TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan dokter ahli pengobatan anti penuaan (anti-aging), sejak 13 Juli 2012 berkumpul di Jakarta, untuk menghadiri 3rd World Congress in Reversing Aging 2012. Peserta berasal dari 15 negara dengan pembicara dari Amerika Serikat, Italia, Lebanon, Kanada, Spanyol, Australia, dan Filipina.
Ketua Panitia kongres ini, dr Deby Vinski AAMS, menjelaskan kongres ini akan banyak membahas perkembangan teknologi terbaru di bidang perawatan medis anti-penuaan. “Bersiaplah menghadapi lompatan teknologi revolusi kedokteran anti aging,” kata Deby yang juga Presiden Indonesian Institute Of Aesthetics Anti Aging Medicine. Ini untuk pertama kalinya Jakarta dipercaya oleh World Society of Anti Aging Medicine menyelenggarakan kongres tahunan mereka.
Debby yakin Indonesia berpotensi menjadi kiblat kemajuan dan perkembangan dalam kedokteran anti aging dunia. Untuk itu, organisasinya bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI), mendirikan program magister anti aging pada 2013.
Selama kongres di Jakarta, para ahli anti aging melakukan sosialisasi pengawasan praktik perawatan kecantikan dengan mengandalkan teknologi. Dalam sesi seminar dibahas, tidak hanya pengawasan praktisi dalam perawatan antipenuaan, tapi juga berbagai tren dan obat-obatan terbaru di bidang ini.
