Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prevalensi Kanker Paru-paru Semakin Lama Semakin Meningkat, Ini Jenisnya

image-gnews
Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang mengalami batuk berkepanjangan yang semakin lama disertai dengan gejala lain, seperti nyeri dada, mengi, suara serak, kelelahan, dan penurunan berat badan. Kondisi ini dapat menunjukkan bahwa seseorang mengalami kanker paru-paru.

Meskipun tidak menjadi perokok, tetapi kanker paru-paru juga dapat terjadi pada seseorang yang tidak merokok. 

Dikutip channelnewsasia, menurut Dr. Toh Chee Keong, ahli onkologi medis dari Curie Oncology, “Kanker paru-paru sering dianggap sebagai penyakit perokok. Penting bagi kita untuk menetapkan bahwa mereka yang tidak merokok juga bisa berisiko.” Faktanya, sebuah studi 2018 oleh Pusat Kanker Nasional Singapura menunjukkan, hampir setengah dari pasien kanker paru-paru tidak pernah merokok. 

Pada dasarnya, kanker paru-paru terjadi karena DNA masuk ke overdrive dan menghasilkan lebih banyak sel paru-paru daripada yang dibutuhkan dengan sangat cepat. Menurut mayo clinic, proses ini menghasilkan tumor dan dapat menyerang jaringan paru-paru. Kondisi ini dapat terjadi karena menghirup asap rokok atau menjadi perokok pasif. Meskipun awalnya tubuh mampu memperbaiki kerusakan, tetapi dengan paparan berulang, sel-sel yang lebih sehat menjadi rusak dan menyebabkan berubah menjadi kanker.

Selain riwayat keluarga, kanker paru-paru dapat terjadi karena paparan gas, seperti radon yang dihasilkan dari pemecahan alami uranium di tanah, batu, dan air. Selain itu, paparan asap minyak goreng juga menjadi faktor risiko yang kuat, menurut studi yang melibatkan 328 wanita tidak merokok Sekolah Kesehatan Masyarakat Saw Swee Hock dan Sekolah Pascasarjana Kedokteran Duke, NUS. Berdasarkan studi tersebut, mereka yang memasak di rumah lebih dari lima kali seminggu memiliki tingkat agen penyebab kanker lebih tinggi dalam urin. 

Kanker paru-paru juga dapat terjadi karena paparan asap rokok atau menjadi perokok pasif. Bahkan, sebesar 20-30 persen perokok pasif menderita kanker paru-paru.  "Asap tembakau terbuat dari campuran kompleks dari ribuan senyawa," kata Dr Toh. "Dan komposisi asap rokok pasif berubah saat berinteraksi dengan lingkungan."

Jenis Kanker Paru-paru

Ada dua jenis utama kanker paru-paru, yaitu:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Kanker paru-paru sel kecil 

Berdasarkan lung.org, ada dua jenis kanker paru-paru sel kecil yang berbeda, yaitu karsinoma sel kecil dan kanker sel kecil/sel besar campuran atau kanker paru-paru sel kecil gabungan. Jenis kanker paru-paru sel kecil dinamai berdasarkan jenis sel yang ditemukan dalam kanker. Selain itu, penamaan jenis ini juga sesuai dengan bagaimana sel terlihat ketika dilihat di bawah mikroskop. Kanker paru-paru sel kecil hampir selalu dihubungkan dengan merokok.

2. Kanker Paru-Paru Non-Sel Kecil

Kanker paru-paru non-sel kecil lebih sering terjadi yang tercatat dialami sekitar 80 persen dari kasus kanker paru-paru. Jenis kanker ini biasanya tumbuh dan menyebar ke bagian lain dari tubuh lebih lambat daripada kanker paru-paru sel kecil. Ada tiga jenis kanker paru-paru non-sel kecil, yaitu:

  • Adenokarsinoma: suatu bentuk kanker paru non-sel kecil yang sering ditemukan di area luar paru-paru.
  • Karsinoma sel skuamosa: biasanya ditemukan di pusat paru-paru di sebelah tabung udara (bronkus).
  • Karsinoma sel besar: kanker paru-paru ini dapat terjadi di bagian mana pun dari paru-paru dan cenderung tumbuh dan menyebar lebih cepat daripada adenokarsinoma atau karsinoma sel skuamosa.

pilihan editor: Pakar Ingatkan Pria Lebih Berisiko Kena Kanker Paru

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hubungan Batuk Berdahak dan Berkepanjangan dengan Gejala Kanker Paru-Paru

8 jam lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Hubungan Batuk Berdahak dan Berkepanjangan dengan Gejala Kanker Paru-Paru

Gejala kanker paru-paru dapat dikenali dengan batuk berdahak dan berkepanjangan. Dua kondisi ini memiliki hubungan yang berkaitan satu sama lain.


Tips Mencegah Paparan Bahaya ketika Menjadi Perokok Pasif

4 hari lalu

Ilustrasi larangan merokok. ChinaFotoPress/Getty Images
Tips Mencegah Paparan Bahaya ketika Menjadi Perokok Pasif

Beberapa orang kerap menjadi perokok pasif karena berada di sekitar asap rokok yang dapat membahayakan kesehatan. Simak tips berikut.


Eks CEO Youtube Susan Wojcicki Meninggal Akibat Kanker Paru, Ini Penyebab dan Gejala nya

58 hari lalu

Susan Wojcicki umumkan mengundurkan diri sebagai CEO Youtube pada Kamis, 16 Februari 2023. Foto: Instagram/@susanwojcicki
Eks CEO Youtube Susan Wojcicki Meninggal Akibat Kanker Paru, Ini Penyebab dan Gejala nya

Susan Wojcicki eks CEO YouTube dan eksekutif Google meninggal di usia 56 tahun setelah dua tahun berjuang melawan kanker paru-paru.


Macam Terapi untuk Kanker Paru dan Bedanya

14 Agustus 2024

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Macam Terapi untuk Kanker Paru dan Bedanya

Banyaknya pilihan terapi kanker paru diharapkan dapat memberikan harapan hidup lebih berkualitas dan menurunkan angka kasus.


Pulmonolog Sebut Sederet Gejala Kanker Paru sehingga Perlu Deteksi Dini

14 Agustus 2024

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Pulmonolog Sebut Sederet Gejala Kanker Paru sehingga Perlu Deteksi Dini

Dokter paru menyebut beberapa gejala yang harus diwaspadai yang berhubungan dengan kanker paru dan memerlukan deteksi dini.


5 Negara dengan Penderita Kanker Terbanyak, Cina Tertinggi

9 Agustus 2024

Negara penderita kanker terbanyak di dunia. Foto: Canva
5 Negara dengan Penderita Kanker Terbanyak, Cina Tertinggi

Berikut adalah negara-negara dengan jumlah penderita kanker terbanyak di dunia. Cina tertinggi dengan total mencapai 4,8 juta kasus.


Dokter Paru Sebut Polusi Udara Bisa Sebabkan Kanker Paru

1 Agustus 2024

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Dokter Paru Sebut Polusi Udara Bisa Sebabkan Kanker Paru

Awas, paparan polusi udara yang berlangsung secara terus menerus bisa menyebabkan masalah pada paru-paru termasuk potensi kanker paru.


Pakar Ingatkan Pria Lebih Berisiko Kena Kanker Paru

1 Agustus 2024

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Pakar Ingatkan Pria Lebih Berisiko Kena Kanker Paru

Pakar mengatakan laki-laki lebih rentan terserang kanker paru, bahkan menjadi kanker paling mematikan bagi laki-laki


7 Peraturan Anyar Soal Rokok dalam PP Kesehatan

1 Agustus 2024

Pedagang menjual rokok eceran di kawasan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Jumat 30 Desember 2022. Pemerintah berencana melarang penjualan rokok batangan atau ketengan mulai tahun depan. Artinya orang harus membeli rokok per bungkus. Hal ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) No 25 Tahun 2022 tentang Program Penyusunan Peraturan Pemerintah Tahun 2023.Aturan itu disebut untuk menjaga kesehatan masyarakat. TEMPO/Subekti.
7 Peraturan Anyar Soal Rokok dalam PP Kesehatan

PP Kesehatan yang berisi 1.127 pasal itu di antaranya yang mengatur soal rokok seperti larangan rokok eceran.


Memanfaatkan VATS, Bedah Torakoskopi untuk Pengobatan Kanker Paru

24 Juli 2024

dr. Hariadi Hadibrata, Sp.BTKV, dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular RS Siloam MRCCC Semanggi. Dok. RS Siloam
Memanfaatkan VATS, Bedah Torakoskopi untuk Pengobatan Kanker Paru

Inovasi teknologi bedah minimal invasif melahirkan torakoskopi, yaitu bedah toraks dengan sayatan minimal dan dibantu video kamera, dikenal sebagai Video Assisted Thoracoscopic Surgery (VATS).