TEMPO.CO, Jakarta -Seperti peringatan rutin yang berlangsung setiap tahun, Yayasan Penyantun Anak Asma Indonesia atau Yapnas kembali memeriahkan Hari Asma Sedunia 2013. Hari bersejarah ini berlangsung setiap tanggal 1 Mei dengan menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan edukasi asma anak pada anak-anak.
Ike Nirwan Bakrie, Ketua Umum Yayasan Penyantun Anak Asma Indonesia mengatakan, “Memperingati Hari Asma Sedunia merupakan salah satu program kegiatan rutin kami. Program ini biasanya berisi serangkaian kegiatan dengan sasaran mengkomunikasikan, menginformasikan dan mengedukasi khalayak luas seputar asma anak. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga yang memiliki keluarga dengan anak yang terkena asma. “
Ike juga menjelaskan, Yapnas menyelenggarakan seminar tentang asma anak yang berlangsung 2 Mei kemarin. Dan charity golf tournament pada 19 Mei mendtang yang berl;angsung di Lapangan Golf Senayan, Jakarta Selatan.
Pada seminar asma anak yang berlangsung di Ruang Serba Guna Utama, Kantor Walikota Jakarta Pusat dengan tema “Peran Dokter dalam Pengendalian Asma pada Anak”.
Seminar ini melibatkan sekitar 200 tenaga dokter dari Puskesmas dan Rumah Sakit di wilayah Jakarta Pusat. Adapun pembicaranya adalah dokter ahli asma anak : Prof. Dr. dr. Bambang Supriyatno, Sp. A (K) dan dr.H. Darmawan Setyanto, Sp.A (K).
Seperti diketahui, sesuai keputusan GINA atau Global Initiative for Asthma, peringatan Hari Asma Sedunia sejak tahun 2007 mengusung tema global “You Can Control Your Asthma” atau asma dapat dikendalikan.
Dengan mengusung tema global tersebut, diharapkan setiap pasien asma dapat mengelola asmanya dengan baik. “Terutama mengendalikan asma pada anak atau si kecil supaya tidak mengganggu aktivitas kehidupannya sehari-hari,” kata Bambang.
Dia juga menerangkan asma pada anak yang tidak terkontrol dengan baik memang akan menjadi gangguan hidup, terutama bagi penyandang dan keluarganya.
Bambang menjelaskan asma merupakan penyakit peradangan pada saluran nafas yang kronik. Biasanya seseorang yang berpenyakit asma akan mengeluhkan sesak nafas, nafas berbunyi “ngik-ngik”, batuk, dan rasa tidak enak di dada. Pada serangan ini biasanya sering terjadi pada malam hari atau menjelang subuh atau pagi hari.
Dia juga menerangkan, asma adalah penyakit yang banyak diderita sebagian besar masyarakat, terutama anak-anak. Penyakit ini sangat berkaitan erat dengan faktor keturunan. Menurutnya, bila salah satu atau kedua orangtua, maupun kakek atau nenek menderita asma, maka sang anak pun kemungkinan akan menderita asma.
“Tetapi banyak juga terjadi ketika kedua orang tua tidak menderita asma, si anaknya menderita asma. Sebab pemicu asma selain faktor keturunan ada faktor lain yaitu alergi yang dimiliki oleh seseorang dan faktor lingkungan,” ujarnya.
HADRIANI P
Berita terkait
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem
1 hari lalu
Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaRutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?
6 hari lalu
Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
12 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
14 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
14 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
22 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
23 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
23 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
24 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
24 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca Selengkapnya