TEMPO.CO, Jakarta - Lelaki dan perempuan masing-masing menyumbang 40 persen penyebab infertilitas. Supaya bisa menyebabkan sang istri hamil, seorang suami membutuhkan setidaknya 40 juta sel sperma setiap ejakulasi. Tapi, seperti dikemukakan di atas, 40 persen pasangan yang belum hamil penyebabnya ialah masalah pada sperma suami.
Penurunan kualitas itu bisa disebabkan oleh banyak kondisi, misalnya kebiasaan bersepeda yang terlalu lama, mengenakan celana dalam terlalu ketat, paparan panas yang terlalu ekstrem terhadap testis, atau karena sering terpapar dengan bahan kimia tertentu. Ada beberapa kiat yang bisa dilakukan untuk menjaga kesuburan pria sebagaimana dikutip dari laman Times of India. Apa saja?
Diet sehat dan seimbang
Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, E, dan C, selenium, dan zinc bisa meningkatkan fertilitas pria. Zinc, terdapat pada kerang, adalah bahan esensial dalam memproduksi hormon testosteron. Zat ini juga membantu mengelola volume semen dan menjaga sperma dalam keadaan sehat.
Menjaga kebugaran
Indeks massa tubuh kurang dari 20 dapat menyebabkan infertilitas pada pria, sementara indeks massa tubuh di atas 25 dapat mengurangi kuantitas sel sperma hingga 22 persen. Untuk itu, menjaga indeks massa tubuh dalam posisi normal menjadi penting untuk menjaga kesuburan. Meskipun demikian, penting diingat bahwa indeks massa tubuh adalah hanya satu alat ukur status kesehatan seseorang. Diet sehat dan seimbang dipadukan dengan olahraga rutin minimal 30 menit setiap hari sangat membantu mencapai tujuan berat badan yang sehat.
Hindari obat-obatan terlarang dan minuman keras
Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan berdampak langsung kepada penurunan kualitas sperma. Untuk itu, sangat penting untuk menghindari hal-hal semacam itu. Sementara merokok bisa merusak DNA sel sperma yang juga dikaitkan dengan kecacatan anak saat lahir.
Hindari suhu panas
Panas adalah salah satu musuh terbesar pada kesehatan sperma. Untuk itu, terlalu sering mandi air panas mesti dihindari. Begitu juga sebisa mungkin hindari mengenakan celana terlalu ketat atau jins. Seperti diketahui, tubuh laki-laki mempunyai alat pendingin yang disebut elastisitas skrotum. Hal ini memungkinkan adanya mekanisme pendinginan untuk testis laki-laki. Tapi, penggunaan celana atau pakaian dalam yang ketat bisa membatasi elastisitas skrotum. Tidak ada lagi ruang untuk mendinginkan suhu pada testis. Untuk itu, jauhilah penggunaan pakaian dalam yang ketat, juga yang terbuat dari bahan sintetis.
AMIRULLAH
Berita Lain:
Sejak Bekerja, Ayu Dewi Selalu Berkurban
50 Tahun James Bond: Ian Fleming, Mata-mata AL
Vidi Aldiano Akan Dirikan Yayasan Pendidikan
Ditahan, Nikita Mirzani Kurban Satu Ekor Sapi
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
41 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya