TEMPO.CO, Jakarta - Orang yang mengkonsumsi makanan kaya magnesium dalam jumlah banyak, seperti sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian, lebih sedikit terkena stroke. Hal tersebut terungkap dalam analisis internasional yang melibatkan 250 ribu orang yang hasilnya dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition belum lama ini.
Namun para peneliti mengungkapkan bahwa mereka tidak merekomendasikan orang untuk mengkonsumsi suplemen magnesium setiap hari. Sebab analisis tersebut difokuskan pada kandungan magnesium dalam makanan, sehingga kemungkinan ada aspek-aspek lain yang mempengaruhi temuan tersebut.
“Mengkonsumsi makanan kaya magnesium diasosiasikan dengan penurunan risiko stroke, khususnya ischemic stroke,” kata Susanna Larsson dalam artikel di jurnal tersebut. Ia seorang profesor di Karolinska Institute di Stockholm, Swedia. “Hasil studi ini mengungkapkan bahwa orang yang mengkonsumsi makanan sehat dengan makanan yang kandungan magnesiumnya tinggi seperti daun-daun sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian," ucap Susanna.
Larsson dan rekan-rekannya menelaah database selama 45 tahun untuk meneliti jejak pola konsumsi magnesium dan jumlah serangan stroke yang dialami. Dalam tujuh penelitian yang dipublikasikan selama 14 tahun, sekitar 250 ribu orang di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia diamati rata-rata selama 11,5 tahun. Sekitar 6.500 dari mereka atau tiga persennya mengalami stroke sejak diamati. Kebanyakan studi ini membolehkan para peneliti memantau faktor lain seperti sejarah keluarga.
Hasil studi ini menunjukkan setiap penambahan 100 miligram magnesium yang dikonsumsi orang setiap hari, risiko terkena ischemic stroke--stroke yang paling sering terjadi akibat penggumpalan darah--turun sebanyak 9 persen.
Sementara rata-rata orang Amerika mengkonsumsi magnesium sebanyak 242 miligram per hari. Pemerintah Amerika merekomendasikan agar pria dan wanita berusia di atas 31 tahun mengkonsumsi masing-masing 420 dan 320 miligram magnesium per hari.
Menurut Larsson, diperlukan penelitan lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain untuk mengetahui dengan pasti mengapa magnesium bisa menurunkan risiko stroke. Sementara ahli lain mengatakan bahwa temuan tersebut konsisten dengan rekomendasi dalam melakukan diet.
“Yang dimaksudkan adalah makanan yang sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-biian. Makanan tersebut rendah sodium, kaya potasium dan magnesium,” kata Larry Goldstein, direktur pusat stroke di Duke University Medical Center di Durham, North Carolina. “Ini adalah diet itu sendiri, bukan komponen dari dietnya,” ujarnya seperti dikutip situs kantor berita Reuters edisi 15 Januari 2012.
REUTERS | ARBA’IYAH SATRIANI
Berita terkait
Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu
2 hari lalu
Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?
Baca Selengkapnya5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke
6 hari lalu
Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.
Baca SelengkapnyaMakanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke
6 hari lalu
Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?
Baca SelengkapnyaMinum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui
6 hari lalu
Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?
Baca Selengkapnya12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi
6 hari lalu
Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.
Baca SelengkapnyaCegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini
7 hari lalu
Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.
Baca SelengkapnyaPola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke
7 hari lalu
Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaDari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami
13 hari lalu
Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.
Baca SelengkapnyaWHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global
20 hari lalu
Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.
Baca Selengkapnya5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar
27 hari lalu
Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.
Baca Selengkapnya