Ingin Hidup Lebih Panjang? Ini Makanan Wajib  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Minggu, 7 April 2013 11:17 WIB

Deep-fried Seabass with Mango Salad, salah satu menu di Manggo Tree Bistro. Deep Fried Sea Bass berbahan dasar daging ikan kakap yang dibalut kulit risoles. Sentuhan salad mangga yang disajikan terpisah memperkaya lapisan rasa dalam makanan ini. TEMPO/Jacky Rachmansyah

TEMPO.CO, Washington - Asam lemak mempengaruhi DNA manusia. Omega-3, salah satu jenis asam lemak, bisa membantu melawan efek penuaan pada tingkat molekuler. Jika efek utama penuaan sedang kuat, kita berharap omega-3 dapat membantu memperpanjang hidup. Hal ini diperkuat omega 3 yang dikenal memiliki efek perlindungan pada jantung. Omega-3 ini banyak terkandung pada ikan. Banyaknya pil minyak ikan yang muncul di pasaran tampaknya tidak berbuat banyak untuk mencegah penyakit jantung.

Harvard School of Public Health dan University of Washington meneliti hal ini lebih mendalam. Mereka menganalisis data dari 2.700 orang dewasa di Amerika Serikat yang berusia di atas 64. Semua awalnya dalam kondisi sehat, dengan berbagai proporsi omega-3 dalam darah mereka. Selama 16 tahun, orang-orang ini menjalani tes darah dan dipantau dengan beragam evaluasi kesehatan. Para peneliti membandingkan kandungan awal omega-3 dan berapa panjang usia peserta. Mereka juga meminta peserta menghitung berapa ikan yang mereka konsumsi. Sebagai catatan, para peserta ini tak ada satu pun yang mengkonsumsi suplemen omega-3.

Hasilnya, risiko kematian bagi mereka yang memiliki kandungan omega-3 tinggi dalam darah turun 27 persen dari risiko kematian secara keseluruhan dibanding mereka dengan kandungan omega-3 rendah. Bagi pemakan ikan, risiko kematian karena penyakit jantung juga 35 persen lebih rendah. Rata-rata umur mereka juga 2,2 tahun lebih panjang dibanding dengan mereka yang tidak menyantap ikan.

Jenis omega-3 yang dikenal sebagai DHA dikaitkan dengan 40 persen penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung koroner. Terutama terkait dengan penurunan kematian yang disebabkan oleh aritmia. Sedangkan omega-3 jenis EPA memiliki hubungan yang sangat kuat untuk penurunan risiko serangan jantung fatal.

Kandungan omega-3 dalam darah mereka tidak dihasilkan dari proses metabolisme, tapi dari asupan makanan. Peneliti tidak melihat asal omega-3 ini dari makanan selain ikan. Para peserta mengaku banyak menyantap ikan. Konsumsi ikan yang cukup adalah dua porsi ikan per pekan.

Dengan hasil penelitian ini, peneliti mendorong agar orang lebih banyak mengkonsumsi ikan. Penelitian yang bertajuk "Plasma Phospholipid Long-Chain Omega-3 Fatty Acids and Total and Cause-Specific Mortality in Older Adults" ini diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine.

NUR ROCHMI | THE ATLANTIC

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

40 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya