TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog anak dan keluarga, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, punya kiat agar anak Anda tak menjadi korban perisakan (bully) atau bahkan pelaku bully. Orang tua, kata dia, harus membiasakan seluruh anggotanya untuk menghargai satu sama lain, tanpa merendahkan.
"Misalnya hilangkan kebiasaan kakak mencemooh adik dan lainnya," kata dia dalam surat elektroniknya, Senin, 17 Juli 2017.
Di sisi lain, orang tua dan lingkungan pendidikan juga harus menyiapkan atau memberi penjelasan soal anak berkebutuhan khusus kepada anak-anak. Ini untuk menghindari agar anak-anak di lingkungan sekolah merisak rekan mereka yang berkebutuhan khusus.
"Mereka semestinya juga menyiapkan anak lainnya tentang kondisi teman mereka yang berbeda. Buat mereka (orang-orang di lingkungan itu) paham sehingga mereka dapat turut membantu, bukan malah mem-bully," kata Vera.
Vera mengatakan penjelasan tentang anak-anak berkebutuhan khusus ini sangat penting. Anak-anak bisa belajar memahami dan membantu teman lainnya yang punya kondisi khusus. "Sehingga empati pun sangat terasah," kata dia.
Lebih lanjut, Vera meminta para orang tua untuk lebih banyak meluangkan waktu bersama anak sembari memantau sosialisasi mereka. Tak hanya mengajarkan disiplin positif di rumah, orang tua juga harus membantu anak mengenal atau mengembangkan minat dan bakatnya. "Hargai langkah-langkah kecilnya. Beri contoh bagaimana Anda menghadapi kemarahan atau masalah," tutur Vera.
Terakhir, yang tak kalah penting, orang tua perlu meluangkan waktu untuk berdiskusi bersama anak cara menghindari atau menghentikan orang yang menganggu. "Ajarkan dia cara berdiri sendiri. Tingkatkan kepercayaan diri mereka dan buatlah sikap asertif sebagai kebiasaan," ujar Vera.
ANTARA