TEMPO.CO, Jakarta- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Lucky S. Slamet, mengatakan, 17 jenis kosmetik yang dinyatakan pihaknya berbahaya, banyak dijual bebas via internet. Ke-17 kosmetik itu terdiri dari enam merek, yakni Hayfa, Cantik, dr. Nur Hidayat, Chrysant, Tabita, dan Green Aliva.
Menurut Lucky, internet memang banyak dimanfaatkan penjual kosmetik berbahaya karena konsumen tak bisa melihat produknya secara langsung. "Penjualan kosmetik via online memang menjadi tren," kata Lucky saat menggelar jumpa pers di kantornya, Senin, 13 Mei 2013.
Lucky menjelaskan, banyak konsumen tertarik pada janji-janji yang ditawarkan produsen kosmetik di internet, terutama obat pemutih kulit. Padahal, banyak kosmetik yang tidak punya izin edar dari BPOM.
Ia pun menyarankan konsumen untuk terlebih dulu menanyakan spesifikasi produk, termasuk nomer notifikasi BPOM, sebelum melakukan transaksi. "Paling aman jelas tanya dulu, bisa ke BPOM juga. Kalau produknya tidak jelas, jangan dibeli."
BPOM, kata Lucky, sudah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Kesehatan, soal maraknya peredaran kosmetik ilegal di internet. Kemenkominfo pun sudah menindaklanjutinya dengan melakukan screening sejumlah situs penjualan obat yang dinyatakan bahaya.
Dalam keterangan pers hari ini, BPOM merilis 17 jenis kosmetik berbahaya, karena mengandung zat Merkuri atau Raksa, Hidrokinon, Asam Retinoat, dan Resorsinol. Ke-17 kosmetik tersebut berasal dari enam merek, yakni:
1. Tabita (produk daily cream, night cream, dan skin care smooth lotion);
2. Green Aliva (produk walet cream mild night cream dan night cream acne);
3. Chrysant (produk skin care pemutih ketiak, cream malam jasmine, AHA Toner No.1, AHA Toner No.2, AHA Toner No.2+);
4. Hayfa (produk sunblock acne cream natural pagi dan sore, serta acne pagi dan sore);
5. dr.Nur Hidayat, SpKK (produk acne lotion, cream malam prima 1, acne cream malam);
6. Cantik (produk whitening vitamin E night cream dan whitening vitamin E day cream).
ISMA SAVITRI
Topik Terhangat:
Teroris | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita Lainnya:
Wiji Thukul, Koor Kapel dan Koo Ping Hoo
Asal-usul Nama Wiji Thukul
Teka-teki Wiji Thukul, Tragedi Seorang Penyair
Buruh Pabrik Panci Takut Lihat Aparat Berseragam
Kencan Pertama? Ini Cara Mengusir Grogi