Puas Menikah? Bobot Naik, Waspada Penyakit

Reporter

Selasa, 9 April 2013 05:15 WIB

Ilustrasi pernikahan. (google)

TEMPO.CO, Dallas- Rata-rata, pengantin muda yang puas dengan pernikahan dan pasangannya diiringi dengan naiknya berat badan di awal pernikahan. Hal ini membuat mereka lebih berisiko terhadap berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan kelebihan berat badan.

Temuan ini didapat dari sebuah studi baru pada kaitan kepuasan perkawinan dan berat badan, yang dipimpin psikolog Andrea L. Meltzer, asisten profesor di Southern Methodist University di Dallas. "Rata-rata, pasangan yang lebih puas dengan pernikahannya, berat badannya bertambah dari waktu ke waktu," kata Meltzer. "Sebaliknya, pasangan yang kurang puas dengan pasangannya berat badannya cenderung berkurang dari waktu ke waktu".

Temuan ini studi menantang gagasan lama yang menyatakan kualitas hubungan selalu bermanfaat bagi kesehatan seseorang. Sebaliknya, mereka mengatakan temuan ini menunjukkan bahwa pasangan yang puas dengan pasangan dan pernikahan kurang termotivasi untuk menarik pasangan lain. Akibatnya, pasangan ini cenderung malas untuk menjaga berat badan mereka.

Penelitian psikologi sebelumnya telah menetapkan bahwa pernikahan berhubungan dengan penambahan berat badan dan perceraian yang berhubungan dengan penurunan berat badan. "Tapi peran kepuasan pernikahan pada perubahan berat badan mereka kurang jelas," kata Meltzer. "Penelitian sebelumnya juga menunjukkan kepuasan pernikahan dikaitkan dengan perilaku memelihara kesehatan."

Sebagai contoh, studi sebelumnya menemukan bahwa pasangan yang puas lebih mungkin untuk mengonsumsi obat pada saat pemeriksaan fisik tahunan," kata Meltzer. "Namun peran kepuasan pernikahan dan kesehatan sebenarnya kurang jelas."

Hal ini mengusik Meltzer dan rekan rekannya. Benarkah demikian. Bersama James K. McNulty dari Florida State University, Sara A. Novak dari Hofstra University, Emily A. Butler dari Universitas Arizona dan Benjamin R. Karney dari University of California, Los Angeles mereka meneliti data dari 169 pasangan pengantin baru yang baru pertama menikah. Mereka diukur tingkat kepuasannya dan berat badannya. Selama 4 tahun, berat badannya dipantau.

Meltzer berangkat untuk meneliti hubungan antara kepuasan perkawinan dan perubahan berat badan dari waktu ke waktu. Selama empat tahun, pengantin baru dilaporkan dua kali setahun pada kepuasan dan langkah-langkah menuju perceraian perkawinan mereka. Mereka juga dilaporkan tinggi dan berat badan mereka, yang digunakan untuk menghitung indeks massa tubuh mereka.

Pasangan yang pernikahannya kurang bahagia cenderung berpikir meninggalkan pasangannya. ?Rata-rata pertambahan berat badannya sedikit,? ujar Meltzer. "Jadi temuan ini menunjukkan, mereka berpikir menjaga berat badan untuk urusan penampilan, bukan karena kesehatan," katanya.

Untuk itu, pasangan muda harus didorong untuk menjaga berat badan karena alasan kesehatan. Fokus pada berat badan dalam urusan kesehatan bukan karena penampilan, mereka yang bahagia dan puas dengan pernikahannya mungkin bisa dihindrkan dari pertambahan berat badan yang tidak sehat dan berpotensi buruk pernikahan mereka."
Berat badan badan berlebih dikaitkan dengan berbagai kesehatan yang negatif, misalnya diabetes dan penyakit jantung.

Studi dengan tajuk 'Marital Satisfaction Predicts Weight Gain in Early Marriage' ini dipublikasikan dalam jurnal Health Psychology dan didanai oleh National Institute of Mental Health, Fetzer Institute, dan National Institute of Child Health and Development

SCIENCEDAILY | NUR ROCHMI

Topik terhangat:
Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Baca juga:

Google Membayar Pria Ini Hampir Rp 1 Triliun

Menyelamatkan Situs Prasejarah Rembang

Uang Digital Membuat Ponselku Menjadi Uangku

Uang Virtual di Dunia Maya Bernama Bitcoin

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

15 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

23 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

24 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

24 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya