TEMPO.CO , Jakarta:Artis yang berkarir solo punya kemungkinan dua kali lebih besar meninggal prematur dibandingkan artis yang berkarir bersama band. Hasil penelitian ilmuwan dari University of Liverpool yang dipublikasikan jurnal online BMJ Open, menyatakan artis solo di Eropa punya peluang 10 persen kematian prematur. Artis solo Amerika lebih besar lagi: kemungkinannya sampai 20 persen.
Yang menarik, situasi ini tidak terjadi untuk anggota band. Peneliti percaya ini disebabkan adanya dukungan yang diberikan sesama anggota band. Michael Jackson misalnya meninggal pada 2009 dalam usia 50 tahun, Jimi Hendrix meninggal pada 1970 dalam usia 27 tahun, serta Whitney Houston yang meninggal pada 2012 dalam usia 48 tahun. Penyanyi Inggris Amy Winehouse juga meninggal pada 2011 dalam usia 27 tahun.
Peneliti menemukan bahwa artis solo pop dan rock dari Amerika utara mempunyai peluang 22,8 persen peningkatan risiko meninggal prematur dibandingkan 10,2 persen peningkatan risiko pada artis band. Sementara artis solo Eropa punya peluang 9,8 persen peningkatan risiko meninggal prematur dibandingkan 5,4 persen peningkatan risiko pada artis band.
Adanya dukungan dari anggota band membuat suasana artis band lebih protektif, sementara artis solo tidak merasakah hal tersebut. Pada akhirnya ini berpengaruh pada kesehatan mental artis.
Honey Langcaster-James, psikolog yang menspesialisasikan pada bidang perilaku selebritas, juga percaya dukungan anggota band bersifat protektif. "Artis solo umumnya mempunyai pendekatan hidup dalam perilaku yang soliter," kata Honey sebagaimana dilansir situs Daily Mail, Jumat 21 Desember 2012.
DAILYMAIL | AMIRULLAH