Joging di Alam Bebas Bikin Bodoh?

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 13 Desember 2012 03:02 WIB

Fitsugar.com

TEMPO.CO , Brussel: Sejak lama diketahui manfaat berolahraga untuk tubuh dan pikiran, bahkan olah raga di luar ruangan, bisa melepaskan stres setelah bekerja keras seharian di kantor. Namun, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa olah raga di luar ruangan ternyata lebih membawa dampak buruk ketimbang manfaat bagi otak Anda. Bahkan melakukan joging di area yang jalur lalu lintasnya padat bisa menyebabkan penurunan mental.

Ilmuwan Belgia menemukan bahwa orang yang hidup di sebuah kota dan melakukan olah raga di luar ruang mempunyai level peradangan yang lebih tinggi dan skor lebih rendah untuk tes kognitif dibandingkan mereka yang tinggal di daerah pinggiran dan melakukan olah raga di luar ruangan.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan membagi pelaku olah raga menjadi dua grup yang berolah raga tiga kali seminggu selama 12 minggu, antara tengah hari hingga jam satu siang. Satu grup bergantian dan berjalan di daerah sibuk, di perkotaan dan yang lainnya di daerah pinggiran. Para ilmuwan dari Vrije Universiteit Brussel kemudian memberikan tes untuk mengukur waktu respon dan rentang perhatian mereka.

Para ilmuwan menemukan bahwa polusi udara yang tinggi di perkotaan mencegah partisipan memperoleh manfaat peningkatan fungsi otak saat berolah raga. Di antara manfaat tersebut adalah kemampuan untuk menyerap informasi baru dan menurunkan peluang masalah kesehatan mental. Para pejoging di kota juga mempunyai level darah yang lebih tinggi dari penanda peradangan tertentu, ungkap majalah Men's Health. Hal tersebut penting sebab peradangan di otak ada hubungannya dengan kesehatan mental seseorang.

Bulan lalu, penelitian di Amerika menunjukkan bahwa polusi udara yang tinggi di perkotaan menyebabkan penuaan otak hingga tiga tahun pada mereka yang berusia di atas 50-an. Para ilmuwan menemukan bahwa paparan atas polusi udara yang tinggi bisa menyebabkan penurunan kemampuan otak di atas usia 50-an.

Meski demikian, menurut Romain Meeusen, Kepala Departemen Human Physiology and Sport Medicine di Vrije Universiteit Brussel, mengatakan bahwa temuan ini tidak berarti Anda boleh tidak berolah raga.

Ia menyarankan untuk berolah raga di luar saat malam hari sehingga Anda tak perlu menghirup buangan gas dari kendaraan bermotor. Ia juga menganjurkan agar menghindari olah raga di jam sibuk, saat banyak mobil dan berolah raga di taman, ketika waktunya memungkinkan.

DAILY MAIL | ARBA'IYAH SATRIANI



Terpopuler:
Pelihara Kucing, Rentan Kena Gangguan Mental

Hindari Morning Sickness Seperti Kate Middleton

Beri Pelajaran Terukur pada Anak

Tidur Lebih Ampuh Ketimbang Obat

Susan Budihardjo: Imajinasi dari Komik

Kalau Orang Dewasa Main Perang-perangan

Berita terkait

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

2 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

9 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

11 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

11 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

19 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

20 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

20 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

21 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

21 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

21 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya