Kenapa 'Junk Food' Menyebabkan Obesitas  

Reporter

Editor

Rabu, 22 Juni 2011 07:22 WIB

telegraph.co.uk

TEMPO Interaktif, Jakarta - Tahukah Anda, junk food berlemak menghancurkan sel-sel otak yang mengontrol berat badan. Menurut ilmuwan, kondisi itu mengarah ke lingkaran setan obesitas.

Temuan tersebut mungkin menjelaskan mengapa sangat sulit bagi orang gemuk untuk menurunkan berat badan.

Para peneliti memberi makan tikus apa yang mereka sebut "diet lemak tinggi khas Amerika" dan menemukan mereka menggandakan asupan kalori tiga hari kemudian.

Sebuah studi lebih lanjut menunjukkan, mereka memiliki peradangan di hipotalamus, bagian otak berisi neuron yang mengendalikan berat badan. Peradangan itu berhenti beberapa hari kemudian, tapi kemudian kambuh setelah empat minggu.

Menurut peneliti utama Dr. Yosua Thaler dari Diabetes and Obesity Centre of Excellence di Universitas Washington di Seattle, Amerika Serikat, para ilmuwan juga mendeteksi respons penyembuhan terhadap cedera otak yang disebut gliosis.

"Gliosis biasanya terlihat dalam kondisi cedera saraf, seperti stroke dan multiple sclerosis," ujarnya. "Kami berspekulasi bahwa gliosis awal yang kami lihat mungkin menjadi respons protektif yang gagal dari waktu ke waktu."

"Kami juga mendeteksi kerusakan, dan akhirnya kehilangan neuron yang mengontrol berat."

"Peluang cedera otak sebagai akibat dari konsumsi berlebihan dari diet khas Amerika menawarkan penjelasan baru mengapa hilangnya berat badan yang berkelanjutan sangat sulit bagi sebagian besar individu obesitas," ujar Thaler.

"Belum jelas apakah cedera saraf ini dianggap bersifat permanen. Tapi, ini menyumbang pada peningkatan berat badan. Jika obat-obatan baru dapat dirancang membatasi cedera neuron selama makan berlebihan, mereka mungkin efektif dalam memerangi epidemi obesitas," tutur Thaler.

Hasil penelitian ini disajikan pada pertemuan tahunan "The Endocrine Society" ke-93 di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.

DAILY MAIL | ERWIN Z

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

5 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

14 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

21 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

22 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

23 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

23 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya