Mozaik Peradaban di Tengah Kebun 2  

Reporter

Editor

Senin, 6 Juni 2011 11:03 WIB

Mengoleksi Dulu, Berbagi Kemudian

TEMPO Interaktif, Jakarta - Berbagai koleksi itu dipajang di berbagai ruang museum. Nama-nama ruang itu di antaranya ruang Majapahit, ruang kolam Nandiswara, ruang Imari Jepang, ruang Dinasti Ming, ruang Cirebon, ruang Kaisar Wilhelm II, ruang Dewi Sri, ruang Dinasti Tang, ruang Pra-sejarah, serta ruang-ruang lainnya.

Di ruang Pra-sejarah, untuk menyebut contoh, terdapat 179 koleksi. Di ruang ini tersimpan berbagai tembikar dari masa neolitik Cina. Ada yang dari millenium ke-2 Sebelum Masehi (SM), maupun tembikar dari Dinasti Han abad ke-1 SM. Di sini juga tersimpan topeng kayu mumi dari Mesir abad ke-7 SM. Dua topeng kayu mumi ini ditemukan dari dua kuburan yang berbeda di Negeri Firaun tersebut. Ada juga Arca Shabti asal Mesir. Dalam kepercayaan Mesir Kuno, Shabti berfungsi sebagai pelayan orang di kehidupan berikutnya. Arca dari batu ini dibuat pada tahun 664 SM. Yang tak kalah menariknya, di ruang Pra-sejarah ini juga tersimpan patung marmer putih Julius Caesar dan arca marmer putih Isis, istri Dewa Osiris dalam mitologi Romawi. Kedua patung marmer ini dibuat pada abad ke-19 oleh seniman Italia.

Ruang dengan koleksi terbanyak adalah ruang Kaisar Wilhelm II. Di sini terdapat 547 koleksi, termasuk 72 miniatur perak Belanda, yatagon perak dari Turki, arca perunggu Maitreya dari Jawa Tengah abad ke-9, seta ujung panah serta kapak genggang dan pisau Adze dari Meksiko abad ke-3 SM. Ruang ini dinamakan ruang Kaisar Wilhelm II karena begitu memasuki ruang, lukisan cat minyak dengan ukuran besar dari Kaisar Wilhelm II terlihat langsung di dinding timur. Lukisan ini adalah pemberian sang Kaisar pada Gubernur Bank Sentral Prusia sewaktu sang bankir mengakhiri jabatannya setelah 50 tahun mengabdi pada kerajaan.

Selama bertahun-tahun berbagai arca, antefak, tembikar, patung terakota, patung logam, gerabah, porselen, dan benda bersejarah lainnya itu menjadi koleksi pribadi Sjahrial dan dinikmati secara terbatas. Namun, kesadaran akan sejarah dan peradaban ingin ia tularkan pada masyarakat luas. “Supaya masyarakat juga tahu sejarah dan peradaban,” ujarnya. Maka pada September 2010, dia membuka koleksi-koleksinya itu untuk umum melalui Museum di Tengah Kebun. Masyarakat bisa menikmati gratis tanpa dipungut biaya. Sejak dibuka utntuk umum, pengunjung yang datang telah lebih dari 1.500 orang.

Sebagai museum pribadi, Sjahrial membiayai sendiri museumnya. Dia mengungkapkan, dalam sebulan biaya perawatan dan pengamanan museum tidak cukup Rp 30 juta. Selain dilengkapi dengan kamera, alarm, dan alat keamanan lainnya, museum juga dikelola oleh 11 orang karyawan.




Museum dibuka pada hari Rabu, Kamis, Sabtu dan Minggu. Pada hari lainnya, museum ditutup untuk perawatan dan penelitian. Setiap kunjungan dibatasi 7-10 orang. Setiap kelompok pengunjung akan dipandu dengan seorang pemandu yang akan memberikan penjelasan terperinci tentang objek yang dipamerkan, baik dalam bahasa Indonesia dan atau Inggris. Tertarik mengunjungi Museum di Tengah Kebun? Reservasi kunjungan bisa dilakukan di http://www.museumditengahkebun.org/.

AMIRULLAH

Berita terkait

Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

1 Maret 2018

Anies Baswedan Siapkan Angkutan bagi Warga dalam Grebek Museum

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar gerakan berkunjung rutin ke museum atau yang lebih dikenal dengan sebutan Grebek Museum, digencarkan.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

1 Maret 2018

Anies Baswedan Siapkan Bus Gratis Ajak Warga Berwisata ke Museum

Program Gerebek Museum , yang diiniasi Anies Baswedan, berupaya menyediakan bus gratis membawa penduduk dari 2700 rukun warga di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

1 Maret 2018

Anies Baswedan Minta 2.700 RW Kerahkan Warganya Gerebek Museum

Program Gerebek Museum yang digagas Anies Baswedan bakal melibatkan 2.700 RW untuk mengerahkan warganya mengunjungi 72 museum di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

1 Maret 2018

Museum di St Petersburg Simpan Aneka Foto dan Kerajinan Indonesia

The Kunstkamera, sebuah muesum, di St. Petersburg menyimpan sejumlah koleksi foto-foto maupun koleksi kerajinan asli sejumlah daerah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

17 Januari 2018

Legiun Bungo, Museum Baru di Jambi

Generasi muda bisa belajar tentang sejarah dan pejuang Provinsi Jambi di museum ini.

Baca Selengkapnya

Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

16 Januari 2018

Museum Bahari Kebakaran, Penyebab Belum Diketahui

Museum Bahari di Jalan Pasar Ikan, Jakarta Utara, dilanda kebakaran pada Selasa pagi, 16 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

8 Januari 2018

3 Museum Makanan Eropa yang Menggoda Selera

Museum makanan di Eropa ini sangat unik dan menggoda selera.

Baca Selengkapnya

Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

4 Januari 2018

Museum Tsunami Aceh Dikunjungi Lebih 700 Ribu Wisatawan Pada 2017

Banyak wisatawan yang berkunjung ke Museum Tsunami Aceh pada Mei dan Desember 2017.

Baca Selengkapnya

Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

2 Januari 2018

Cerita Menikmati Libur Tahun Baru di Museum Bank Indonesia

Libur merayakan tahun baru masih berlangsung, pilihan tempat liburan cukup bervariasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

24 Desember 2017

Mengenal Kehidupan Putera-Puteri Keraton di Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu memiliki beberapa ruangan yang menyimpan berbagai koleksi keluarga istana di Tanah Jawa

Baca Selengkapnya