TEMPO.CO, Jakarta - Sudah cukup banyak orang yang tahu Air Susu Ibu (ASI) kaya dengan nutrisi terbaik bagi bayi. Namun, belum banyak yang tahu seberapa banyak jumlah bakteri mikrobiotik yang terkandung dalam ASI. Menurut sebuah studi yang dilakukan peneliti Spanyol, ASI mengandung sekitar 700 spesies bakteri.
Peneliti telah mengetahui sebelumnya bahwa ASI adalah instrumen dalam menciptakan flora bakteri pada bayi atau menciptakan sekelompok bakteri unik yang terdapat pada setiap orang. Namun, hingga penelitian yang dilakukan ilmuwan Spanyol ini, belum diketahui tipe spesies apa yang terdapat pada ASI dan apa sebenarnya peran mereka.
Nah, untuk menjawab soal itu, ilmuwan Spanyol meneliti ASI dari 18 ibu berbeda. Dalam penelitiannya, periode yang dilakukan dibedakan menjadi tiga, yaitu ASI enam bulan setelah bayi lahir, ASI satu bulan setelah bayi lahir, dan kolostrum (susu pertama yang keluar sesaat setelah bayi lahir).
"Ini adalah salah satu studi pertama untuk mendokumentasikan keragaman bakteri dengan menggunakan teknik pirosekuensi pada sampel kolostrum dan ASI yang dikumpulkan setelah satu dan enam bulan setelah menyusui," kata peneliti sebagaimana dilansir situs Medical Daily.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition ini menemukan terdapat 700 spesies pada kolostrum, kebanyakan adalah spesies Weissella, Leuconostoc, Staphylococcus, Streptococcus, dan Lactococcus. Saat bayi tumbuh dewasa, dominasi spesies bakteri itu kebanyakan berubah menjadi spesies Veillonella, Leptotrichia, dan Prevotella.
Menurut peneliti, faktor-faktor sebelum kelahiran mempengaruhi keragaman bakteri pada ASI. Sebagai contoh, ibu yang kelebihan berat badan cenderung mempunyai keragaman bakteri yang lebih sedikit. Begitu juga yang terjadi pada ibu yang memilih kelahiran dengan caesar.
Meskipun begitu, ibu yang melakukan kelahiran caesar karena pertimbangan darurat punya keragaman bakteri yang menyaingi ibu yang melahirkan secara normal. Peneliti juga mendapatkan bahwa keadaan hormonal ibu bisa mempengaruhi keragaman bakteri pada ASI.
Kini temuan tersebut telah memacu peneliti untuk mengungkap apakah bakteri dalam ASI memainkan peran dalam metabolisme atau imunitas seseorang. Apakah bakteri membantu bayi mencerna ASI, ataukah bakteri membantu bayi membedakan antara zat asing menguntungkan. "Apakah bakteri dalam ASI yang ditemukan dalam studi ini penting untuk perkembangan sistem imunitas," kata peneliti. (Baca juga: Kurang informasi bikin produksi ASI jadi sedikit)
MEDICAL DAILY | AMIRULLAH