TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 30 persen serangan jantung pada pria dan 45 persen pada wanita tanpa didahului gejala sebelumnya. Inilah mengapa penyakit tidak menular ini disebut dengan Silent Killer. Tak diduga tak disangka, penyakit ini dapat mengakibatkan kematian secara langsung.
Kardiologis dari Mayo Clinic Amerika Serikat, Thomas Behrenbeck, dalam konferensi pers di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, menegaskan, ada cara mudah yang dapat mencegah si Silent Killer ini datang menghampiri Anda. Cara ini disebut "Know Your Number" atau "Ketahui Angka Anda". Menurut Behrenbeck, metode ini adalah metode pengukuran lima indikator kesehatan yang paling mudah ditemui di rumah sakit bahkan klinik kecil sekalipun.
"Metode ini menghabiskan biaya paling mahal US$ 30. Bayangkan bila harus mengobati penyakit jantung, bisa mencapai US$ 250," ujar Behrenbeck dalam konferensi pers "The 2nd Annual East Meets West Cardiology Symposium", yang dilaksanakan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, pada 15-17 Februari 2013. Simposium ini dihadiri kardiologis dari berbagai belahan dunia, seperti Jepang, Korea, Amerika, Prancis, dan Jerman.
Lima indikator angka ini meliputi tekanan darah, gula darah, kolesterol, kadar trigliserida atau kadar lemak dalam darah, serta waktu berolahraga dalam seminggu. Behrenbeck mengutip pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia, dengan mengetahui angka dalam indikator kesehatan ini, risiko penyakit jantung bisa dikurangi 20-22 persen. Angka-angka itulah, yang menurut Behrenbeck, juga menjaga sekaligus sebagai pengingat bila seseorang berada dalam kondisi kesehatan yang buruk.
"Tujuh puluh lima persen pasien serangan jantung (30 persen pria dan 40 persen wanita) adalah orang-orang yang tidak pernah sekalipun memeriksakan kelima indikator kesehatan itu," ujar Behrenbeck. "Padahal jumlah-jumlah itu bisa mengantisipasi serangan jantung dengan pertolongan pertama dan tindakan tercepat."
Berikut ini rentang normal angka-angka yang harus Anda miliki guna menghindari penyakit jantung.
1. Tensi atau tekanan darah
Tekanan darah normal pada saat istirahat berada dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100-140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60-90 mmHg.
2. Gula darah
Keadaan puasa: kurang dari 6,1 mmol/l atau 110 mg/dL. Sedangkan keadaan sewaktu 7,8 mmol/L atau 140 mg/dL
3. Kadar Trigliserida atau lemak dalam darah
Kadar trigliserida terbilang normal jika kurang dari 150 mg/dL, masuk kategori batas tinggi jika nilainya 150-199 mg/dL, masuk kategori tinggi jika nilainya 200-499 mg/dL, dan kategori sangat tinggi jika nilainya 500 mg/dL atau lebih.
4. Kolesterol
Batas normal kolesterol dalam tubuh adalah 160-200 mg
5. Waktu berolahraga
Dua hingga tiga kali dalam seminggu dengan rentang waktu 30-60 menit sekali berolahraga.
CHETA NILAWATY
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
40 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya