Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Penularan Flu Singapura dengan Vaksinasi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)
Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo Sp.A(K), mengatakan vaksinasi bisa membantu mencegah serangan penyakit tangan, kaki, dan mulut HFMD, yang juga disebut flu Singapura, pada anak. Vaksin HFMD saat ini sudah tersedia di Indonesia dan dapat dimanfaatkan untuk menekan risiko penularan flu Singapura pada anak.

"Efikasinya di atas 78 persen tapi berapa lama efektivitasnya itu memang masih perlu diteliti. Sama seperti vaksin COVID-19, sampai sekarang juga masih dalam penelitian," kata Edi dalam diskusi daring pada Senin, 28 Oktober 2024.

Vaksin HFMD dapat diberikan kepada anak berusia 6 bulan hingga 3 tahun agar memiliki kekebalan terhadap enterovirus, virus penyebab flu Singapura, termasuk EV71. Pemberian dua dosis vaksin HFMD dengan interval pemberian dosis pertama dan kedua satu bulan dapat membantu melindungi anak dari penularan virus.

Seperti pemberian vaksin yang lain, Edi mengatakan vaksinasi HFMD bisa saja menimbulkan kejadian ikutan pasca-imunisasi seperti demam ringan, nyeri badan, maupun mual pada anak. Di samping pemberian vaksin, ia mengatakan penularan HFMD pada anak dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat atau PHBS.

"Sanitasi ampuh untuk mencegah. Sanitasi diri sendiri dan lingkungan perlu diperbaiki, mulai dari tempat makan, minum. Jangan ada kontak, kalau memang ada yang kena dalam satu keluarga, sebaiknya diisolasi," sarannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sumber penularan
Kementerian Kesehatan selama triwulan pertama 2024 mencatat 6.500 kasus penyakit tangan, kaki, dan mulut pada anak. Untuk menekan risiko penularan penyakit tersebut, Kemenkes pada pada Mei 2024 mengeluarkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap peningkatan kasus HFMD. Dalam surat edaran tersebut, kementerian menginstruksikan pemerintah daerah dan penyelenggara fasilitas pelayanan kesehatan mengantisipasi penularan flu Singapura.

Penyakit tangan, kaki, dan mulut antara lain ditandai demam, munculnya ruam pada kulit, serta benjolan kecil pada telapak kaki dan tangan, kehilangan nafsu makan, nyeri pada tenggorokan, serta lesi pada lidah, gusi, atau bagian dalam mulut lain. Penularan penyakit dapat terjadi melalui kontak langsung dengan penderita. 

Cairan hidung dan tenggorokan, ludah, cairan dari lepuhan, atau kotoran pasien bisa menjadi sumber penularan penyakit. Penyakit ini bukan tergolong penyakit berat, dan bisa sembuh dalam waktu 7-10 hari.

Pilihan Editor: Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Merawat Pasien Flu Singapura di Rumah dari IDAI

4 jam lalu

Flu Singapura.
Tips Merawat Pasien Flu Singapura di Rumah dari IDAI

Berikut tips yang bisa dilakukan pengasuh atau orang tua untuk merawat anak pasien flu Singapura di rumah agar tak menular ke anggota keluarga lain.


Lima Tahun Indonesian AID: Kontribusi untuk Diplomasi dan Pembangunan Dunia

10 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, melepas secara simbolis bantuan vaksin polio bPOV produksi PT Bio Farma ke Afganistan, di Kantor Bea dan Cukai Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis, 7 Maret 2024. Dok. LDKPI
Lima Tahun Indonesian AID: Kontribusi untuk Diplomasi dan Pembangunan Dunia

Indonesian AID menjadi garda terdepan diplomasi pembangunan Indonesia dengan kontribusi signifikan dalam 5 tahun terakhir.


WHO Izinkan Penggunaan Vaksin Cacar Monyet Bavarian Nordic pada Remaja

14 hari lalu

Seorang pejabat kesehatan Kongo memberikan vaksinasi mpox kepada staf medis, sebuah langkah penting dalam upaya untuk menahan wabah cacar monyet yang telah menyebar dari episentrumnya, di sebuah rumah sakit di Goma, provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik Kongo, 5 Oktober 2024. REUTERS/Stringer
WHO Izinkan Penggunaan Vaksin Cacar Monyet Bavarian Nordic pada Remaja

Usia 12-17 tahun dipertimbangkan sebagai kelompok rentan terpapar penyakit cacar monyet yang memicu kekhawatiran dunia


Guru Besar UGM Sebut Anak Berkebutuhan Khusus Juga Perlu Imunisasi

19 hari lalu

Petugas memberikan vaksinasi polio terhadap anak saat Hari Bebas Kendaraan Car Free Day, Dukuh Atas, Jakarta, Minggu, 15 September 2024.Puskesmas Setia Budi melakukan jemput bola atau turun langsung memberikan vaksin polio tipe dua kepada masyarakat selama Car Free Day (CFD) untuk mencegah penyebaran virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum menerima imunisasi lengkap. Sebelumnya, Pemda DKI Jakarta sejak 23 Juli 2024 mengadakan vaksinasi polio putaran kedua. TEMPO/Ilham Balindra
Guru Besar UGM Sebut Anak Berkebutuhan Khusus Juga Perlu Imunisasi

Imunisasi tetap harus diberikan kepada anak berkebutuhan khusus selama tidak memiliki gangguan medis yang menyertai.


Hari Rabies Dunia, WHO dan FAO Menyoroti Perlunya Tindakan Cepat untuk Cegah Kematian Akibat Rabies

31 hari lalu

Ilustrasi suntik rabies. AP/Wally Santana
Hari Rabies Dunia, WHO dan FAO Menyoroti Perlunya Tindakan Cepat untuk Cegah Kematian Akibat Rabies

WHO dan FAO mendorong tindakan di seluruh Indonesia untuk menghentikan kematian akibat rabies pada manusia.


Ini Cara Kemenkes Kejar Target Imunisasi Polio, Usia di Bawah 7 Tahun jadi Prioritas

38 hari lalu

Petugas memberikan vaksinasi polio terhadap anak saat Hari Bebas Kendaraan Car Free Day, Dukuh Atas, Jakarta, Minggu, 15 September 2024.Puskesmas Setia Budi melakukan jemput bola atau turun langsung memberikan vaksin polio tipe dua kepada masyarakat selama Car Free Day (CFD) untuk mencegah penyebaran virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum menerima imunisasi lengkap. Sebelumnya, Pemda DKI Jakarta sejak 23 Juli 2024 mengadakan vaksinasi polio putaran kedua. TEMPO/Ilham Balindra
Ini Cara Kemenkes Kejar Target Imunisasi Polio, Usia di Bawah 7 Tahun jadi Prioritas

Imunisasi tambahan polio digencarkan. Polio dapat menyebabkan dampak serius, salah satunya kelumpuhan permanen.


Kasus DBD Melonjak, Pemberian Vaksin DBD Pertama di Pulau Jawa Digeber di Kabupaten Probolinggo

44 hari lalu

Ilustrasi vaksin DBD (demam berdarah). Shutterstock
Kasus DBD Melonjak, Pemberian Vaksin DBD Pertama di Pulau Jawa Digeber di Kabupaten Probolinggo

Pemberian vaksin DBD dilakukan bertahap dan bekerja sama dengan PT Bio Farma (Persero) untuk menyasar 1.120 anak di Kabupaten Probolinggo.


BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

45 hari lalu

An illustration of a monkeypox vaccine. (ANTARA/Shutterstock/am/rst)
BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan pemerintah tak hanya mengimpor vaksin itu.


Sudah Pernah Terkena DBD, Bisakah Terinfeksi Lagi?

50 hari lalu

Petugas kesehatan Puskesmas melakukan fogging (pengasapan) dan membasmi sebaran sarang nyamuk Aedes Aegepty, di lingkungan RT.9 RW 8 Kampung Baru I Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 29 Mei 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat tajam mencapai 7.142 orang terjangkit dan 15 orang meninggal dunia terdiri anak - anak dan orang tua lanjut usia, selain itu pemerintah mengingatkan kepada masyarakat selalu rajin melakukan langkah antisipasi untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan upaya 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing - masing. TEMPO/Imam Sukamto
Sudah Pernah Terkena DBD, Bisakah Terinfeksi Lagi?

Sebagian orang yang pernah terinfeksi DBD beranggapan mereka sudah kebal, tidak akan terinfeksi lagi. Bagaimana faktanya?


Menkes Sebut 88 Penderita Mpox di Indonesia Sembuh, Vaksin dan Alat Periksa Sudah Disebar

53 hari lalu

Petugas kesehatan membantu seorang penumpang yang sakit dari Malaysia saat melakukan pengawasan di Pelabuhan Dumai, Riau, Jumat, 30 Agustus 2024. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Dumai meningkatkan pengawasan terhadap penumpang yang tiba dari luar negeri untuk mencegah penyebaran penyakit cacar monyet (Mpox) masuk ke Riau dengan cara mendeteksi suhu tubuh penumpang dan akan memberlakukan pengisian aplikasi SATUSEHAT Health Pass untuk masuk ke pelabuhan itu. ANTARA/Aswaddy Hamid
Menkes Sebut 88 Penderita Mpox di Indonesia Sembuh, Vaksin dan Alat Periksa Sudah Disebar

Menkes Budi Gunadi Sadikin memastikan penderita Mpox atau cacar monyet varian virus clade IIB di Indonesia sudah sembuh 100 persen.