Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Abaikan Kuduk Kaku Pelawat

image-gnews
Vaksin Meningitis Men ACWY-135 di gudang obat Novartis, Jakarta. TEMPO/Seto Wardhana
Vaksin Meningitis Men ACWY-135 di gudang obat Novartis, Jakarta. TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO Interaktif, Apakah Anda anggota jemaah haji atau orang yang bepergian ke kawasan sabuk Sahara Afrika, seperti Senegal, Mauritania, Mali, Sudan, Chad, serta Ethiopia, dan daerah sekitarnya? Hati-hati bila leher terasa kaku alias mengalami ketidakmampuan melenturkan leher maju secara pasif karena otot leher meningkat dan mengalami kekakuan.

Memang gangguan itu tampaknya sepele, tapi, menurut penelitian, 70 persen kasus bakteri meningitis pada orang dewasa menyerang kuduk. Menurut ahli penyakit dalam bagian alergi imunologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Iris Rengganis, gejala awal penyakit yang berasal dari daerah Sub-Sahara ini sering kali tidak spesifik dan mirip flu. Bahkan seorang tenaga kesehatan profesional sering kesulitan mendiagnosis gejala ini secara dini.

"Gejala klasiknya, leher atau kuduk kaku, ruam petechial, tidak muncul sampai penyakit dalam keadaan lanjut. Langsung cek suap tenggorok," ujar Iris. Gejala lainnya yakni demam, muntah, sakit kepala berat, silau atau sensitif terhadap cahaya, sangat mengantuk, bingung, sakit tenggorokan, dan kesadaran menurun. Ruam juga sering muncul, meski tidak selalu ditemukan pada semua kasus.

Jika ada tanda-tanda awal dan diabaikan, gejala bisa memburuk. Seseorang bisa merasa sakit di bagian persendian atau otot dan anggota gerak. Tangan dan kaki dingin, menggigil, pernapasan cepat atau kesulitan bernapas. Selain itu, akan muncul ruam bintik data atau bintik-bintik merah atau ungu dan berkembang menjadi bercak merah atau lesi ungu. "Karena, setelah muncul tanda awal, seseorang harus langsung dicek kesehatannya. Jika sudah telanjur kena, dia harus diisolasi hingga pengobatannya tuntas. Keluarganya pun harus ikut dicek," kata Iris.

Penyakit ini menular bisa melalui udara saat penderita batuk, bersin, atau melakukan kontak langsung, misalnya berciuman. "Seperti kalau ada orang flu," ujarnya. Penyakit ini menyerang selaput otak dan sumsum tulang belakang. Dalam waktu 24-38 jam bisa menimbulkan kematian. Apalagi tanpa pengobatan, tingkat kematian ini bisa mencapai 70-90 persen. Meningitis ini rentan menyerang anak-anak dan orang lanjut usia. Di Amerika Serikat, penyakit ini juga menjadi penyebab kematian anak-anak.

Risiko meningitis ini menjadi lebih besar pada perokok. Bakteri ini juga bercokol di tenggorokan atau jalan napas. Sedangkan rokok mengganggu pernapasan. "Rokok akan memperlemah tenggorokan dan bakteri senang di tenggorokan yang lemah," ujar dokter Iris.

Meningitis, yang disebabkan oleh virus meningokokus yang berasal dari sabuk Sahara Afrika, dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman, berbagi makanan dalam satu sendok, pemakaian sikat gigi bersama, dan merokok bergantian dalam satu batang. Tingkat pencegahannya adalah, pertama, jangan lakukan itu semua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pencegahan berikutnya adalah menjalani vaksinasi. "Vaksin ini terbukti efektif mencegah penyakit meningokokus," kata dokter Iris. Vaksinasi harus dilakukan setidaknya dua minggu atau 10 hari sebelum pergi. Alasannya, dalam waktu itu, tubuh akan membentuk antibodi untuk ketahanan terhadap penyakit ini. "Kalau vaksin disuntikkan dua hari sebelum keberangkatan, ya berisiko juga, karena antibodi belum terbentuk," ujarnya.

Selain vaksin Meningitis, dokter Iris menganjurkan untuk menjalani vaksinasi influenza. Vaksin ini juga akan mempertinggi daya tahan tubuh terhadap flu. Apalagi suhu di daerah Arab, Sub-Sahara, sangat kering.

Bagi orang yang alergi vaksinasi dan tak bisa ikut vaksinasi, sebagai gantinya dia harus mempunyai daya tahan tubuh yang kuat. "Gizi cukup, minum vitamin dan imunostimulator," kata dokter Iris. Selain itu, harus memakai masker untuk menghindari kontak udara dengan penderita serta banyak minum. Tentu saja melawat ingin sehat walafiat, bukan membawa-bawa penyakit dari negeri orang.

DIAN YULIASTUTI


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Manfaat Diet Rendah Garam

4 hari lalu

Ilustrasi garam epsom. Shutterstock
4 Manfaat Diet Rendah Garam

Berikut beberapa manfaat diet rendah garam bagi kesehatan tubuh.


6 Kebiasaan Orang Jepang yang Membuat Panjang Umur

5 hari lalu

Warga mendinginkan diri di bawah mesin pendingin kabut di tengah gelombang panas di Tokyo, Jepang, 9 Juli 2024.  Sebanyak enam orang meninggal dunia akibat sengatan panas di ibu kota Tokyo, saat Jepang dilanda gelombang panas yang mendorong pihak berwenang mengeluarkan peringatan kesehatan. REUTERS/Issei Kato
6 Kebiasaan Orang Jepang yang Membuat Panjang Umur

Mengintip rahasia orang Jepang yang mampu bertahan hidup hingga berusia lebih dari 100 tahun. Mulai dari pola hidup sehat hingga bersikap positif.


Australia Memuji Indonesia dalam Menangani Wabah Rabies

5 hari lalu

Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kota Administrasi Jakarta Selatan berkolaborasi dengan Kecamatan Tebet dan Kelurahan Kebon Baru menggelar vaksinasi rabies gratis khusus hewan peliharaan: kucing, anjing, musang, dan kera. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Australia Memuji Indonesia dalam Menangani Wabah Rabies

Australia memuji kepemimpinan Indonesia dalam memobilisasi layanan kesehatan manusia dan hewan untuk mengatasi wabah rabies.


Cara Mempertahankan Gula Darah Normal

7 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Cara Mempertahankan Gula Darah Normal

Gula darah yang normal bisa mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut adalah pentingnya menjaga gula darah agar tetap dalam batas normal.


Terpopuler: Jokowi Bilang Mulus saat Pesawat Presiden Mendarat di Bandara IKN; Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 September

12 hari lalu

Pesawat Kepresidenan RJ-85 yang ditumpangi Presiden Joko Widodo saat tiba di Bandara Nusantara, IKN, Kalimantan Timur, Selasa (24/9/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)
Terpopuler: Jokowi Bilang Mulus saat Pesawat Presiden Mendarat di Bandara IKN; Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 September

Pesawat kepresidenan yang dinaiki Presiden Jokowi mendarat di Bandara IKN untuk pertama kalinya, Selasa siang, 24 Maret 2024.


Segini Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 Terbaru September 2024

12 hari lalu

Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan di kantor cabang Proklamasi, Jakarta, Senin, 27 September 2021. Tempo/Tony Hartawan
Segini Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 Terbaru September 2024

Pemerintah bakal menerapkan sistem KRIS pada layanan BPJS Kesehatan mulai 2025. Segini tarif iuran BPJS Kesehatan kelas 1,2,3 saat ini.


6 Langkah Membantu Teman yang Kecanduan Sesuatu

12 hari lalu

Ilustrasi perempuan berbincang dengan temannya di luar ruangan. Foto: Pixabay/NickyPe
6 Langkah Membantu Teman yang Kecanduan Sesuatu

Pakar mengatakan teman dan keluarga berperan penting dalam proses pemulihan orang yang kecanduan sesuatu. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan.


Pembatalan Kenaikan Cukai Rokok Dinilai Mengancam Kesehatan Publik

12 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pembatalan Kenaikan Cukai Rokok Dinilai Mengancam Kesehatan Publik

Forum Warga Kota Indonesia (FAKTA) Indonesia menilai pembatalan kenaikan cukai rokok bisa mengancam kesehatan publik.


8 Tips Trekking Pemula agar Aman dan Menyenangkan

14 hari lalu

Perbedaan Hiking dan Trekking
8 Tips Trekking Pemula agar Aman dan Menyenangkan

Sebelum memulai trekking, ketahui beberapa tips trekking untuk pemula. Hal ini agar selama trekking tetap aman.


Kasus Sec Bowl Cuci Alat Masak di Toilet, Praktisi Kesehatan: Konsumen Bisa Keracunan

16 hari lalu

Sec Bowl. Foto : Instagram/Rius Vernandes,
Kasus Sec Bowl Cuci Alat Masak di Toilet, Praktisi Kesehatan: Konsumen Bisa Keracunan

Praktisi kesehatan mengatakan kasus Resto Sec Bowl yang mencuci alat masak di toilet berbahaya pada kesehatan konsumen.