TEMPO.CO , Subang: Sekitar 60,4 persen dari 10.241 kasus penyakit pneumonia atau infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Subang, Jawa Barat, hinggap di kalangan balita. Koordinator Penanggulangan Penyakit ISPA Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Suwata, membeberkan penyebab serangan ISPA.
Menurut Suwata, serangan ISPA kebanyakan disebabkan akibat perilaku manusia dan kondisi sanitasi lingkungan yang kotor. "Misalnya, saat musim kemarau sekarang akibat menghirup debu atau air comberan yang dipakai menyiram," kata Suwata saat dihubungi Tempo, Kamis, 13 September 2012.
Sejauh ini, meski pun daya serang ISPA cukup tinggi, belum ada laporan dari rumah-rumah sakit atau pun puskesmas yang menyatakan ada korban hingga meninggal. "Kalau tahun 2011, yang meninggal akibat ISPA tercatat empat balita," kata Suwata.
Ia mewanti-wanti jika ada balita yang positif terserang ISPA segera melakukan pengobatan tingkat pertama di Puskesmas kemudian meminta atau dirujuk berobat ke rumah sakit.
Data di Puskesmas Sukarahayu Kecamatan Subang, menyebutkan, setiap hari tak kurang dari 100 pasien yang berkunjung menderita ISPA. "Ya kunjungan paling banyak," kata Kepala Puskesmas, Undang Kundang.
Pipit Nurhayati, 32 tahun, warga Karanganyar, meminta Dinas Kesehatan melakukan upaya pengobatan gratis atau penyuluhan kesehatan kepada warga. "Kan penyakit ISPA itu berbahaya, sementara kami belum tahu cara mengatasinya," tuturnya.
NANANG SUTISNA
Berita lain:
Hartati Murdaya Tak Takut Walau Ditembak Mati
Tewas Gara-gara Perbesar Penis dengan Silikon
Alasan Indonesia Terpilih Tuan Rumah Miss World
Meriah Halal Bihalal Jokowi di Kelapa Gading
KONI Minta PSSI Djohar Jangan Seperti Anak-anak
Berita terkait
Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya
3 jam lalu
Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan
42 hari lalu
Penderita penyakit ginjal diminta berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait sebelum meminum obat untuk mabuk perjalanan saat mudik Lebaran.
Baca SelengkapnyaBahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal
52 hari lalu
Pakar penyakit dalam menyebut ginjal bisa terganggu hambatan kimiawi seperti etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol.
Baca SelengkapnyaOlahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI
52 hari lalu
Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.
Baca Selengkapnya3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes
53 hari lalu
Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?
Baca SelengkapnyaBanyak Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda, Cek Apa Saja Penyebabnya
53 hari lalu
Gagal ginjal biasanya merupakan tahap akhir dari penyakit ginjal dengan kerusakan yang sudah cukup berat atau berlangsung lama.
Baca SelengkapnyaMengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak
55 hari lalu
Aneurisma otak yang pecah menimbulkan banyak gejala, termasuk "sakit kepala petir", yang dikenal dengan rasa sakit yang tiba-tiba dan menyiksa.
Baca Selengkapnya6 Manfaat Jus Seledri Untuk Kesehatan Tubuh, Cegah Diabetes hingga Menangkal Kanker
19 Maret 2024
Seledri adalah sayuran renyah dan berserat yang menawarkan sejumlah manfaat kesehatan. Lantas apa saja manfaatnya?
Baca SelengkapnyaWaspada, Pasien Diabetes Punya Faktor Tinggi Alami Gangguan Ginjal
15 Maret 2024
Faktor penyebab terbesar di dunia (termasuk juga di Indonesia) untuk gangguan ginjal adalah diabetes. Jalani gaya hidup sehat mulai sekarang.
Baca SelengkapnyaHari Ginjal Sedunia, Ini 4 Hal yang Penting Selamatkan Nyawa Pasien
14 Maret 2024
Hari Ginjal Sedunia tahun ini diperingati pada 14 Mret 2024. Ini 4 hal yang perlu jadi fokus para pihak untuk selamatkan nyawa pasien penyakit ginjal.
Baca Selengkapnya