Hormon Pengaruhi Perempuan Menderita Obesitas  

Reporter

Editor

Senin, 30 Januari 2012 12:15 WIB

AP/Watson-Guptill , Brandi Simons

TEMPO.CO, Jakarta - Anggapan perempuan memiliki kelebihan berat badan atau obesitas karena kelebihan makan tidak seluruhnya benar. Faktor metabolisme hormon dalam tubuh ternyata memegang peranan penting.

Dalam tubuh manusia terdapat hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang yang disebut gut hormone. Hormon ini ada yang bersifat oreksigenik yang berfungsi menimbulkan rasa lapar dan bersifat anoreksigenik yang menekan rasa lapar.

"Pada perempuan obesitas, oreksigenik gut hormone meningkat dan anoreksigeniknya menurun," ujar dokter spesialis gizi klinik pada Departemen Radioterapi RSCM, Fiastuti Witjaksono, dalam sidang disertasi untuk memperoleh gelar doktor di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Senin, 30 Januari 2012.

Menurut Fiastuti, perempuan yang obesitas harus mulai melakukan diet melalui pemenuhan kebutuhan protein. Sebelum melakukan diet, perempuan dengan obesitas harus menghitung indeks masa tubuh terlebih dahulu.

Fiastuti pun memperkenalkan dua macam diet yang harus diberlakukan bagi perempuan dengan obesitas, yaitu diet protein sedang dan diet protein tinggi.

Diet protein sedang dilakukan dengan memenuhi kebutuhan protein 25 persen dari total energi di dalam tubuh. Sedangkan diet protein tinggi dilakukan dengan memenuhi kebutuhan komposisi protein 40,6 persen dari total energi.

Dalam disertasinya Fiastuti menyimpulkan pemenuhan 25 persen protein bisa didapat dari makanan dasar. Namun untuk diet tinggi protein, pemenuhan komposisi 40,6 persen agak sulit dilakukan kecuali dengan nutrisi tambahan, salah satunya kasein.

"Bahkan bila kita memakan putih telur yang paling banyak mengandung protein pun pemenuhan empat puluh persen komposisi protein tidak tercapai," ujar Fiastuti.

Fiastuti menyetarakan kebutuhan protein 40,6 persen sebagai 60 gram dari total energi dalam tubuh. Karena itu, dengan menghitung komposisi gizi dalam makanan, asupan protein bisa didapat dengan membeli nutrisi tambahan.

CHETA NILAWATY

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

23 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

24 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

24 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya