Pito, Puruhito biasa disapa,penyuka gadget ini mengaku teknologi lah yang menarik dia mencintai Star Trek. "Seperti dulu ada adegan orang berkomunikasi lewat alat yang dibuka, yang sekarang seperti handphone," kata karyawan swasta ini. Padahal itu terjadi di era 1970an. "Banyak hal-hal yang di dunia Star Trek yang sekarang jadi kenyataan," ujar pria 38 tahun.
Sementara Daniel,23, menuturkan bahwa dulu sempat tergiur dengan Star Wars sebelum Star Trek. Tapi kisah perjalanan lintas galaksi dan teknologi yang digunakan awak USS Enterprise membuat dia menetapkan pilihan ke Star Trek saja. "Komunitas ini tak ada arah ke komersil sih, kami ini sesama penggemar yang saling kumpul dan saling bantu tambah koleksi, " kata Angga.
Harapan komunitas ini, Bowo melanjutkan adalah mendapat pengakuan dari Paramount Picture, pemegang lisensi Star Trek, sebagai wakil resmi untuk Indonesia. Tapi itu agak sulit karena terganjal masalah biaya. Padahal kalau dapat izin, Indonesia berhak menjadi tempat pameran Star Trek yang akan mendatangkan anjungan-anjuangan asli dari Kapal USS Enterprise. Aktivitas ini sudah dilakukan oleh komunitas serupa dari Malaysia dan Singapura.
DIANING SARI