Pekerjaan dan Uang Bikin Stres Anak Muda Amerika  

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 8 Februari 2013 11:24 WIB

Stress. Ilustrasi

TEMPO.CO, Jakarta - Anak muda Amerika berusia 18 hingga 33 tahun ternyata adalah generasi paling stres di antara populasi lain negeri itu. Laporan terbaru dari American Psychological Association mengungkapkan hal yang membuat mereka stres. Norman Anderson, CEO dari American Psychological Association, menyatakan biang stres anak muda Amerika Serikat adalah pekerjaan dan uang.

Dalam skala 1 sampai 10, generasi yang disebut generasi millennia ini, berada dalam skala 5,4 untuk tingkat stresnya, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional yang 4,9. Hasil ini ditemukan setelah dilakukan survei terhadap lebih dari dua ribu orang Amerika.

"Tentu saja ada sejumlah tekanan yang dihadapi orang-orang muda yang kemungkinan berpengaruh dalam peningkatan tingkat stres," kata Anderson seperti dikutip situs Health Day edisi 7 Februari 2013.

"Jumlah ini meningkat di era gelombang ekonomi yang tidak terduga. Kejadian ini bersamaan dengan selesainya sekolah mereka dan kemudian berusaha untuk berbaur dengan masyarakat," kata Anderson. Ia menambahkan mendapat pekerjaan, memulai keluarga baru, membayar kembali biaya kuliah kepada negara, semuanya membuat stres.

"Mereka mengalami masalah besar dalam menemukan pekerjaan karena tingginya angka pengangguran," kata Anderson.

Orang-orang muda ini, kata dia, juga merasa bahwa mereka tidak mendapatkan dukungan penuh dari sistem pemeliharaan kesehatan yang ada. Berdasarkan hasil riset yang berjudul Stress in America: Missing the Health Care Connection itu, hanya 25 persen dari generasi milenia ini yang memberikan grade A untuk sistem pemeliharaan kesehatan negara tadi.

Sebanyak 49 persen dari mereka mengatakan tidak bisa mengatasi stres dengan baik dan hanya 23 persen yang berpikir dokter bisa membantu menemukan gaya hidup yang lebih sehat dan perubahan perilaku sebagai sesuatu yang penting. Sebanyak 17 persen berpikir dokter bisa membantu mengatasi stres mereka.

"Ketika orang menerima bantuan profesional untuk mengatasi stres dan mengubah perilaku hidup sehat, mereka akan melakukan hal yang lebih baik dalam mencapai tujuan mereka," ujar Anderson.

Laporan ini juga menunjukkan banyak orang yang mengetahui mengontrol stres sangat penting untuk kesehatan. Namun, untuk sepertiga orang Amerika, tingkat stres justru meningkat.

HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita Terpopuler:
Daging Impor, Luthfi-Suswono Bertemu Bos Indoguna

KPK Sempurnakan Dua Alat Bukti untuk Anas

KPK Pastikan Maharani Ditangkap Di Kamar

Populer Jadi Capres, Jokowi Beradegan Sinetron

Kekasih Afgan Terseret Suap Daging Impor?

Berita terkait

Institut Kesehatan Hermina Gelar Kuliah Pakar Internasional Keperawatan, Prof Kyoko Sudo dari Jepang Jadi Narasumber

3 hari lalu

Institut Kesehatan Hermina Gelar Kuliah Pakar Internasional Keperawatan, Prof Kyoko Sudo dari Jepang Jadi Narasumber

Institut Kesehatan Hermina gelar kuliah pakar internasional soal inovasi digital dan sistem informasi kesehatan. Satu narasumber Prof Sudo dari Jepang

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

31 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

5 Maret 2024

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

30 September 2023

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi memutuskan menutup Puskesmas Kelurahan Jati II di Pulogadung. Apa Alasannya?

Baca Selengkapnya

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

26 Agustus 2023

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

Indikasi polusi udara dan himbauan itu ternyata belum membuat warga Jakarta mengubah kebiasaan untuk mengutamakan proteksi diri.

Baca Selengkapnya

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

7 Agustus 2023

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

Kewaspadaan terhadap potensi munculnya penyakit yang dipicu dampak El Nino harus diantisipasi dengan tepat dan segera.

Baca Selengkapnya

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

25 Juli 2023

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

Apa yang dimaksud energi bersih, benarkah bisa menyelamatkan ratusan ribu nyawa manusia?

Baca Selengkapnya

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

11 April 2023

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

tiga program studi FKM dan satu program FIK Universitas Indonesia (UI) meraih akreditasi internasional dari AHPGS.

Baca Selengkapnya

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

7 Desember 2022

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

CISDI menyebut RKUHP yang baru disahkan kemarin luput mempertimbangkan perspektif kesehatan masyarakat dalam proses pembahasannya.

Baca Selengkapnya

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

9 Agustus 2022

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

Penjenamaan rumah sehat akan memfungsikan ilmu kedokteran tentang pencegahan penyakit. Layanan digital terintegrasi SATU SEHAT menjadi langkah mengoptimalkan pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya