mengenang dan mendoakan para pahlawan korban G30S PKI adalah wujud dari cinta Tanah Air.
- Sudah cukup negeri terkeroyok, mari bersatulah lindungi negeri dengan kompak, Menolak lupa G30S PKI.
- Mari berjuang hingga tumpah darah penghabisan seperti para pahlawan yang gugur dalam Peristiwa G30S PKI untuk Mempertahankan Tanah Air.
- Maju tak gentar membela yang benar. Jangan mau terpecah belah dan tergoyahkan. Para Pahlawan telah rela kehilangan nyawa demi persatuan Indonesia.
- Persatuan dan kesatuan bangsa adalah cita-cita. Menghargai jasa para pahlawan revolusi adalah salah satu jalan untuk menggapainya.
- Kita tidak boleh lengah. Sejarah mengajarkan kita pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman ideologi."
- Mari terus jaga bangsa ini dari ancaman yang merongrong keutuhan dan kemerdekaan."
- G30S/PKI mengajarkan kita pentingnya persatuan dan kesetiaan kepada negara."
- Gerakan 30 September penyiksaan pahlawan sejati yang telah membela negeri, sungguh menyayat hati.
- Semoga perjuangan Pahlawan Revolusi tidak sia-sia dalam memperjuangkan Bangsa Indonesia, Indonesia adalah negara yang kuat.
- Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
- Kenanglah jasa para pahlawan revolusi dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa."
- Peringatan G30S/PKI adalah momentum untuk merefleksikan nilai-nilai kebangsaan."
- Pengorbanan pahlawan revolusi menjadi pengingat abadi betapa berharganya persatuan bangsa."
- Jangan pernah lupakan perjuangan para pahlawan revolusi yang gugur demi bangsa.Pancasila adalah benteng kita dari segala bentuk ancaman ideologi asing.
- Jangan biarkan tragedi kelam G30S PKI terulang lagi di masa mendatang. Hapuskan segenap pikiran kotor dan nafsu pemecah belah, lalu mari kita bersatu dalam balutan dasar Pancasila.
- Darahmu tumpah di Tanah Pusaka, jiwamu mengawal tegaknya Indonesia, engkau pahlawanku, engkau kusuma negaraku!
- Mari katakan tidak untuk PKI! Jangan beri tempat PKI untuk hidup di Indonesia. G30S/PKI merupakan bukti kekejamannya.
Pilihan Editor: Serba-Serbi Film Pengkhianatan G30S/PKI, Sutradara Arifin C. Noer: Benar-benar Gila. Edan!