TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan perempuan ingin selalu tampil cantik dengan berdandan. Hidup seperti tidak lengkap tanpa kosmetik. Benar adanya, jika make up bisa menambah kecantikan. Tapi tahukah Anda, make up memiliki banyak dampak negatif bagi kesehatan.
Masyarakat modern sangat bergantung pada produk kecantikan dan tidak pernah memikirkan dampak penggunaanya. Kebanyakan tergiur dengan wajah yang bersih, putih dan mulus seperti yang dijanjikan pemilik produk pada saat memasarkannya. Tapi pernahkah Anda berpikir bahwa seringkali kualitas dikompromikan untuk keuntungan saja?
Dilansir Boldsky, Senin 2 Maret 2015, berikut beberapa dampak negatif penggunaan makeup secara terus menerus.
Alergi Kulit
Dampak buruk lain dari memakai make up adalah alergi. Bentuk alergi itu bermacam-macam, mulai dari kulit kering, memerah, jerawat, sampai gatal. Ini disebabkan karena pada umumnya krim pelembab mengandung bahan kimia seperti deterjen di dalamnya.
Kelainan Perilaku
Lipstik mengandung logam seperti timah, kadmium, kromium, aluminium. Dengan menggunakan lipstik, secara tidak langsung Anda mengonsumsi bahan kimia tersebut. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan otak yang menyebabkan kelainan perilaku.
Masalah Ginjal
Kita sering menggunakan krim kulit, sabun dan lotion tubuh agar kulit lebih putih. Tapi tahukah Anda jika krim pemutih mengandung merkuri, logam yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan sistem saraf.
Masalah Pernapasan
Kebanyakan bubuk kosmetik yang setiap hari kita gunakan memiliki mineral berbahaya yang ketika dihirup dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen.
Kanker
Banyak produk kosmetik seperti krim cukur dan pelembab mengandung pengawet paraben. Paraben dapat memicu kanker payudara pada manusia. Hal ini sering dikatakan bahwa kanker adalah salah satu efek yang paling berbahaya dari make up.
Penuaan
Penggunaan pelembab dalam jangka waktu yang lama bisa menyebabkan keriput dan masalah kulit secara permanen.
Masalah Rambut
Penggunaan shampoo, pewarna rambut, gel, dan serum dapat merusak rambut. Sebagian besar barang-barang tersebut mengandung, formaldehida, bahan kimia berbahaya yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas rambut.
RINA ATMASARI | BOLDSKY